Analisis Performansi Supply Chain Dengan Metode Scor – Anp (Supply Chain Operation Reference – Analytical Network Process) (Studi Kasus Di Ud. Agronas Gizi Food, Batu, Jawa Timur)
Main Author: | Bayaki |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131289/ |
Daftar Isi:
- Kentang merupakan salah satu komoditas pertanian yang termasuk dalam subsektor tanaman hortikultura dan mempunyai potensi untuk dikembangkan. Salah satu cara pengolahan kentang yang dapat meningkatkan daya saing komoditas adalah dengan mengolah menjadi keripik kentang. Dalam penyediaan produk keripik kentang, perusahaan membutuhkan integrasi dari semua aspek mulai dari pemasok hingga konsumen. Peran semua elemen dalam proses produksi kripik kentang ini sangat penting dalam mencapai kepuasan konsumen akhir. Sehingga perusahaan memerlukan suatu pengukuran terhadap performansi rantai pasok. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam pengukuran performansi rantai pasok adalah model supply chain operation reference yang terdiri dari 5 proses inti yaitu proses perencanaan (plan), proses pengadaan (source), proses produksi (make), proses pengiriman (deliver), dan proses pengembalian (return). Penerapan manajemen rantai pasok selama ini tidak selalu lancar, sehingga menyebabkan berbagai permasalahan di sepanjang rantai pasok seperti kurangnya persediaan terhadap produk setengah jadi yang dapat menyebabkan tidak terpenuhinya permintaan konsumen. Banyaknya permasalahan disepanjang rantai pasok menandakan bahwa agroindustri produk keripik kentang membutuhkan manajemen rantai pasok yang terintegrasi secara keseluruhan. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi rantai pasok pada agroindustri produk keripik kentang; (2) menganalisis performansi rantai pasok pada agroindustri produk keripik kentang; dan (3) menganalisis prioritas perbaikan dari indikator kunci pada performansi rantai pasok produk keripik kentang. Penelitian ini dilakukan di UD. Agronas Gizi Food, Batu, Jawa Timur. Data yang digunakan dalam penelitian meliputi data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan melalui observasi dan wawancara dengan menggunakan kuisoner, sedangkan pengumpulan data sekunder diperoleh melalui metode dokumentasi. Metode analisis data yang dilakukan yaitu (1) analisis deskriptif digunakan untuk identifikasi rantai pasok produk keripik kentang yang meliputi struktur rantai pasok, aliran rantai pasok, serta aktivitas rantai pasok; (2) dan analisis kuantitatif yang digunakan untuk menganalisis performansi dan prioritas perbaikan dari indikator kunci pada performansi rantai pasok dengan menggunakan model Supply Chain Operation Reference (SCOR). Sedangkan metode yang digunakan dalam analisis kuantitatif adalah metode Analytical Network Process (ANP) untuk melakukan pembobotan perspektif dan indikator kunci performansi (KPI), metode Objective Matrix (OMAX) untuk melakukan sistem skor pada setiap performansi indikator kunci performansi (KPI), dan metode Traffic Light System untuk mengevaluasi pencapaian performansi indikator kunci performansi (KPI). ii Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa anggota rantai pasok produk keripik kentang Agronaz Gizi Food terdiri dari supplier manufacturer retailer dan consumer. Adapun aliran yang belum berjalan lancar adalah aliran barang. Aliran barang belum lancar karena belum mampu memenuhi kebutuhan permintaan konsumen karena stok persediaan produk setengah jadi terbatas. Adapun hasil pengukuran performansi rantai pasok dapat diketahui bahwa nilai total performansi sebesar 7,09. Nilai total termasuk dalam kategori kuning yang mengindikasikan bahwa performansi rantai pasok pada agroindustri produk keripik kentang secara keseluruhan belum memenuhi target atau performa yang diharapkan meskipun hasilnya mendekati target yang ditetapkan sehingga masih memerlukan adanya perbaikan. Sementara itu hasil pengukuran performansi masing-masing indikator kunci performansi (KPI) dapat diketahui bahwa indikator kunci performansi (KPI) yang mendapat prioritas perbaikan adalah ketepatan jumlah produksi aktual dengan jumlah produksi yang direncanakan (P2), dan jumlah produksi dengan permintaan konsumen (M1). Indikator kunci performansi (KPI) tersebut mendapatkan prioritas perbaikan karena berada dalam kategori merah yang menunjukkan bahwa indikator kunci performansi (KPI) tersebut masih berada jauh dari target yang ditetapkan agroindustri. Saran yang diberikan adalah (1) Agroindutri keripik kentang diharapkan dapat memperbaiki aliran dalam rantai pasok, terutama aliran barang. Hal ini dapat dilakukan dengan adanya perbaikan manajemen persediaan bahan baku terkait persediaan pengaman sebagai upaya antisipasi ketidaksesuaian kuantitas dan kualitas bahan baku yang diterima dari pemasok. Selain itu perusahaan perlu untuk memperbaiki hubungan kerjasama dengan pemasok terutama pada pemasok potensial sehingga pemasok dapat memenuhi kebutuhan bahan baku secara kontinu. (2) Hendaknya agroindustri keripik kentang berhati-hati terhadap berbagai kemungkinan yang dapat menurunkan performansi rantai pasok. Hal ini dapat dilakukan dengan memperbaiki indikator kunci performansi (key peformance indicator) yang menyebabkan belum tercapainya performansi rantai pasok yaitu ketepatan jumlah produksi aktual dengan jumlah produksi yang direncanakan (P2) dan ketepatan jumlah produksi dengan permintaan konsumen (M1). (3) Rancangan prioritas perbaikan untuk indikator yang termasuk dalam kategori merah adalah (a) Perlunya peningkatan kapasitas produksi dengan melakukan perbaikan sistem manajemen persediaan bahan baku dengan mempertimbangkan bahan baku pengaman (safety stock), dan peningkatan jumlah mesin baru, serta sumberdaya manusia bagian produksi tambahan agar agroindustri mempunyai stok penyangga atau persediaan berupa produk setengah jadi. (b) Agroindustri hendaknya melakukan perbaikan terhadap manajemen persedaiaan produk setengah jadi. (c) Agroindustri hendaknya melakukan peramalan secara akurat terhadap permintaan keripik kentang. (4) Sebaiknya pada penelitian selanjutnya dilakukan penelitian rantai pasok terkait persediaan berdasarkan konsep CPLR (collaborative planning, forecasting, dan replenishment), hal ini agar dapat dilakukan perbaikan performansi rantai pasok produk keripik kentang yang dapat meningkatkan performansi rantai pasok agroindustri.