Potensi Bakteri Dari Lumpur Sidoarjo Sebagai Agens Pengendali Hayati Penyakit Layu Bakteri (Ralstonia Solanacearum) Pada Tanaman Tomat

Main Author: Daulika, Sisi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131269/
Daftar Isi:
  • Penyakit layu bakteri merupakan penyakit penting tanaman tomat yang menyebabkan kematian kerugian hingga 7-75%. Penyebab penyakit ini adalah bakteri patogen tular tanah Ralstonia solanacearum. Pengendalian penyakit layu bakteri umumnya dengan menggunakan bakterisida. Tetapi pengendalian dengan bakterisida telah diketahui memiliki berbagai dampak negatif. Penggunaan agens hayati dapat menjadi salah satu alternatif pengendalian patogen R. solanacearum. Mikroba yang berpotensi sebagai agens hayati dapat diperoleh dari berbagai macam kondisi lingkungan, salah satunya adalah kondisi lingkungan ekstrem. Lumpur sidoarjo merupakan contoh kondisi lingkungan ekstrem karena memiliki kadar garam tinggi dan suhu mencapai 70° C. Bakteri yang diisolasi dari lingkungan ekstrem apabila dimanfaatkan sebagai antagonis diharapkan memiliki ketahanan terhadap lingkungan kering dan suhu tinggi, sehingga ketika diaplikasikan mempunyai efektivitas yang lebih baik. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bakteri dari Lumpur Sidoarjo (LUSI) yang berpotensi mengendalikan penyakit layu bakteri yang disebabkan oleh R. solanacearum. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang mulai bulan November 2015-April 2016. Tahapan penelitian meliputi perbanyakan bakteri patogen R. solanacearum, perbanyakan bakteri LUSI, seleksi 21 isolat bakteri LUSI, uji in vitro bakteri LUSI yang terseleksi dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), uji penekanan bakteri LUSI terhadap penyakit layu bakteri dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan perhitungan populasi bakteri R. solanacearum. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan, perlakuan meliputi lima isolat bakteri LUSI dan kontrol bakterisida. Serta Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 7 perlakuan dan 4, perlakuan meliputi lima isolat bakteri LUSI, bakterisida, dan kontrol negatif (aquades). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh lima isolat bakteri yang mampu menekan pertumbuhan bakteri R. solanacearum yaitu isolat L6, L51, L15, L43 dan L54.. Hasil analisis ragam menujukkan bahwa bakteri LUSI berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan R. solanacearum. Isolat L6 menunjukkan zona bening yang lebih besar hingga pengamatan 3 hari setelah inokulasi dengan rerat zona bening pada hari ketiga mencapai 26,75 mm. Penekanan penyakit layu bakteri tidak dapat diketahui karena tanaman tomat tidak menimbulkan gejala. Hal ini dikarenakan faktor lingkungan yang tidak mendukung perkembangan patogen. Suhu dan kelembaban rumah kawat pada saat penelitian adalah 38°C dan 41%. Tetapi, bakteri LUSI mampu menekan perkembangan populasi R. solanacearum di dalam tanah. Penekanan perkembangan populasi patogen R. solanacearum terkecil terdapat pada isolat L43 yaitu sebesar 7,6 x 105 Cfu/gram.