Pengaruh Jarak Tanam Tanaman Jagung Manis (Zea Mays L. Var. Saccharata) Pada Tumpangsari Dengan Tiga Varietas Tanaman Kedelai (Glycine Max (L.) Merrill)
Main Author: | Aisyah, Yarda |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131327/ |
Daftar Isi:
- Jagung manis (Zea mays L. var. saccharata) ialah tanaman pangan serealia yang dapat dimanfaatkan bijinya. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) ialah salah satu tanaman kacang-kacangan yang terpenting di Indonesia. Usaha peningkatan produksi jagung manis dan kedelai dapat ditempuh melalui program diversifikasi pertanian yaitu dengan pola tanam tumpangsari. Permasalahan utama tumpangsari ialah adanya kompetisi antar tanaman dalam pengambilan air, unsur hara, cahaya matahari dan ruang tumbuh sehingga dapat menyebabkan penurunan hasil bila dibandingkan dengan pola tanam monokultur. Pengaturan jarak tanam yang sesuai dapat mengurangi naungan dan mengoptimalkan hasil produksi pada sistem tumpangsari jagung manis dan kedelai. Ratri, Soelistyono dan Aini (2015) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa pola tanam tumpangsari pada tanaman jagung manis dan bawang prei memberikan nilai LER lebih dari 1, artinya semua perlakuan memberikan efek yang menguntungkan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mempelajari pengaruh interaksi jarak tanam tanaman jagung manis dengan varietas tanaman kedelai terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis dan kedelai dan (2) mengetahui dan menghitung nilai Land Equivalent Ratio (LER) pada pola tanam tumpangsari tanaman jagung manis dan kedelai. Penelitian dilaksanakan di Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi KP. Muneng, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo pada bulan Januari hingga April 2016. Alat yang digunakan ialah gunting, penggaris, meteran, timbangan analitik, jangka sorong dan kamera digital. Bahan yang digunakan ialah benih jagung manis varietas Bonanza, benih kedelai varietas Dena-1, Dena-2 dan Burangrang, pupuk NPK 15:15:15, pupuk Urea, herbisida berbahan aktif Glyphosate, insektisida/nematisida berbahan aktif Carbofuran dan insektisida berbahan aktif Deltamethrin, Fipronil dan Imidakplorid. Penelitian menggunakan RAK Faktorial dengan 2 faktor. Faktor 1 ialah jarak tanam tanaman jagung manis yang terdiri dari 3 taraf, yaitu: J1 = jagung manis dengan jarak tanam 80 x 20 cm, J2 = jagung manis dengan jarak tanam 100 x 20 cm dan J3 = jagung manis dengan jarak tanam 120 x 20 cm. Faktor 2 ialah varietas tanaman kedelai yang terdiri dari 3 taraf, yaitu: V1 = varietas Dena-1, V2 = varietas Dena-2 dan V3 = varietas Burangrang. Masing-masing kombinasi perlakuan diulang 3 kali sehingga diperoleh 27 petak percobaan. Sebagai pembanding dan untuk mengetahui nilai Land Equivalent Ratio (LER) maka dilakukan penanaman dengan pola tanam monokultur jagung manis dengan jarak tanam 80 x 20 cm dan monokultur kedelai dengan jarak tanam 40 x 20 cm. Parameter non-destruktif meliputi tinggi tanaman, jumlah daun dan luas daun. Parameter panen jagung manis meliputi diameter tongkol per tanaman, panjang tongkol per tanaman, bobot segar tongkol dengan klobot per tanaman, bobot segar tongkol dengan klobot per petak dan bobot segar tongkol dengan klobot per hektar. Parameter panen kedelai meliputi jumlah polong isi per tanaman, bobot 100 biji, bobot biji per tanaman, bobot biji per petak dan bobot biji per hektar. Data pengamatan yang ii diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5%. Apabila hasil uji diperoleh pengaruh perlakuan yang nyata maka dilanjutkan dengan uji BNJ pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara jarak tanam tanaman jagung manis dan varietas tanaman kedelai terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis dan kedelai. Bobot segar tongkol dengan klobot per petak (5,47 kg. 2,4 m-2) dan bobot segar tongkol dengan klobot per hektar (22,80 t. ha-1) tertinggi diperoleh pada jarak tanam jagung manis 80 x 20 cm. Luas daun dan jumlah polong isi (28,42 polong tan-1) tertinggi diperoleh pada jarak tanam jagung manis 120 x 20 cm. Jumlah polong isi tertinggi diperoleh dari varietas Dena-2. Bobot 100 biji kedelai varietas Dena-1 tidak berbeda nyata dengan varietas Burangrang. Perlakuan tumpangsari dengan jarak tanam jagung manis 80 x 20 cm dan varietas kedelai Dena-2 memiliki nilai LER tertinggi yaitu 1,57.