Analisis Ketahanan Pangan Tingkat Desa Di Kecamatan Purwoasri, Kecamatan Plemahan, Dan Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri, Jawa Timur

Main Author: Rianti, TitisSuryaMaha
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131292/
Daftar Isi:
  • Ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau. Ketahanan pangan sangat erat kaitannya dengan ketersediaan pangan. Kabupaten Kediri sebagai sentra pertanian memiliki beberapa wilayah produksi pangan yakni Kecamatan Purwoasri sebagai sentra produksi padi, Kecamatan Plemahan sebagai sentra produksi jagung dan Kecamatan Mojo sebagai sentra produksi ubi kayu. Namun masalah ketahanan pangan tidak hanya dilihat dari aspek ketersediaan pangan tetapi juga akses pangannya. Dari segi akses pangan, Kecamatan Purwoasri, Plemahan ataupun Mojo memiliki jumlah penduduk miskin yang banyak. Oleh karena itu upaya dalam mengidentifikasi ketahanan pangan di Kecamatan Purwoasri, Plemahan dan Mojo perlu dilakukan. Langkah awal dalam mengidentifikasi masalah ketahanan pangan di Kecamatan Purwoasri, Plemahan dan Mojo Kab.Kediri juga sebagai tujuan pertama dalam penelitian ini yaitu mengetahui indikator-indikator yang menentukan tingkat kerawanan pangan di Kecamatan Purwoasri, Plemahan dan Mojo Kab. Kediri. Tujuan kedua adalah untuk mengetahui kondisi ketahanan pangan yang terjadi di Kecamatan Purwoasri, Plemahan dan Mojo Kab. Kediri sesuai dengan indikator yang terbentuk. Metode penelitian penentuan indikator ketahanan pangan ini menggunakan data cross section Tahun 2015. Selanjutnya indikator-indikator yang ada akan disusun dan direduksi dengan menggunakan metode analisis faktor dengan pendekatan Principal Component Analysis. Kemudian dari indikator yang terbentuk hasil seleksi akan dianalisis bagaimana kondisi ketahanan pangan tingkat desa di Kecamatan Purwoasri, Plemahan dan Mojo Kab. Kediri. Dari 14 indikator ketahanan pangan yang dianalisis didapatkan bahwa terdapat sembilan indikator yang berpengaruh terhadap kondisi ketahanan pangan di Kecamatan Purwoasri, Plemahan dan Mojo Kab. Kediri. Kesembilan indikator tersebut terbagi menjadi tiga aspek yaitu 1) Aspek Ketersediaan Pangan diwakili oleh indikator konsumsi normatif per kapita dan lahan tidak beririgasi, 2) Aspek Akses Pangan diwakili oleh indikator penyediaan pangan dari toko, keluarga di bawah garis kemiskinan dan jalan tanah, 3) Aspek Utilitas Pangan diwakili oleh indikator pelayanan tenaga kesehatan, penduduk terlayani fasilitas posyandu, balita gizi kurang dan kematian bayi (IMR). Berdasarkan nilai komposit indikator ketahanan pangan dari ketiga aspek, maka dapat diketahui bahwa dari 23 desa di Kecamatan Purwoasri terdapat 1 ii (4,35%) desa masuk kategori cukup tahan pangan, 20 (86,96%) desa masuk dalam kategori tahan pangan dan 2 (8,69%) desa masuk kategori sangat tahan pangan. Dari 17 desa di Kecamatan Plemahan terdapat 14 (82,35%) desa masuk kategori tahan dan 3 (17,65%) desa masuk dalam kategori sangat tahan. Dari 17 desa di Kecamatan Mojo terdapat 16 (80%) desa masuk kategori cukup tahan dan 4 (20%) desa masuk kategori tahan.