Perbaikan Sifat Fisiko-Kimia Dengan Aplikasi Biochar Kulit Kakao Pada Lahan Kering Masam Di Lampung Timur

Main Author: Anggersih, AnnisaEira
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131323/
Daftar Isi:
  • Lahan kering masam mempunyai potensi tinggi untuk pengembangan pertanian, ditinjau dari segi luasan. Namun terdapat faktor pembatas untuk pertumbuhan tanaman yaitu kemasaman tanah tinggi dan kadar Al tinggi. Ketersediaan air tanah turut menjadi kendala lahan kering masam karena sangat tergantung oleh pola hujan yang fluktuatif. Upaya yang dilakukan untuk optimalisasi lahan kering masam salah satunya adalah pemberian bahan pembenah tanah. Biochar adalah salah satu bahan pembenah tanah. Salah satu bahan baku biochar yang dapat dikembangkan di wilayah lampung timur adalah kulit kakao. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemberian biochar terhadap kemasaman tanah dan kemampuan tanah memegang air. Penelitian dilakukan pada Desember 2015 hingga Maret 2016 di Kebun Percobaan Taman Bogo Lampung Timur. Penelitian menerapkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 7 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan terdiri dari C0= kontrol, C1= Pemberian Biochar 75 ton ha-1 pada tahun pertama, C2= Pemberian biochar 25 ton ha-1 pada tahun pertama dan kedua, C3= Pemberian pupuk kandang 75 ton ha-1 pada tahun pertama, C4 = Pemberian pupuk kandang 25 ton ha-1 pada tahun pertama dan kedua, C5= Pemberian biochar+pupuk kandang 75 ton ha-1 pada tahun pertama, dan C6= Pemberian biochar+pupuk kandang 25 ton ha-1 pada tahun pertama dan kedua. Parameter yang diamati yaitu sifat fisik tanah yang meliputi berat isi tanah, berat jenis, ruang pori total, retensi air tanah metode pF dan retensi air tanah di lapang metode Time Domain Reflectometry. Sedangkan, sifat kimia tanah yang diamati yaitu Corganik, pH tanah, dan Aldd. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian biochar kulit kakao pada lahan kering masam dapat mengurangi tingkat kemasaman tanah. Tingkat kemasaman tanah paling rendah terdapat pada perlakuan pemberian biochar 75 ton ha-1 secara sekaligus, ditunjukkan dengan meningkatnya pH tanah dari 4,24 menjadi 6,52. Selain itu juga ditunjukkan dengan konsentrasi Aldd yang menurun dari 0,805 cmol(+)kg-1 menjadi 0 atau tidak terdeteksi. Pemberian biochar kulit kakao dapat meningkatkan retensi air tanah. Peningkatan retensi air tanah yang paling tinggi pada perlakuan pemberian biochar 75 ton ha-1 secara sekaligus, ditunjukkan dengan pori air tersedia yang meningkat dari 9,01% menjadi 14,13%. Peningkatan retensi air tanah juga ditunjukkan dari fluktuasi kadar air tanah di lapang dengan pengukuran menggunakan Time Domain Reflectometry. Selain itu, peningkatan retensi air tanah juga didukung dengan perbaikan sifat fisik tanah lainnya seperti penurunan berat isi tanah dari 1,47 g cm-3menjadi 1,28 g cm-3.