Analisis Pola Kemitraan Antara Pabrik Gula Pagotan Dengan Petani Tebu Rakyat Di Kecamatan Dolopo Dan Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

Main Author: Azizi, DesitaMaharaniYan
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131314/
Daftar Isi:
  • Sebagai salah satu bahan pangan pokok, kebutuhan gula nasional baik untuk konsumsi langsung rumah tangga maupun industri terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Produksi gula di dalam negeri semakin tidak mampu memenuhi kebutuhan konsumsi. Untuk meningkatkan produktivitas gula dalam negeri salah satunya dengan menerapkan kemitraan antara pabrik gula dengan petani tebu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola kemitraan antara PG Pagotan dengan petani tebu, menganalisis perbedaan penerapan teknologi budidaya usahatani tebu petani tebu rakyat kredit (TRK) dan tebu rakyat mandiri (TRM), dan menganalisis perbedaan pendapatan usahatani tebu antara petani TRK dan TRM. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk memahami kemitraan yang diterapkan antara PG Pagotan dengan petani tebu. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengetahui pendapatan usahatani petani TRK dan TRM. Penelitian ini menggunakan metode survai yaitu penelitian dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive). Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik multisage sampling, karena karena wilayah kerja PG Pagotan di Kabupaten Madiun yang sangat luas. Teknik multisage sampling ini dilakukan dengan cara memilih dua Kecamatan yaitu Kecamatan Dolopo dan Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, kemudian dari dua kecamatan tersebut dipilih beberapa desa secara acak sebagai area yang lebih kecil. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara, observasi, dokumen. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis data kualitatif pada penelitian ini akan diuraikan secara deskriptif untuk memahami pola kemitraan yang diterapkan antara PG Pagotan dengan petani tebu di Kabupaten Madiun. Analisis kualitatif pada penelitian ini juga digunakan untuk menganalisis penerapan teknologi teknologi budidaya usahatani tebu petani TRK dan TRM. Analisis kuantitatif yang dilakukan pada penelitian ini yaitu analisis pendapatan usahatani dan untuk mengetahui pendapatan TRK dan TRM dan dilakukan uji beda rata rata t-test untuk menguji secara statistik besaran pendapatan yang diperoleh dari usahatani tebu petani TRK dan petani TRM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemitraan yang terjalin antara PG Pagotan dengan petani tebu mengikuti pola kemitraan Kerjasama Operasional Agribisnis (KOA). Bentuk kerjasama antara PG Pagotan dengan petani tebu yaitu petani tebu menyediakan lahan, sarana dan tenaga kerja, sedangkan PG Pagotan menyediakan biaya, modal, teknologi, manajemen dan PG Pagotan juga berperan sebagai avalist penjamin pasar produk serta terdapat kesepakatan tentang pembagian hasil gula. Motivasi petani tebu rakyat bermitra dengan PG Pagotan karena ingin mendapatkan bantuan modal, mendapatkan jaminan pasar dan meningkatkan keuntungan dalam usahatani tebu. Berdasarkan dari hasil wawancara dengan responden, sebanyak 75% petani TRK yang bermitra karena ingin mendapatkan pinjaman modal usahatani. Sebanyak 81,25% petani TRM yang bermitra karena ingin meningkatkan keuntungan usahatani. Sebagian besar kendala yang dialami oleh petani tebu yaitu antri giling yang lama, dan keterlambatan pelunasan Delivery Order (DO). Seluruh responden dalam penelitian ini menggunakan tanaman tebu keprasan, rata-rata petani tebu TRK melakukan keprasan ke 3 dan TRM ke 2. Penerapan teknologi budidaya hasta usahatani tebu petani TRK dan TRM berada dalam kategori tinggi. Petani tebu bersedia mengikuti petunjuk/pembinaan tentang teknologi budidaya tanaman tebu yang diberikan oleh pihak PG Pagotan sehingga rata-rata produksi tebu per hektar yang dihasilkan oleh petani tebu rakyat tinggi, yaitu sebesar 857,8 kuintal tebu yang dihasilkan petani TRK dan 902,5 kuintal tebu petani TRM. Teknologi budidaya tanaman tebu yang tepat berdasarkan pembinaan yang diberikan oleh pihak PG Pagotan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas tebu yang dihasilkan. Pendapatan petani TRM per Ha lebih besar dibandingkan dengan pendapatan TRK, yaitu petani TRM sebesar Rp. 28.629.488 dan TRK sebesar Rp. 25.988.768. Adanya perbedaan dari segi produksi tebu, produksi gula, rendemen, dan total biaya yang dikeluarkan termasuk bunga pinjaman yang harus ditanggung petani TRK mempengaruhi besarnya pendapatan usahatani tebu.. Analisis uji beda rata-rata (t-test) yang digunakan adalah equal variances assumed karena kedua varian sama. Berdasarkan hasil uji beda rata-rata nilai t hitung pada equal variances assumed adalah -1,637 lebih kecil dari pada t tabel sebesar 1,697, artinya secara uji statistik rata-rata pendapatan petani TRK dan TRM per ha tidak berbeda secara signifikan, karena produksi tebu dan gula, serta biaya yang dikeluarkan oleh petani TRK dan TRM tidak jauh berbeda, sehingga pendapatan rata-rata usahatani tebu pada petani TRK dan TRM per Ha hampir sama besar