Pengaruh Kombinasi Teknik Inokulasi Dan Penambahan Ekstrak Larva Inang Di Media Pda Terhadap Virulensi Beauveria Bassiana Pada Spodoptera Litura (Lepidoptera: Noctuidae)
Main Author: | Masitoh, Dewi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131279/ |
Daftar Isi:
- Ulat grayak (Spodoptera litura Fabricius) merupakan salah satu jenis hama penting yang menyerang tanaman palawija dan sayuran di Indonesia. S. litura bersifat polifag yang mempunyai kisaran inang yang luas. Jamur entomopatogen Beauveria bassiana berpotensi sebagai agens pengendali hayati berbagai spesies hama. Jamur B. bassiana mempunyai kapasitas reproduksi yang tinggi, mudah diproduksi dan pada kondisi yang kurang menguntungkan dapat membentuk spora. Meskipun B. bassiana menguntukan namun ada kekurangan. Virulensi B. bassiana beragam dan rendah apabila diaplikasi di lapang. Upaya untuk meningkatkan virulensi B. bassiana dengan kombinasi penambahan ekstrak larva inang di media PDA dan teknik inokulasi. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nematologi dan Mikologi, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang mulai bulan April sampai September 2015. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan delapan perlakuan dan tiga ulangan, sehingga terdapat 24 satuan percobaan. Perlakuan meliputi delapan kombinasi teknik inokulasi B. bassiana yang ditambah ekstrak larva pada media produksi PDA. Uji hayati menggunakan teknik inokulasi semprot daun, semprot larva, celup daun, dan celup larva dalam suspensi jamur B. bassiana pada median PDA dengan dan tanpa penambahan ekstrak larva. Setiap ulangan terdiri dari 20 larva S. litura instar kedua. Parameter pengamatan yang dilakukan yaitu viabilitas konidia, mortalitas S. litura, dan nilai LT50. Mortalitas S. litura tertinggi (71,67%) dihasilkan oleh infeksi jamur B. bassiana dari media PDA yang ditambahkan ekstrak larva dan larva dicelup dalam suspensi konidia. Mortalitas S. litura terendah (45,00%) dihasilkan oleh infeksi jamur B. bassiana dari media PDA tanpa penambahan ekstrak larva dan suspensi konidia disemprotkan ke daun sebagai pakan larva. Nilai LT50 S. litura tersingkat (4,58 hari) dihasilkan oleh infeksi jamur B. bassiana dari media PDA dan larva dicelup dalam suspensi konidia. Nilai LT50 S. litura terlama (8,09 hari) dihasilkan oleh infeksi jamur B. bassiana dari media PDA tanpa penambahan ekstrak larva dan suspensi konidia disemprotkan ke daun sebagai pakan larva.