Pola Kemitraan Antara Pg. Kebon Agung Dengan Petani Tebu (Studi Kasus Di Desa Kucur Kecamatan Dau Kabupaten Malang)
Main Author: | Setyawan, Bagus |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131282/ |
Daftar Isi:
- Indonesia menjadi negara importir gula hingga saat ini, ketergantungan impor yang tinggi terjadi karena inefisiensi pada industri gula yang menjadi kendala utama masih belum bisa teratasi meskipun berbagai upaya telah ditempuh dan bahkan beban cukai atau beban biaya masuk gula kini sudah dihapuskan. Selain permasalahan impor gula dan beredarnya gula rafinasi, rendahnya harga gula dalam negeri membuat minat petani menurun untuk melakukan usaha tani tebu sehingga akan mempengaruhi penurunan tingkat produksi gula dalam negeri, sehingga untuk mengatasi masalah tersebut kemitraan dapat menjadi pilihan yang rasional untuk dilakukan. Pabrik Gula Kebon Agung melaksanakan kemitraan dengan petani tebu melalui pengembangan pola inti plasma antara perusahaan mitra yaitu Pabrik Gula Kebon Agung sebagai perusahaan inti dengan petani sebagai kelompok mitra. Kemitraan yang terjalin diartikan sebagai kerjasama yang sinergis antara dua belah pihak untuk melaksanakan suatu kegiatan sehingga tercipta hubungan timbal balik, saling menerima dan saling memberi. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengidentifikasi pola kemitraan yang terjalin antara Pabrik Gula Kebon Agung dengan petani tebu di Desa Kucur, (2) Menganalisis faktor-faktor kendala dalam kemitraan antara petani tebu di Desa Kucur dengan Pabrik Gula Kebon Agung, (3) Mendiskripsikan proses penyelenggaraan kemitraan antara petani tebu di Desa Kucur dengan Pabrik Gula Kebon Agung, (4) Mendiskripsikan pelaksanaan hak dan kewajiban dari petani tebu di Desa Kucur dengan PG. Kebon Agung dalam kontrak kerjasama kemitraan, (5) Menganalisis keterkaitan antara pelaksanaan hak dan kewajiban dari petani tebu dan pabrik gula dengan efektivitas hasil usahatani. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatory (penelitian penjelasan) dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang didiskripsikan secara kualitatif. Penelitian dilakukan pada petani tebu yang memiliki lahan pertanian tebu di Desa Kucur Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Pemilihan lokasi penelitian ini ditentukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa di Desa Kucur Kecamatan Dau memiliki potensi pengembangan komoditi tebu dan bermitra dengan PG. Kebon Agung. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Responden yang diambil adalah petani tebu yang memiliki lahan pertanian di Desa Kucur dan melakukan kemitraan dengan PG. Kebon Agung secara purposive. Pola kemitraan yang terjalin antara PG. Kebon Agung dengan petani tebu memiliki tiga pola yaitu pola kemitraan I, II, III dengan indikator sarana produksi. Faktor yang paling menentukan dalam kemitraan yang terjalin adalah kondisi iii mesin, lahan terbatas, dan jadwal tebang. Penyelenggaraan kemitraan yang berjalan paling lancar adalah mengenai jaminan pemasaran, proses bagi hasil, dan pengelolaan hasil. Pelaksanaan hak dan kewajiban pabrik gula yang paling lancar adalah pemberian SPTA, pelayanan kepada petani, dan proses bagi hasil. Sedangkan pelaksanaan hak dan kewajiban dari petani tebu yang paling lancar adalah mengetahui jumlah tebu yang masuk ke pabrik, menurus perijinan surat jalan dan ketepatan jadwal tebang. Berdasarkan ketiga pola kemitraan yang dirasa paling efektif adalah pola kemitraan I dengan sarana produksi ditanggung sepenuhnya oleh pihak Pabrik Gula Kebon Agung. Hubungan penerimaan hak dan pelaksanaan kewajiban dengan efektivitas hasil usahatani yang memiliki keterkaitan dengan ketiga pola kemitraan adalah pengarahan dari pabrik gula, dimana semakin baik pengarahan yang diterima oleh petani tebu maka efektivitas hasil usahatani juga akan semakin baik. Saran yang bisa diberikan peneliti yaitu Kerjasama antara petani tebu dengan PLPG sebagai jembatan informasi perlu ditingkatkan dengan cara meningkatkan komunikasi yang intensif dalam memberikan informasi mengenai kemitraan, bimbingan teknis, dan pelatihan teknologi pertanian yang baru kepada petani mitra.