Eksplorasi Bakteri Antagonis Dari Tanah Asal Tahura Raden Soeryo Cangar Untuk Mengendalikan Penyakit Busuk Lunak Pada Umbi Kentang

Main Author: Nabila, Uyun
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131261/
Daftar Isi:
  • Busuk lunak yang disebabkan oleh bakteri patogen Erwinia sp. merupakan salah satu penyakit yang menjadi kendala dalam budidaya tanaman kentang. Penggunaan agens hayati seperti mikroba antagonis dapat menjadi salah satu alternatif dalam pengendalian penyakit busuk lunak. Mikroba antagonis dapat diperoleh dari air, udara dan tanah. Tanah dengan bahan organik tinggi memiliki banyak mikroorganisme yang menguntungkan, seperti bakteri antagonis. Tahura R. Soeryo Cangar merupakan salah satu hutan alami di Jawa Timur yang berbatasan dengan lahan pertanian sayur intensif terutama tanaman kentang. Tujuan dari penelitian ini yaitu eksplorasi bakteri antagonis dari Tahura R. Soeryo Cangar untuk mengendalikan penyakit busuk lunak pada umbi kentang. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang mulai bulan November sampai dengan Mei 2016. Penelitian terdiri dari beberapa tahapan: (1) eksplorasi bakteri dari tanah asal Tahura R. Soeryo (2) isolasi bakteri patogen Erwinia sp. (3) seleksi bakteri antagonis dari tanah asal Tahura R. Soeryo terhadap patogen Erwinia sp. (4) pengujian antagonis bakteri dari tanah asal Tahura R. Soeryo terhadap patogen Erwinia sp. (5) uji penekanan penyakit busuk lunak pada umbi kentang (6) karakterisasi dan identifikasi bakteri dari tanah asal Tahura R. Soeryo yang bersifat antagonis terhadap patogen Erwinia sp. Berdasarkan hasil seleksi bakteri dari tanah asal Tahura R. Soeryo, terdapat 5 isolat bakteri yang memiliki sifat antagonis terhadap penyakit busuk lunak Erwinia sp. yaitu isolat kode 2, 21, 22, 26 dan 27. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan kelima isolat bakteri tersebut berpengaruh terhadap pertumbuhan Erwinia sp. di cawan Petri. Penghambatan terbaik yaitu pada isolat kode 22 dengan rata-rata indeks penghambatan sebesar 0,73. Hasil yang sama juga ditunjukkan pada uji penekanan penyakit busuk lunak di umbi kentang. Pada uji penekanan penyakit busuk lunak pada umbi kentang, kelima isolat bakteri mampu menekan perkembangan penyakit busuk lunak, isolat bakteri tanah kode 22 memiliki kemampuan yang sama dengan bakterisida berbahan aktif streptomisin sulfat 20% dengan menghasilkan massa busuk lunak terendah yaitu 0,56 gram, sedangkan perlakuan kontrol (akuades steril) sebesar 1,54 gram. Hasil karakterisasi dan identifikasi diketahui bahwa bakteri dari tanah asal Tahura R. Soeryo isolat kode 2, 21, 22 dan 27 termasuk dalam genus Corynebacterium sp. dan isolat kode 26 termasuk dalam Bacillus subtilis.