Tingkat Kepuasan Petani Mitra Penangkar Benih Padi Varietas Ciherang Terhadap Pelaksanaan Kemitraan Dengan Cv Sarana Pangan, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur
Main Author: | Putri, DefrisaRianti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131288/ |
Daftar Isi:
- Jumlah penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Semakin bertambahnya jumlah penduduk Indonesia membuat kebutuhan akan bahan makanan pokok seperti beras juga ikut bertambah. Besarnya konsumsi beras harus diimbangi dengan peningkatan produksi beras. Peningkatan produksi beras ditunjang oleh produktivitas benih. Penggunaan benih bersertifikat memberikan produktivitas yang tinggi karena benih bersertifikat telah disiapkan dengan perlakuan khusus terhadap benih pada saat produksi. Produksi benih padi bersertifikat merupakan peluang usaha bagi petani untuk meningkatkan pendapatan. Keterbatasan dalam hal permodalan, teknologi, dan sumber daya manusia membuat terbentuknya kerjasama dalam usaha penangkaran benih padi bersertifikat. CV Sarana Pangan merupakan perusahaan benih padi swasta yang menjalin kemitraan dengan petani penangkar benih di sekitar daerah perusahaan. Hubungan kemitraan dilakukan melalui pola-pola kemitraan yang sesuai dengan sifat atau kondisi dan tujuan kemitraan penangkaran benih padi. Dalam pelaksanaan kemitraan pada umumnya menghadapi permasalahan, permasalahan ini dapat mempengaruhi kepuasan petani mitra terhadap kinerja pelayanan kemitraan. Oleh karena itu untuk mengetahui tingkat kepuasan petani mitra terhadap pelayanan kemitraan, diperlukan penelitian tentang tingkat kepuasan petani terhadap pelaksanaan kemitraan di CV Sarana Pangan, kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan: 1. mengetahui pola kemitraan antara CV Sarana Pangan dengan petani mitra 2. menganalisis tingkat kepuasan petani terhadap pelaksanaan kemitraan di CV Sarana Pangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja yaitu di CV Sarana Pangan, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Metode penentuan responden menggunakan metode sensus. Jumlah responden yang diteliti sebanyak 15 petani mitra yang menangkar benih padi varietas Ciherang. Metode analisis yang digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan petani menggunakan metode analisis IPA (Importance Performance Analysis). Hasil penelitian antara lain: 1. Pola kemitraan yang terjadi antara CV Sarana Pangan dengan petani merupakan kemitraan Kerjasama Operasional Agribisnis (KOA). Dimana petani berkerjasama dengan perusahaan mitra. Pihak petani menyediakan lahan, sarana, dan tenaga kerja, sedangkan pihak perusahaan mitra yaitu CV Sarana Pangan menyediakan biaya, modal, manajemen, dan pengadaan sarana produksi. 2. Tingkat kepuasan petani terhadap pelaksanaan kemitraan di CV Sarana Pangan dengan menggunakan alat analisis IPA menunjukkan hasil bahwa atribut pelayanan kemitraan yang masuk kuadran I atau atribut yang dianggap penting oleh para petani tetapi kinerjanya belum sesuai dengan apa yang diinginkan oleh para petani adalah harga beli hasil panen, respon inti terhadap keluhan petani, pendamping mudah ditemui dan dihubungi, dan harga sarana produksi. Atribut-atribut yang termasuk kedalam kuadran II merupakan atribut dimana tingkat kepentingan dan tingkat kinerja tinggi, sehingga konsumen merasa puas, atribut-atribut tersebut merupakan bantuan biaya panen, bantuan inti dalam menanggulangi hama dan penyakit tanaman, ketepatan waktu pembayaran hasil panen oleh inti, pengetahuan dan kemampuan komunikasi pendamping, kualitas benih pokok, harga benih pokok, yang terakhir adalah ketersediaan dan kemudahan dalam memperoleh sarana produksi karena itu pihak perusahaan harus mempertahankan kondisi ini. Pada kuadran III, atribut-atribut yang termasuk ke dalam kuadran ini merupakan atribut yang dianggap kurang penting oleh konsumen dan kinerja pada atribut ini juga kurang begitu diperhatikan. Hasil dari penelitian ini tidak terdapat atribut yang terletak pada kuadran tiga. Atribut yang termasuk ke dalam kuadran IV merupakan atribut yang dianggap kurang penting oleh konsumen tetapi kinerjanya sudah sangat baik atau sangat memuaskan sehingga konsumen menilai kinerja pada atribut ini terlalu berlebihan. Atribut yang termasuk pada kuadran ini adalah pelayanan dan materi yang diberikan dalam pembinaan plasma, prosedur penerimaan mitra, dan penyediaan sarana transportasi untuk panen. Saran yang diberikan untuk memperbaiki tingkat kepuasa petani mitra adalah CV Sarana Pangan harus meningkatkan pengontrolan dan mengadakan evaluasi kemitraan terhadap peningkatan pelaksanaan kemitraan. Menerapkan reward dan punishment dalam menjalankan kemitraan. Untuk meningkatkan kepuasan petani terhadap pelayanan kemitraan harus dilakukan perabaikan atribut pelayanan kemitraaan yang difokuskan pada atribut yang mempunyai kinerja tidak memuaskan bagi petani mitra dengan menetapkan Standar Operasional Prosedur (SOP).