Analisis Keunggulan Komparatif Usahatani Buah Naga Di Desa Sambirejo, Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur

Main Author: Marliny, AyuNovita
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131380/
Daftar Isi:
  • Buah naga mulai dikenal di Indonesia sejak tahun 2000-an karena adanya impor dari Thailand. Buah naga menjadi populer sejak masuk di Indonesia terutama oleh etnik China pada tahun baru imlek dan memiliki khasiat medis yang bermanfaat bagi kesehatan. Namun, sampai saat ini Indonesia masih mengimpor buah naga untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Padahal pemerintah Indonesia melakukan upaya pengembangan kebun buah naga yang tersebar di beberapa wilayah, salah satunya di Kabupaten Banyuwangi. Produktivitas buah naga di Kabupaten Banyuwangi meningkat seiring dilakukannya perluasan lahan panen dengan rata-rata produktivitas 25,1 ton/ha dan harga Rp 5.000 – Rp 10.000 per kg pada saat masa panen (on season). Harga buah naga dalam negeri tersebut lebih rendah dibandingkan buah naga impor yang harganya sebesar Rp 11.346 per kg. Kondisi ini menunjukkan bahwa Kabupaten Banyuwangi memiliki potensi sumberdaya domestik dalam mendukung usahatani buah naga. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menganalisis keuntungan pada usahatani buah naga secara ekonomi; 2) Menganalisis keunggulan komparatif usahatani buah naga; dan 3) Menganalisis tingkat sensitivitas keunggulan komparatif usahatani buah naga, ketika terjadi perubahan pada: a) harga output, b) harga input (subsidi pupuk anorganik dan tarif listrik), c) nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, dan d) harga output, harga input (subsidi pupuk anorganik dan tarif listrik), dan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika secara bersama-sama berpengaruh terhadap keunggulan komparatif komoditas buah naga. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara purposive, yakni di Desa Sambirejo, Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi. Metode penentuan responden petani dalam penelitian ini menggunakan teknik probability sampling dengan teknik cluster sampling dan stratified random sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis kuantitatif menggunakan analisis ekonomi dan Domestic Resources Cost (DRC). Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa: 1) Usahatani buah naga di Desa Sambirejo, Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi menguntungkan secara ekonomi. Berdasarkan hasil perhitungan analisis ekonomi usahatani buah naga, petani responden rata-rata memperoleh keuntungan sebesar Rp 99.958.323/ha/tahun untuk sistem usahatani buah naga dengan teknologi penyinaran dan Rp 104.864.238/ha/tahun untuk sistem usahatani buah naga tanpa teknologi penyinaran; 2) Usahatani buah naga di Desa Sambirejo, Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi baik dengan dan tanpa teknologi penyinaran memiliki keunggulan komparatif. Hal ini ditunjukkan oleh nilai DRCR yang nilainya di bawah 1. Nilai DRCR pada sistem usahatani buah naga dengan teknologi penyinaran adalah sebesar 0,44 dan nilai DRCR pada sistem usahatani buah naga tanpa teknologi penyinaran adalah sebesar 0,32; 3) Pada analisis sensitivitas, terjadinya perubahan pada variabel: a) Harga output mempengaruhi ii tingkat keunggulan komparatif sistem usahatani buah naga dengan teknologi penyinaran dan tanpa teknologi penyinaran dengan masing-masing nilai DRCR sebesar 1,43 dan 0,73; b) Harga input (subsidi dan tarif listrik) mempengaruhi tingkat keunggulan komparatif sistem usahatani buah naga dengan teknologi penyinaran dan tanpa teknologi penyinaran dengan masing-masing nilai DRCR sebesar 0,51 dan 0,35; c) Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika mempengaruhi tingkat keunggulan komparatif sistem usahatani buah naga dengan teknologi penyinaran dan tanpa teknologi penyinaran dengan masing-masing nilai DRCR sebesar 0,38 dan 0,29; dan d) Harga output, harga input (subsidi dan tarif listrik) nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika mempengaruhi tingkat keunggulan komparatif sistem usahatani buah naga dengan teknologi penyinaran dan tanpa teknologi penyinaran dengan masing-masing nilai DRCR sebesar 1,92 dan 0,76. Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa adanya perubahan pada beberapa variabel akan menyebabkan hilangnya keunggulan komparatif sistem usahatani buah naga dengan teknologi penyinaran. Variabel yang menyebabkan hilangnya keunggulan komparatif adalah variabel harga output dan ketika terjadi perubahan pada seluruh variabel secara bersama-sama (harga output, harga input (subsidi pupuk anorganik dan tarif listrik), dan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika). Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian tentang analisis keunggulan komparatif usahatani buah naga di Desa Sambirejo, Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi, yakni: 1) Berdasarkan hasil perhitungan analisis ekonomi usahatani buah naga, maka dapat disarankan untuk melanjutkan usahatani buah naga dengan dan tanpa teknologi penyinaran karena menguntungkan secara ekonomi; 2) Berdasarkan hasil perhitungan analisis keunggulan komparatif usahatani buah naga, maka dapat disarankan untuk mengoptimalkan penggunaan input tradable dan input non tradable terutama dalam penggunaan pupuk anorganik dan tenaga kerja yang berkontribusi tinggi terhadap biaya input; 3) Berdasarkan hasil perhitungan analisis sensitivitas terhadap kenaikan harga pupuk anorganik sebesar 138% yang merupakan kondisi harga pupuk non subsidi menunjukkan bahwa usahatani buah naga memiliki keunggulan komparatif. Oleh karena itu, disarankan untuk mengalokasikan pupuk bersubsidi pada usahatani buah naga ke usahatani tanaman pangan; 4) Berdasarkan hasil perhitungan analisis keunggulan komparatif dan sensitivitas, disarankan bagi pemerintah untuk mendukung usahatani buah naga baik dengan maupun tanpa penyinaran karena biaya sumberdaya domestik yang dikeluarkan dalam usahatani buah naga masih dapat menghemat devisa negara. Namun, hal tersebut tidak berlaku pada saat terjadi kondisi penurunan harga output sebesar 50% dan seluruh variabel terjadi secara bersama-sama (harga output, harga input (subsidi pupuk anorganik dan tarif listrik), dan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika) karena pada kondisi tersebut usahatani buah naga kehilangan keunggulan komparatifnya; dan 5) Penelitian lebih lanjut yang dapat disarankan adalah efisiensi teknis dan alokatif penggunaan input usahatani buah naga sehingga diketahui kondisi pada tingkat efisiensi penggunaan input usahatani buah naga dari segi teknis dan alokatifnya. Hal ini dikarenakan dalam analisis keunggulan komparatif hanya melihat efisien tidaknya usahatani buah naga dari segi penggunaan sumberdaya dibandingkan dengan besarnya devisa yang dapat dihemat.