Pengembangan Teknologi Hayati Bakteri Antagonis Dari Lumpur Sidoarjo Untuk Mengendalikan Bakteri Patogen Erwinia Carotovora Penyebab Penyakit Busuk Lunak Umbi Kentang
Main Author: | Muhidin, Ahmad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131260/ |
Daftar Isi:
- Busuk lunak (soft rot) merupakan penyakit penting pada umbi kentang yang disebabkan oleh bakteri patogen Erwinia carotovora. Penyakit ini dapat menyerang saat proses budidaya, distribusi, penyimpanan, maupun pemasaran dengan menyebabkan kehilangan hasil pascapanen mencapai 15–30%. Pengendalian penyakit busuk lunak umumnya dilakukan dengan menggunakan bakterisida kimia. Pengendalian hayati dengan memanfaatkan bakteri antagonis memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai teknik alternatif dalam mengendalikan penyakit busuk lunak umbi kentang. Efektivitas aplikasi bakteri sebagai agens hayati dipengaruhi oleh berbagai kondisi lingkungan. Bakteri yang mampu hidup di lingkungan ekstrem telah dilaporkan memiliki efisiensi yang tinggi dan mampu menyesuaikan diri pada berbagai kondisi lingkungan. Salah satu lingkungan dengan kondisi ekstrem adalah kawasan semburan lumpur Sidoarjo. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan, mengkaji kemampuan, serta mengidentifikasi secara molekuler bakteri dari lumpur Sidoarjo yang bersifat antagonis terhadap E. carotovora penyebab penyakit busuk lunak umbi kentang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober–April 2016 di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Metode penelitian meliputi uji patogenisitas E. carotovora, pengambilan sampel lumpur Sidoarjo, isolasi dan seleksi bakteri antagonis, uji penghambatan pertumbuhan E. carotovora menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan, uji penekanan penyakit busuk lunak umbi kentang menggunakan RAL dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan, identifikasi secara molekuler dengan 16S rRNA, dan uji mekanisme kerja antibiosis. Hasil isolasi dari 10 sampel lumpur Sidoarjo diperoleh 4 isolat bakteri yang bersifat antagonis terhadap E. carotovora yaitu isolat BLS3, BLS6, BLS7 dan BLS10. Empat isolat bakteri antagonis tersebut memiliki potensi dalam menghambat pertumbuhan E. carotovora dan menekan perkembangan penyakit busuk lunak umbi kentang. Isolat BLS10 menunjukkan aktivitas penghambatan dan penekanan terbaik dengan menghasilkan indeks penghambatan sebesar 0,66 dan massa busuk lunak terendah yaitu 0,52 gram. Aktivitas penghambatan dan penekanan bakteri antagonis lumpur Sidoarjo berkaitan erat dengan kemampuannya memproduksi senyawa antibiosis. Hasil identifikasi secara molekuler menunjukkan bahwa isolat BLS3, BLS6, BLS7, dan BLS10, secara berturut-turut adalah Bacillus velezensis, Bacillus methylotrophicus, Bacillus amyloliquefaciens, dan Ochrobactrum intermedium. Semua isolat bakteri antagonis tersebut menunjukkan mekanisme kerja antibiosis secara bakteriostatik yang bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri patogen.