Pola Konsumsi Dan Pola Belanja Berbagai Strata Sosial Rumah Tangga Petani Di Desa Wonokitri Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan
Main Author: | Sari, IntanPuspita |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131310/ |
Daftar Isi:
- Kebutuhan hidup masyarakat di Indonesia beragam terutama dalam konsumsi rumah tangga. Dalam pemenuhan kebutuhan hidup atau konsumsi rumah tangga masyarakat berkaitan dengan pola konsumsi dan pola belanja masyarakat itu sendiri. Pola konsumsi dan pola belanja antara satu rumah tangga dengan rumah tangga lain akan berbeda. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi, diantaranya adalah faktor lingkungan, sosial, kebudayaan dan pendapatan. Ketersediaan bahan pangan di suatu daerah juga berpengaruh terhadap pola konsumsi dan pola belanja masyarakat setempat. Penelitian ini dilakukan di Desa Wonokitri, dilakukan untuk menganalisis pola konsumsi dan pola belanja berbagai strata sosial rumah tangga petani dalam memenuhi kebutuhan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk 1. Mendeskripsikan rumah tangga petani berdasarkan stratifikasi sosial yang ada di Desa Wonokitri. 2. Mendeskripsikan pola konsumsi rumah tangga petani berdasarkan stratifikasi sosial yang ada di Desa Wonokitri. 3. Mendeskripsikan pola belanja rumah tangga petani berdasarkan stratifikasi sosial yang ada di Desa Wonokitri. 4. Mendeskripsikan strategi manajemen ekonomi rumah tangga petani berdasarkan stratifikasi sosial yang ada di Desa Wonokitri. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua jenis pengumpulan data yaitu data primer (observasi, kuisioner, wawancara) dan data sekunder (Studi literatur dan dokumentasi). Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) Teknik pengambilan sampel dengan teknik Purposive Sampling dengan jumlah 30 responden. Adapun hasil dari penelitian ini adalah: Berdasarkan aspek pola konsumsi dari 13 jenis variasi makanan yang dikonsumsi oleh rumah tangga petani strata sejahtera, hanya aron (Nasi Jagung) yang tidak di konsumsi sedangkan konsumsi strata prasejahtera hampir sama dengan strata sejahtera, hanya strata prasejahtera mengkonsumsi aron paling tinggi. Sedangkan konsumsi strata kurang sejahtera tidak ada yang lebih tinggi dibandingkan dari kedua strata. Dari aspek pola belanja rumah tangga petani dengan strata sosial sejahtera mengeluarkan biaya yang lebih tinggi untuk membeli beras, mie instan, bahan pangan lauk pauk, bahan pangan komplemen dan minuman dibandingkan dengan strata sosial lainnya. Strata sejahtera dalam hal pembelian mayoritas dengan cara borongan dan cara pembayaran secara tunai. Untuk strata prasejahtera mayoritas pembelian secara eceran dan pembayaran secara tunai. Hanya beberapa kelompok bahan pangan pembelian dilakukan dengan cara borongan seperti bahan pangan pokok dan bahan ii pangan komplemen. Sedangkan pola belanja strata kurang sejahtera mayoritas dengan cara eceran dan pembayaran secara tunai. Berdasarkan pola konsumsi dan pola belanja manajemen strategi ekonomi rumah tangga dalam mengkonsumsi bahan pangan adalah sebagai berikut (1) Strata sejahtera dengan memperbanyak jenis makanan. Makanan pokok, lauk pauk, sayur buah dan minuman seluruhnya terpenuhi. Sedangkan strata prasejahtera dengan memperbanyak jumlah makanan pokok dan mengganti beberapa bahan pangan dengan bahan pangan lain yg harga lebih terjangkau. Sementara strata kurang sejahtera meminimalisir variasi makanan. Sehingga ada beberapa bahan pangan yang tidak dikonsumsi oleh strata prasejahtera dan kurang sejahtera seperti buah, daging sapi dan daging ayam. (2) Strategi pengeluaran belanja untuk strata sejahtera mengalokasikan 28,04% dari total pendapatan untuk kebutuhan pangan dan strata prasejahtera mengalokasikan 44.08% dari total pendapatan sedangkan strata kurang sejahtera mengalokasikan 57,37% dari total pendapatan untuk membeli kebutuhan pangan. (3) Strategi tempat pembelian strata sejahtera membeli di satu toko atau di beberapa toko saja. Sedangkan strata prasejahtera dan kurang sejahtera membeli di banyak toko. (4) Strategi cara pembelian dan pembayaran bahan pangan strata sejahtera membeli dengan cara borongan dan pembayaran tunai. Sedangkan strata prasejahtera dan kurang sejahtera membeli dengan cara eceran dan pembayaran tunai. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) Pola konsumsi strata sejahtera dengan variasi makanan dan jumlah yang lebih tinggi dibandingkan dengan strata sosial yang lain. Strata sosial kurang sejahtera mengkonsumsi makanan dengan variasi makanan yang paling sedikit dibandingkan dengan strata sosial yang lain. (2) Pola belanja strata sejahtera membeli dengan cara borongan sedangkan strata lain membeli secara eceran dan pembayaran semua strata secara tunai. (3) Strategi strata sosial sejahtera dengan mengalokasikan 28,04% dari total pendapatan untuk kebutuhan pangan, membeli di satu tempat secara borongan dengan pembayaran tunai. Sedangkan strategi strata sosial yang lain dengan mengalokasikan >40% dari total pendapatan untuk kebutuhan pangan, membeli di banyak tempat secara eceran dengan pembayaran tunai. Serta saran untuk penelitian selanjutnya untuk menganalisis jumlah konsumsi keluarga berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) sehingga dapat diketahui bahwa suatu keluarga dalam mengkonsumsi makan sudah mencukupi gizi atau tidak. Keluarga petani supaya lebih memperhatikan tingkat pemahaman tentang pangan agar makanan yang dikonsumsi sesuai dengan jumlah kecukupan gizi. Pemerintah diharapkan lebih memperhatikan kelengkapan data dan informasi tentang desa terutama data dan informasi tentang masyarakat Desa Wonokitri.