Analisis Efisiensi Alokatif Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Tahu Organik (Studi Kasus Pada Agroindustri Tahu Pelangi Organik Rds Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang)
Daftar Isi:
- Kekayaan Sumberdaya Alam Yang Melimpah Di Indonesia Yaitu Tanaman Pangan Dapat Dikembangkan Menjadi Sektor Agroindustri, Yang Bergerak Pada Pengolahan Hasil Pertanian Menjadi Produk Olahan, Sehingga Akan Memberikan Nilai Tambah. Pemanfaatan Sumberdaya Dengan Kreatifitas Dan Teknologi, Suatu Komoditas Pertanian Dapat Dijadikan Berbagai Macam Produk Yang Memiliki Manfaat Dan Meningkatkan Pendapatan Bagi Pelaku Pertanian. Salah Satu Komoditas Yang Memiliki Potensi Untuk Dikembangkan Pada Agroindustri Adalah Kedelai. Kedelai (Glycine Max Merr) Merupakan Salah Satu Hasil Pertanian Yang Yang Penting Artinya Sebagai Bahan Makanan, Karena Jumlah Dan Mutu Protein Yang Dikandungnya Sangat Tinggi Yaitu Sekitar 40% Dan Susunan Asam Amino Essensialnya Lengkap Serta Sesuai, Sehingga Protein Kedelai Mempunyai Mutu Yang Mendekati Mutu Protein Hewani. Semakin Berkembangnya Zaman Semakin Meningkat Juga Kesadaran Masyarakat Akan Kesehatan Dan Gizi Yang Dibutuhkan Untuk Tubuh Dan Meningkatnya Pendapatan Masyarakat Akan Memicu Gaya Hidup Yang Lebih Sehat. Oleh Karena Hal Tersebut Perlu Adanya Pengolahan Bahan Baku Berkualitas Dari Bahan Organik Menjadi Produk Yang Sehat Dan Berkualitas, Aman Untuk Dikonsumsi Masyarakat, Salah Satunya Adalah Tahu. Tahu Sebagai Salah Satu Produk Olahan Dari Kedelai Merupakan Sumber Protein Yang Sangat Baik Sebagai Subtitusi Bagi Protein Susu, Daging, Dan Telur Karena Jumlah Protein Yang Dikandungnya Serta Daya Cernanya Yang Tinggi. Konsumsi Tahu Pada Tahun 2008 Sebesar 7,1436 Kg/Kapita/Tahun Terjadi Penurunan Pada Tahun 2009-2010 Yaitu Konsumsi Tahu Menjadi 6,9871 Kg/Kapita/Tahun, Mengalami Peningkatan Pada Tahun 2011 Sebesar 0,4172 Kg/Kapita/Tahun, Dan Penurunan Kembali Pada Tahun 2012 Sebesar 6,9871 Kg/Kapita/Tahun. Terjadi Penurunan Konsumsi Dapat Dikarenakan Banyaknya Isu Tentang Pemakaian Bahan Pengawet Atau Zat Kimia Tambahan Yang Berbahaya Bagi Kesehatan Pada Saat Proses Produksi Tahu. Adanya Isu Tersebut Merupakan Peluang Bagi Agroindustri Yang Bergerak Pada Bidang Pengolahan Kedelai. Agroindustri Tahu Pelangi Organik Rds Adalah Agroindustri Yang Mengolah Kedelai Organik Menjadi Produk Tahu, Tujuannya Agar Konsumen Semua Kalangan Sadar Agar Pentingnya Hidup Sehat. Ii Terbatasnya Bahan Baku Yaitu Kedelai Organik Menyebabkan Produksi Pada Agrondustri Tahu Pelangi Menjadi Terbatas, Sehingga Produk Tahu Pelangi Organik Tidak Dapat Menjangkau Pasar Yang Lebih Luas. Dalam Upaya Peningkatan Produk Dengan Optimalisasi Faktor-Faktor Produksi Serta Meningkatkan Pendapatan Tahu Pelangi Organik Rds Untuk Memenuhi Permintaan Pasar Yang Lebih Luas Serta Meningkatkan Pendapatan Oleh Sebab Itu Perlunya Efisiensi Penggunan Faktorfaktor Produksi Dalam Mengoptimalkan Produk Dengan Menekan Biaya Produksi. Masalah Dalam Penelitian Ini Dapat Dirumuskan Sebagai : “Sejauh Mana Tingkat Efisiensi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Tahu Pelangi Organik Dalam Meningkat Produksi Serta Pendapatan Agroindustri Tahu Pelangi Organik Rds”, Untuk Menjawab Masalah Tersebut, Tujuan Penelitian Ini Dirumuskan Sebagai Berikut: (1) Menganalisis Faktor-Faktor Produksi Yang Berpengaruh Pada Produksi Tahu Organik Di Tempat Penelitian, (2) Menganalisis Efisiensi Alokatif Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Yang Berpengaruh Terhadap Produksi Tahu Pelangi Organik Di Tempat Penelitian, (3) Menganalisis Besarnya Pendapatan Produsen Tahu Organik Di Tempat Penelitian. Sampel Yang Digunakan Pada Penelitian Ini Menggunakan Purposive Sampling Dimana Teknik Pengambilan Sampel Dipilih Dengan Pertimbanagan Dan Tujuan Tertentu. Sampel Pada Penelitian Ini Adalah Bulan Produksi Tahu Pelangi Organik Minggu Pertama Pada Bulan Januari 2014 Sampai Dengan Minggu Ke-52 Bulan Desember 2014. Alat Analisis Yang Digunakan Adalah Analisis Fungsi Produksi Cobb-Douglas, Analisi Efisiensi Alokatif (Npm/Px), Dan Analisis Biaya, Penerimaan Dan Pendapatan. Hasil Penelitian Menunjukkan Bahawa: (1) Faktor-Faktor Produksi Yang Berpengaruh Secara Nyata Pada Produksi Tahu Organik Adalah Kedelai Organik, Tenaga Kerja Dan Kayu Bakar, Yang Berarti Bahwa Setiap Penambahan Faktor Produksi Tersebut Akan Meningkatan Produksi Tahu Pelangi Organik Sedangkan Air Dan Air Asam Tidak Berpengaruh Secara Nyata Yang Berarti Setiap Penambahan Faktor Produksi Tersebut Akan Menurunkan Produksi Tahu Pelangi Organik, (2) Penggunaan Kedelai Organik, Tenaga Kerja Dan Kayu Bakar Pada Tingkat Harga Yang Berlaku Belum Efsien Karena Nilai Npm/Px Lebih Dari 1, Makan Penggunaannya Perlu Ditambah, (3) Pendapatan Yang Diperoleh Agroindustri Tahu Pelangi Rganik Sebesar Rp 1.993.370.22/ Satu Hari Produksi, Karena Total Penerimaan Lebih Besar Dari Pada Total Biaya Maka Tempat Penelitian Sudah Mendapatkan Keuntungan. Dalam Upaya Peningkatan Produksi Dalam Meningkatkan Pendapatan Maka Peggunaan Kedelai Organik, Tenaga Kerja Dan Kayu Bakar Harus Ditambahkan Dengan Penggunaan Optimal Masing-Masing Sebesar 19,33 Kg Kedelai Organik, 7,59 Tenaga Kerja Dan 50,98 Kayu Bakar.