Persepsi Kualitas Merek (Brand-Perceived Quality) Fungisida Menurut Petani Melon (Kasus Di Desa Gelung, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi)

Main Author: Ulfarida, Nisa
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131331/
Daftar Isi:
  • Pestisida merupakan salah satu input pertanian yang mengendalikan serangan hama dan penyakit, terutama dengan menerapkan sistem pengelolaan hama terpadu. Salah satu jenis pestisida, yaitu fungisida, memiliki permintaan tertinggi dari sektor hortikultura. Produksi hortikultura selama lima tahun terakhir cenderung meningkat secara rata-rata, sehingga kebutuhan fungisida semakin meningkat. Sektor hortikultura yang membutuhkan pengendalian penyakit yang intensif adalah tanaman melon. Peningkatan permintaan fungisida menyebabkan persaingan pangsa pasar antara perusahaan pestisida nasional (40 persen) dan multinasional (60 persen). Perusahaan pestisida nasional berharap market share meningkat menjadi 60 persen. Fungisida merek Starmyl diproduksi oleh PT. Tanindo Intertraco (nasional), telah melakukan usaha untuk membentuk persepsi kualitas yang tinggi bagi konsumen dengan melakukan efisiensi tenaga kerja sehingga menurunkan biaya namun tetap mempertahankan kualitas. Keadaan tersebut belum cukup bisa untuk menggeser fungisida merek Antracol yang diproduksi PT. Bayer CropScience (multinasional). Tujuan dari penelitian ini adalah 1) menganalisis atribut-atribut yang dipertimbangkan oleh petani melon terhadap persepsi kualitas produk fungisida merek Antracol dan Starmyl, 2) menganalisis persepsi kualitas merek menurut petani melon terhadap produk fungisida merek Antracol dan Starmyl berdasarkan atribut yang dimiliki. Hipotesis dari penelitian ini adalah persepsi kualitas fungisida merek Antracol atau fungisida merek Starmyl menurut petani melon yang terbentuk dari tingkat kepentingan dan tingkat perfoma atribut, relatif memiliki nilai yang tinggi. Metode penentuan lokasi dilakukan secara purposive, yaitu di Desa Gelung, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi. Responden ditentukan secara simple random sampling dengan populasi petani melon yang mengenal fungisida merek Antracol dan Starmyl. Analisis data dilakukan menggunakan Cochran Q Test dan Importance Performance Analysis. Hasil Cochran Q Test menunjukkan bahwa atribut yang dipertimbangkan oleh petani melon terhadap fungisida merek Antracol yaitu atribut merek, kemasan, varian ukuran kemasan, label, formulasi, dosis pemakaian, keampuhan fungisida, kemudahan diperoleh, dan stabilitas harga. Adapun atribut yang diertimbangkan oleh petani melon terhadap fungisida merek Starmyl yaitu merek, nama perusahaan, kemasan, varian ukuran kemasan, label, formulasi, dosis pemakaian, keampuhan fungisida, dan kemudahan diperoleh. Hasil Importance Performance Analysis terhadap persepsi kualitas fungisida merek Antracol menurut petani melon yaitu atribut yang memiliki kinerja rendah dan perlu ditingkatkan adalah formulasi, dosis pemakaian, keampuhan fungisida dan stabilitas harga, atribut yang memiliki kinerja bagus dan perlu dipertahankan adalah merek, atribut yang bisa diturunkan kinerjanya untuk menurunkan biaya ii adalah kemasan, varian ukuran kemasan, label, dan kemudahan diperoleh, dan tidak ada atribut yang memiliki prioritas rendah dalam peningkatan kualitas. Adapun persepsi kualitas fungisida merek Starmyl menurut petani melon yaitu atribut yang memiliki kinerja rendah dan perlu ditingkatkan adalah merek, varian ukuran kemasan, dan label, atribut yang memiliki kinerja bagus dan perlu dipertahankan adalah dosis pemakaian dan keampuhan fungisida, atribut yang bisa diturunkan kinerjanya untuk menurunkan biaya adalah kemasan dan atribut yang memiliki prioritas rendah dalam peningkatan kualitas adalah nama perusahaan, formulasi, dan kemudahan diperoleh.