Proses Mobilitas Komuter Tenaga Kerja Wanita Buruh Pabrik Dan Dampaknya Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga. (Studi Kasus di Dusun Turi, Desa Kucur, Kecamatan Dau)

Main Author: Dianti, RohanaIstighfar
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131298/
Daftar Isi:
  • Pengembangan kawasan pedesaan berkelanjutan di Indonesia merupakan salah satu bentuk perpanjangan dari pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Implementasi pengembangan kawasan pedesaan tidak terlepas dari permasalahan kemiskinan di desa, sempitnya lahan pertanian, dan kurangnya lapangan pekerjaan. Dari berbagai permasalahan tersebut untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup yang semakin meningkat masyarakat desa harus mencari sumber penghidupan di luar desa dengan melakukan mobilitas komuter menjadi buruh pabrik. Kondisi yang paling dirasakan menjadi pertimbangan rasional tenaga kerja wanita melakukan mobilitas adalah adanya harapan untuk memperoleh pekerjaan dan pendapatan yang lebih tinggi daripada yang diperoleh di desa. Tenaga kerja wanita yang melakukan mobilitas komuter mempunyai ciri-ciri pribadi dan keluarga yang berbeda-beda. Mobilitas komuter juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, adanya tenaga kerja wanita yang melakukan mobilitas komuter mempunyai dampak ekonomi dan dampak sosial terhadap kondisi sosial. Oleh sebab itu tujuan dari penelitian ini mengidentifikasi ciri-ciri keluarga dan pribadi tenaga kerja wanita, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi mobilitas komuter dan menganalisis dan mendeskripsikan dampak sosial dan dampak ekonomi yang ditimbulkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga Mei 2016 di Dusun Turi Desa Kucur, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Metode penentuan responden dilakukan dengan metode sensus, yaitu data yang dipergunakan diambil dari seluruh anggota populasi sebab jumlahnya sedikit. Berdasarkan metode tersebut, Tenaga kerja wanita buruh pabrik dalam penelitian ini merupakan buruh yang bekerja 6 jam atau lebih dan kembali pada hari yang sama. Dengan jumlah 30 orang, sebanyak 18 orang yang bekerja di Pabrik Rokok Gandum, sebanyak 6 orang bekerja di Pabrik Konveksi, 2 orang bekerja di Pabrik Rokok Upet, 2 orang di Pabrik GL, dan sisanya 2 orang lainnya bekerja di pabrik-pabrik lain. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan Analisis Model Interaktif dari Miles and Huberman. Metode tersebut digunakan untuk menjawab tujuan yang pertama yaitu mengidentifikasi ciri-ciri keluarga dan pribadi tenaga kerja wanita dan tujuan ketiga yaitu mendeskripsikan dampak sosial dan dampak ekonomi yang ditimbulkan dari anggota keluarga yang bekerja sebagai tenaga kerja wanita buruh pabrik. Analisis selanjutnya menggunakan analisis regresi linier berganda untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi mobilitas komuter komuter tenaga kerja wanita buruh pabrik di dusun Turi, desa Kucur. Hasil penelitian menunjukkan ciri-ciri keluarga tenaga kerja wanita 80% kondisi fisik rumah tergolong rumah sedang, dinding tembok, lantai rumah berkeramik, atap rumah genteng. Kepemilikan pengusahaan lahan pertanian 93% keluarga tenaga kerja wanita tidak mempunyai lahan garapan pertanian. Sedangkan ciri-ciri pribadi tenaga kerja wanita pendidikan formal terakhir 67% tenaga kerja wanita tamat Sekolah Dasar. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat iv pendidikan tenaga kerja wanita tergolong rendah. Status pernikahan tenaga kerja wanita yang melakukan mobilitas komuter seluruhnya berstatus menikah. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap intensitas mobilitas komuter yakni variabel umur, variabel persepsi bekerja di sektor pertanian, variabel persepsi upah/gaji buruh pabrik dan variabel persepsi akses bekerja di pabrik. Variabel yang tidak berpengaruh signifikan yakni keterampilan bidang pertanian, Persepsi peluang bekerja di dusun/desa, persepsi pendapatan di pertanian, persepsi bekerja di pabrik, akses transportasi ke pabrik. Pengujian signifikansi secara simultan menghasilkan nilai Fhitung = 6,947 dengan probabilitas 0,000. Hasil pengujian tersebut menunjukkan probabilitas < level of significance (=5%). Hal ini berarti terdapat pengaruh signifikan secara simultan (bersama-sama) umur, keterampilan pertanian, persepsi bekerja sektor pertanian, persepsi peluang kerja di dusun/desa, persepsi pendapatan di pertanian, persepsi bekerja di pabrik, persepsi upah/gaji buruh pabrik, akses transportasi bekerja di pabrik, dan persepsi akses bekerja di pabrik terhadap intensitas mobilitas komuter. Koefisien determinasinya (Adj. R-squared) yaitu sebesar 0,649 atau sebesar 64,9%. Variabel yang berpengaruh dominan terhadap itensitas mobilitas komuter yakni persepsi bekerja di sektor pertanian dan berpengaruh negatif hal ini menunjukkan persepsi bekerja di sektor pertanian mendorong tenaga kerja melakukan mobilitas komuter dengan harapan pendapatan yang lebih tinggi guna mengurangi beban kesulitan hidup yang dihadapi di daerah asal. Dampak sosial tenaga kerja wanita buruh pabrik yang melakukan mobilitas komuter terhadap keluarga yakni pendidikan rata-rata anak tenaga kerja wanita 26,67% bersekolah tingkat SMA. Perubahan peran wanita di keluarga dalam melaksanakan pekerjaan rumah seperti memasak, membersihkan rumah digantikan oleh anggota keluarga lain. Pola pengasuhan anak di rumah digantikan oleh kakek/nenek atau paman/bibi. Sedangkan dampak ekonomi tenaga kerja wanita buruh pabrik yang melakukan mobilitas komuter terhadap keluarga yakni perbaikan tempat tinggal seperti perbaikan atap, tembok, lantai, dapur dan kamar mandi. Kepemilikan aset berharga barang elektronik, perabotan rumah tangga cukup lengkap, dan sepeda motor. Kontribusi permodalan pertanian upah/gaji bekerja rendah karena sebagian besar tenaga kerja wanita tidak mempunyai lahan pertanian. Kesimpulan dari penelitian ini ciri-ciri pribadi dan keluarga tenaga kerja wanita mempunyai karakteristik yang berbeda antar tenaga kerja wanita buruh pabrik, faktor yang mempengaruhi intensitas mobilitas tenaga kerja dipengaruhi oleh faktor pribadi, faktor daerah asal dan faktor tujuan. Adanya tenaga kerja wanita yang melakukan mobilitas komuter mempunyai dampak sosial dan ekonomi terhadap keluarga. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka disarankan perlu mengembangkan potensi di dusun Turi supaya kesejahteraan masyarakat juga dapat meningkat serta tenaga kerja wanita usia produktif lebih membekali ketrampilan dan pendidikan formal yang lebih tinggi sehingga dapat meningkatkan pekerjaan yang lebih baik.