Respon Petani Terhadap Program Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu Kedelai (Studi Kasus Kelompok Tani Makmur Desa Wonojati Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember)
Main Author: | Ningsih, AyuSelfia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131316/ |
Daftar Isi:
- Kedelai merupakan tanaman pangan yang memiliki peranan penting, salah satunya sebagai sumber protein nabati yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. Kebutuhan kedelai Nasional meningkat setiap tahunnya, seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk serta berkembangnya industri pangan berbahan baku kedelai dan industri pakan ternak. Rata-rata kebutuhan kedelai setiap tahunnya sebesar ± 2,2 juta ton biji kering, tidak seiring dengan kemampuan produksi kedelai dalam negeri. Kemampuan produksi kedelai dalam negeri berdasarkan BPS tahun 2013, hanya mampu memenuhi sebanyak 779.992 ton atau sekitar 33,91% dari kebutuhan sedangkan tahun 2014 baru mencapai 921.336 ton atau sekitar 40,06% dari kebutuhan (BPS, 2014). Untuk memenuhi kekurangan tersebut harus dipenuhi dari impor yang menyebabkan berbagai kerugian bagi Indonesia, antara lain: hilangnya devisa negara, mengurangi kesempatan kerja bagi rakyat Indonesia dan meningkatnya ketergantungan jangka panjang serta mempengaruhi sistem ketahanan pangan nasional. Berbagai upaya peningkatan produksi melalui peningkatan produktivitas dan penerapan teknologi pertanian telah dilaksanakan, salah satunya melalui Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT) Kedelai yang merupakan program dari Kementerian Pertanian dalam upaya mencapai swasembada kedelai dengan fasilitasi bantuan sarana produksi (saprodi) dan pertemuan kelompok pada seluruh areal program GP-PTT sebagai instrumen stimulan disertai dengan dukungan pembinaan, pengawalan dan pemantauan oleh berbagai pihak. Desa Wonojati Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember merupakan salah satu daerah yang melaksanakan program GP-PTT Kedelai pada tahun 2015 yaitu pada Kelompok Tani Makmur. Respon petani terhadap GP-PTT Kedelai merupakan suatu hal yang menentukan keberhasilan dari kegiatan tersebut. Apabila respon petani tinggi, maka hal ini diharapkan dapat mendukung perbaikan teknologi penerapan usahatani kedelai. Demikian juga hal sama akan mendukung Optimasi Perluasan Areal Tanam melalui Peningkatan Indeks Pertanaman (PAT-PIT). Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis respon petani terhadap dukungan Pemerintah yang berupa bantuan sarana produksi serta pendampingan dan penyuluhan pertanian pada program Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT) Kedelai di Desa Wonojati Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember, (2) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi respon petani terhadap kegiatan Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT) Kedelai di Desa Wonojati Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember dan (3) Menganalisis pengaruh respon petani dalam penerapan budidaya petani yang sesuai dengan Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT) Kedelai terhadap produktivitas dan pendapatan usahatani kedelai. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis data kuantitatif yaitu uji proporsi untuk mengetahui seberapa besar respon petani terhadap program GP-PTT Kedelai, analisis regresi linear berganda untuk mengetahui faktor yang iv mempengaruhi respon petani terhadap program GP-PTT Kedelai dan analisis regresi linear sederhana untuk mengetahui pengaruh respon petani dalam penerapan budidaya kedelai terhadap produktivitas dan pendapatan usahatani kedelai. Berdasarkan penelitian dan analisis yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa 100% petani mempunyai respon yang tinggi terhadap program Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT) Kedelai tahun 2015 di Desa Wonojati Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember. Hal ini karena adanya bantuan sosial berupa sarana produksi kedelai dan kerjasama yang baik antara petani dan penyuluh lapang.Adapun faktor-faktor yang berpengaruh pada respon petani terhadap program GP-PTT Kedelai tahun 2015 secara signifikan adalah luas lahan usahatani dan dukungan program. Dari hasil analisis regresi linear berganda, dapat diketahui bahwa setiap penambahan satu nilai variabel luas lahan usahatani maka akan meningkatkan respon petani terhadap program GP-PTT Kedelai sebesar 9,228 dan setiap penambahan satu nilai variabel dukungan program maka akan meningkatkan respon petani terhadap program GP-PTT Kedelai sebesar 1,605. Respon petani dalam penerapan budidaya kedelai yang sesuai dengan ketentuan program GP-PTT Kedelai tahun 2015 terhadap produktivitas dan pendapatan usahatani kedelai tidak berpengaruh nyata, nilai signifikansi yang dihasilkan dari analisis regresi linear sederhana lebih besar dari α 5%. Saran yang dapat diberikan pada penelitian ini yaitu: (1) keaktifan petani dalam forum atau pertemuan kelompok untuk lebih ditingkatkan, seperti bertanya dan mengeluarkan pendapat sehingga dapat sharing permasalahan yang terjadi dilapangan dengan penyuluh lapang dan dapat dicarikan pemecahan masalah terbaik, (2) pembinaan lebih lanjut mengenai penerapan teknologi budidaya tanaman kedelai oleh petani setelah mengikuti program GP-PTT Kedelai, sehingga dapat dilihat seberapa jauh keberlanjutan program.