Pertumbuhan Tunas Citrumelo (Citrus Paradisi Macfaden Cv. Duncan × Poncirus Trifoliate (L.) Raf) Pada Berbagai Konsentrasi Nutrisi Untuk Pertumbuhan Lambat (Slow Growth) Secara In Vitro
Main Author: | Berutu, FahmaSariahta |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131355/ |
Daftar Isi:
- Jeruk (Citrus sp) merupakan salah satu tanaman buah yang penting di Indonesia, yang disukai oleh semua kalangan masyarakat. Indonesia memiliki banyak kultivar jeruk yang mempunyai sifat unggul dan sangat potensial untuk dikembangkan. Salah satunya adalah Citrumelo (Citrus paradisi Macfaden cv. Duncan × Poncirus trifoliata (L).Raf) yang tergolong ke dalam kultivar unggul batang bawah. Sifat unggul tersebut perlu dilestarikan melalui konservasi ex situ secara in vitro. Konservasi in vitro mempunyai keunggulan komperatif dibandingkan teknologi konvensional. Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan dalam kegiatan konservasi in vitro, salah satunya yaitu penyimpanan pertumbuhan lambat (slow growth). Metode penyimpanan pertumbuhan lambat dengan cara mengubah komposisi nutrisi dalam media melalui pengenceran konsentrasi normal 1⁄2 sampai 1/10-nya dapat memperlambat atau membatasi pertumbuhan eksplan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh tipe media dasar terhadap laju pertumbuhan tunas citrumelo, dan untuk mendapatkan konsentrasi nutrisi yang paling sesuai untuk pertumbuhan lambat tunas citrumelo. Hipotesis dari penelitian ini yaitu tipe media dasar dapat mempengaruhi pertumbuhan lambat tunas citrumelo, dan pertumbuhan tanaman akan berbeda pada berbagai konsentrasi nutrisi yang diberikan pada media tumbuh. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Somatic Embryogenesis, Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (BALITJESTRO) pada Bulan Desember 2015 hingga Maret 2016. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 9 kombinasi perlakuan, yaitu: M1: Media MS 50%; M2: Media MS 75%; M3: Media MS 100%; M4: Media DKW50%; M5: Media DKW 75%; M6: Media DKW 100%; M7: Media WPM 50%; M8: Media WPM 75%, dan M9: Media WPM 100%. Variabel yang diamati ialah jumlah tunas, tinggi tunas (cm), bobot segar (mg), jumlah daun, jumlah akar, dan panjang akar (mm). Analisis data menggunakan analisis ragam (ANOVA), apabila terdapat pengaruh nyata dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf nyata 5% yang kemudian dilakukan analisis regresi untuk mengetahui besaran pengaruh antar peubah kuantitatif yang diamati, setelah itu dilakukan analisis laju pertumbuhan eksplan (Growth rate) untuk mengetahui peningkatan bobot segar eksplan perharinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, tidak terdapat pengaruh yang nyata terhadap tinggi tunas, jumlah akar, dan panjang akar akibat adanya perbedaan konsentrasi pada media tumbuh dasar. Akan tetapi terdapat kecenderungan pertumbuhan pada ketiga variabel tersebut. Semakin tinggi konsentrasi nutrisi pada media maka pertambahan tinggi tunas akan semakin tinggi, dan pertambahan jumlah akar, serta panjang akar akan semakin rendah. Pada variabel bobot segar, i jumlah daun, dan jumlah tunas memberikan pengaruh yang nyata akibat adanya perlakuan perbedaan konsentrasi nutrisi pada media tumbuh. Perbedaan konsentrasi nutrisi berbanding lurus terhadap pertambahan bobot segar, jumlah daun, dan jumlah tunas. Media MS 100 merupakan media yang menghasilkan tinggi tunas dan bobot segar eksplan terbaik. Hal tersebut diakibatkan kandungan konsentrasi nutrisi pada media MS lebih tersedia dibandingkan media perlakuan yang lain yang dapat memacu pertumbuhan tinggi planlet dan bobot segar. Pada variabel jumlah daun dan jumlah tunas media yang terbaik yaitu pada media DKW 100. Hal tersebut menunjukkan, setiap tipe media dasar memberikan pertumbuhan yang berbeda-beda terhadap pertumbuhan eksplan citrumelo. Jumlah daun dan jumlah tunas pada media DKW 100 lebih baik karena memiliki kandungan unsur fosfor dan magnesium yang lebih tersedia. Variabel jumlah akar dan panjang akar (mm) media MS 100 merupakan media yang terendah dalam menghasilkan jumlah akar dan panjang akar (mm). pertambahan jumlah akar dan panjang akar, memberikan pengaruh negatif terhadap peningkatan konsentrasi nutrisi. Media WPM 50 merupakan media yang menghasilkan jumlah tunas, tinggi tunas (cm), bobot segar (mg), dan jumlah daun terendah, dan memiliki laju pertumbuhan yang lambat, Hal tersebut disebabkan rendahnya kandungan konsentrasi nutrisi pada media WPM 50 yang dapat memperlambat pertumbuhan eksplan. Menurunkan konsentrasi nutrisi pada media tumbuh dasar dapat memperlambat pertumbuhan eksplan karena laju pembelahan sel dan morfogenesis sel atau jaringan akan menurun, dapat di indikasikan bahwa, penurunan konsentrasi nutrisi hingga 1⁄2 dari ukuran biasanya, dapat memperlambat laju pertumbuhan eksplan, sehingga media WPM 50 merupakan media yang sangat sesuai untuk mendukung kegiatan konservasi in vitro melalui pertumbuhan lambat eksplan. Perbedaan dari ketiga jenis media dasar akan menghasilkan pertumbuhan yang berbeda-beda pula.