Preferensi Dan Biologi Tungau Predator Blattisocius Keegani Dan Cheyletus Eruditus Pada Tungau Gudang Tyrophagus Longior

Main Author: Wardani, EdinaKusuma
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131378/
Daftar Isi:
  • Tyrophagus longior (Gervais) (Acaridae) merupakan salah satu hama penting pada produk bahan pangan simpanan yang sering ditemukan pada gandum, beras, beras jagung, beras ketan, dan produk olahan susu seperti susu bubuk dan keju. Pengendalian serangga dan tungau pada bahan simpan masih menggunakan pestisida kimia seperti fungisida, insektisida, dan akarisida berdampak langsung pada musuh alami tungau. Salah satu pengendalian hayati ramah lingkungan yaitu dengan pemanfaatan musuh alami. Beberapa spesies tungau predator seperti Blattisocius keegani (Fox) (Ascidae) dan Cheyletus eruditus (Schrank) digunakan untuk mengendalikan populasi tungau yang merusak bahan pangan yang disimpan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk 1) mengkaji preferensi mangsa imago tungau B. keegani dan C. eruditus pada berbagai fase T. longior, 2) mengkaji biologi tungau B. keegani dan C. eruditus pada mangsa T. longior. Penelitian dilaksanakan di Sub Laboratorium Pusat Pengembangan Agens Hayati, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang pada bulan Agustus 2015 sampai Januari 2016. Penelitian ini terdiri dari dua percobaan. Percobaan pertama yaitu uji preferensi, sedangkan percobaan kedua yaitu pengamatan biologi tungau B. keegani dan C. eruditus. Kedua percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Pada percobaan pertama, terdiri dari dua perlakuan pada masing-masing predator yaitu imago jantan dan betina. pada telur, larva, nimfa, dan imago T. longior. Percobaan menggunakan arena preferensi berupa cawan Petri kecil (d=6 cm) yang diberi tanda lingkaran dengan tinta merah sebanyak 4 bagian sebagai penanda peletakan mangsa. Pada masing-masing bagian ditempatkan 10 butir telur, 10 ekor larva, 10 ekor protonimfa, dan 10 ekor imago T. longior. Setelah semua fase mangsa diletakkan di arena, kemudian seekor tungau predator yang telah dilaparkan selama 6 jam ditempatkan pada bagian tengah arena preferensi. Setelah 24 jam, tungau predator disingkirkan dari arena preferensi dan banyaknya T. longior yang dimangsa dihitung. Pada percobaan kedua, terdiri dari dua perlakuan yaitu tungau predator B. keegani dan C. eruditus. Pengamatan perkembangan pradewasa dimulai dari telur yang baru diletakkan oleh imago betina tungau predator, pada arena percobaan yang telah ditempatkan berbagai fase mangsa T. longior yaitu 10 butir telur, 10 ekor larva, 10 ekor protonimfa, dan 10 ekor imago. Imago betina tungau predator yang telah bertelur dikeluarkan dari arena percobaan. Setiap arena percobaan disisakan satu butir telur. Perkembangan pradewasa tungau predator diamati dan dicatat setiap 3 jam sekali hingga menjadi imago. Pengamatan lama hidup imago dan keperidian diamati dari sepasang imago tungau predator yang diberi berbagai fase mangsa T. longior. Lama hidup imago dan jumlah telur yang diletakkan ii setiap hari dicatat sampai imago mati. Semua perlakuan pada percobaan pertama dan kedua, masing-masing diulang sebanyak 20 kali. Semua data tentang preferensi dan biologi tungau predator B. keegani dan C. eruditus dianalisis dengan uji F 5%, dan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil 5%. Hasil pengamatan preferensi menunjukkan bahwa tungau betina B. keegani dan C. eruditus lebih memilih telur daripada larva, protonimfa, dan imagoT. longior. Betina B. keegani memangsa telur, larva, protonimfa, dan imago T. longior masing-masing 7,05, 6,30, 4,15, dan 0,95 per hari. Betina C. eruditus memangsa telur, larva, protonimfa, dan imago T. longior masing-masing 7,40, 5,60, 3,45, dan 2,40 per hari. Hasil pengamatan biologi menunjukkan bahwa perkembangan pradewasa dan siklus hidup tungau predator B. keegani lebih singkat daripada C. eruditus. Rataan lama perkembangan pradewasa dan siklus hidup tungau B. keegani adalah 8,86 dan 12,26 hari. Lama hidup imago jantan dan betina tungau B. keegani adalah 21,05 dan 24,25 hari serta keperidian 8,50 butir. Rataan lama perkembangan pradewasa dan siklus hidup tungau C. eruditus adalah 11,01 dan 14,11 hari. Lama hidup imago jantan dan betina tungau C. eruditus adalah 10,35 dan 16,40 hari serta keperidian 41,80 butir.