Pengaruh Olah Tanah Konservasi Terhadap Retensi Air Dan Ketahanan Penetrasi Tanah Pada Lahan Kering Masam Di Lampung Timur

Main Author: Ariska, NettyDwi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131332/
Daftar Isi:
  • Karakteristik lahan kering masam ditambah dengan pengolahan tanah intensif dan tidak adanya pengembalian sisa hasil panen menyebabkan penurunan sifat fisik tanah. Penurunan tersebut berupa menurunnya kemampuan tanah memegang air dan meningkatkan ketahanan penetrasi tanah. Ketersediaan air yang rendah dan meningkatnya ketahanan penetrasi tanah menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat. Upaya yang dapat diterapkan untuk mengurangi dampak pengolahan tanah yang intensif adalah penerapan olah tanah konservasi. Olah tanah konservasi adalah pengolahan tanah dan sistem tanam dimana terdapat 30% atau lebih penutup tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengetahui pengaruh penerapan olah tanah konservasi terhadap ketahanan penetrasi tanah. (2) Mengetahui pengaruh penerapan olah tanah konservasi terhadap retensi air. Hipotesis dari penelitian ini adalah (1) Penerapan olah tanah konservasi lebih baik dalam memperbaiki ketahanan penetrasi tanah dibandingkan dengan olah tanah konvensional. (2) Penerapan olah tanah konservasi lebih baik dalam memperbaiki retensi air tanah dibandingkan dengan olah tanah konvensional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2015 hingga Februari 2016 di kebun percobaan Balai Penelitian Tanah, Taman Bogo, Lampung Timur dan Laboratorium fisika tanah, Balai Penelitian Tanah, Bogor. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan, diantaranya: olah tanah konvensional (OT1), olah tanah konvensional dengan sisa tanaman jagung (OT2), olah tanah konservasi dengan sisa tanaman jagung (OT3), tanpa olah tanah dengan sisa tanaman jagung (OT4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan OT 4 (tanpa olah tanah dengan penambahan sisa tanaman jagung 6 ton ha-1) memiliki hasil yang lebih baik dalam ketahanan penetrasi tanah dan retensi air tanah. Perlakuan OT 4 memiliki ketahanan penetrasi terendah sebesar 1,75 MPa dan kemampuan retensi tertinggi 10,42% dibandingkan dengan olah tanah konvensional. Dari segi produksi hasil brangkasan kedelai, perlakuan OT 4 menunjukkan hasil tertinggi apabila dibandingkan dengan OT 1. Dengan demikian olah tanah konservasi OT 4 sesuai untuk diterapkan pada lahan kering masam di Kebun Percobaan Taman Bogo, Lampung Timur.