Analisis Posisi Tawar Petani Tebu Rakyat Terhadap Pabrik Gula Di Desa Sutojayan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang

Main Author: Laily, ZukfaGhina
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131358/
Daftar Isi:
  • Tebu sebagai tanaman perkebunan rakyat merupakan tanaman semusim dengan produksi terbanyak setelah tembakau. Melalui tebu rakyat diharapkan petani-petani tebu dapat meningkatkan pendapatan dan menjadikan petani tersebut sebagai pemilik tanah di lahannya sendiri. Kecamatan Pakisaji merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Malang yang termasuk ke dalam 3 besar kecamatan dengan total produksi tebu terbanyak. Desa Sutojayan merupakan sentra produksi tebu di Kecamatan Pakisaji yang termasuk kedalam tiga besar desa yang memiliki luas lahan sawah terbesar. Banyaknya bahan baku tebu dan luasnya lahan sawah di Desa Sutojayan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang tak terlepas dari peran petani tebu rakyat di wilayah tersebut. Petani tebu rakyat dengan kepemilikan lahannya memiliki posisi yang penting terhadap keberlanjutan produksi Pabrik Gula. Namun, terdapat beberapa faktor yang belum menghasilkan keuntungan bagi kedua belah pihak. Adanya kondisi tersebut menyebabkan lemahnya posisi tawar salah satu pihak khususnya petani tebu rakyat. Terdapat beberapa karakteristik petani yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat posisi tawarnya. Karakteristik-karakteristik tersebut antara lain adalah luas kepemilikan lahan, tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan usahatani tebu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: (1) mengidentifikasi karakteristik petani tebu rakyat, (2) menganalisis posisi tawar petani tebu rakyat, dan (3) menganalisis pengaruh dari luas kepemilikan lahan, tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan terhadap posisi tawar petani tebu rakyat yang ada di Desa Sutojayan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Penentuan lokasi dilakukan secara purposive dengan pertimbangan bahwa Desa Sutojayan merupakan salah satu sentra produksi tebu yang ada di Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Sedangkan untuk metode penentuan responden dilakukan dengan sensus sampling dengan jumlah responden sebanyak 36 petani yang tergabung dalam mitra maupun nonmitra Pabrik Gula. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis skoring dan regresi logistik. Analisis skoring digunakan untuk melihat posisi tawar petani tebu rakyat yang ada di Desa Sutojayan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Sedangkan regresi logistik digunakan untuk melihat pengaruh dari luas kepemilikan lahan, tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan terhadap posisi tawar petani tebu rakyat. Hasil penelitian yang didapatkan untuk analisis skoring adalah sebanyak 63,9 persen petani memiliki posisi tawar kuat dan 36.1 persen petani lainnya memiliki posisi tawar yang lemah terhadap Pabrik Gula. Sedangkan untuk analisis regresi logistik, didapatkan hasil variabel luas kepemilikan lahan, tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan usahatani tebu memiliki pengaruh secara simultan dan parsial terhadap posisi tawar petani tebu di Desa Sutojayan, Kecamatan Pakisaji. Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah diperlukan adanya kemauan petani untuk belajar dan mencari tahu informasi sekecil apapun yang ada di pasar serta terbukanya sikap petani terhadap teknologi-teknologi baru. Selain vii itu diharapkan peran lebih dari APTRI agar mampu mendukung petani tebu rakyat dalam meningkatkan pendapatannya. Ketiga hal tersebut diharapkan mampu meningkatkan posisi tawar petani dan berujung pada peningkatan kesejahteraan petani itu sendiri.