Kemampuan Antagonis Isolat Entomopatogen Beauveria Bassiana Dan Metarhizium Anisopliae Terhadap Rhizoctonia Solani
Main Author: | Indahsari, Wiwin Misnati Nur |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/13138/1/WIWIN%20MISNATI%20NUR%20INDAHSARI.pdf http://repository.ub.ac.id/13138/ |
Daftar Isi:
- Rhizoctonia solani adalah patogen tular tanah yang sangat penting karena menyerang berbagai jenis tanaman di seluruh dunia, juga penyebab penyakit rebah kedelai yang merugikan secara ekonomis. Produksi kedelai sangat menurun dikarenakan serangan penyakit ini, dalam waktu dua hari mampu menimbulkan serangan hingga 90%. Mempertimbangkan pengendalian menggunakan pestisida kimia dan masalah yang ditimbulkan, penggunaan mikroorganisme menjadi solusi untuk melindungi tanaman dari serangan patogen. Mikroorganisme yang sudah digunakan sebagai agen antagonis penyakit adalah jamur entomopatogen. Jamur entomopatogen yang pernah digunakan untuk mengendalikan penyakit tanaman adalah jamur Beauveria bassiana dan Metarhizium anisopliae. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kemampuan B. bassiana dan M. anisopliae dalam mengendalikan penyakit rebah kecambah pada tanaman kedelai. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2018 di Laboratorium Pengendalian Hayati, Jurusan Hama Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Jamur entomopatogen yang diuji yaitu terdiri dari jamur B. bassiana dan M. anisopliae. Penelitian terdiri dari percobaan untuk menentukan persentase penghambatan secara in vitro dan persentase kejadian penyakit yang dilakukan dirumah kaca. Data dianalisis menggunakan anova dan diuji lanjut menggunakan uji BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada percobaan untuk menentukan nilai persentase penghambatan pada 7 hsi secara in vitro oleh jamur B. bassiana dan M. anisopliae berturut-turut 69,72% dan 52,12%. Persentase kejadian penyakit pada 7 hsi oleh jamur B. bassiana dan M. anisopliae berturut-turut 2,40% dan 2,96%. Aktivitas jamur entomopatogen B. bassiana dan M. anisopliae menunjukkan antagonis yang sama sebagai agens hayati terhadap cendawan R. solani.