Dampak Klaster Agribisnis Kopi Pada Pendapatan Kelompok Tani Harapan (Di Desa Amadanom, Kecamatan Dampit Kabupaten Malang)

Main Author: Ma`rufah, Khusniatul
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131257/
Daftar Isi:
  • Klaster agribisnis pada banyak negara memberikan dampak positif berupa peningkatan pendapatan, peningkatan produktivitas, kemudahan akses sumber daya dan produksi yang berkelanjutan. Indonesia merupakan negara yang menerapkan klaster agribisnis, salah satunya adalah kelompok Tani Harapan di desa Amadanom kecamatan Dampit. Klaster agribisnis Tani Harapan dimulai pada tahun 2006 hingga saat ini. Klaster agribisnis tersebut bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan anggota serta masyarakat sekitar. Kelompok Tani Harapan sebelum menjadi klaster agribisnis memiliki kesulitan dalam memperoleh modal, selain itu kelompok memasarkan produk ke tengkulak dan hanya menjual produk dalam bentuk kopi ose. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk menganalisis pelaksanaan klaster agribisnis dan dampak klaster agribisnis pada pendapatan kelompok Tani Harapan. Tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis pelaksanaan klaster agribisnis dan dampak klaster agribisnis pada pendapatan kelompok Tani Harapan. Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan analisis data deskriptif. Analisis deskriptif untuk mendeskripsikan pelaksanaan klaster agribisnis serta dampak klaster agribisnis pada pendapatan kelompok Tani Harapan. Pelaksanaan klaster agribisnis kopi, pada kelompok Tani Harapan terdapat beberapa subsistem, yaitu subsistem pengadaan, subsistem usahatani, subsistem hasil usahatani dan lembaga penunjang yang terintegrasi dalam satu wilayah. Subsistem pengadaan terdiri dari kios sarana produksi, pembibitan dan pembuatan pupuk pada peternakan kambing. Subsistem usahatani terdiri dari budidaya. Subsistem hasil usahatani terdiri dari pengolahan kopi bubuk. Pada lembaga penunjang terdiri dari simpan pinjam dan konsultan. Pelaksana pada klaster agribisnis kelompok Tani Harapan terdiri dari petani kopi di Desa Amadanom dan penyuluh dari pihak pemerintah. Klaster agribisnis berdampak mampu meningkatkan pendapatan kelompok Tani Harapan. Dampak peningkatan pendapatan tersebut diperoleh baik secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung dari kegiatan budidaya sebesar 89%, pembuaran bibit 88% dan kopi bubuk sebesar 97%. Secara tidak langsung dari peningkatan pengetahuan dan mudahnya mengakses informasi. Akan tetapi, kelompok Tani Harapan memiliki kendala pada pemasaran produk dan kemasan produk. Pada pemasaran produk, kelompok hanya memasarkan produk di daerah sekitar dan hanya melalui pameran. Kemasan yang digunakan kelompok masih berupa kemasan plastik, hal tersebut karena terdapat kendala dalam pengadaan modal untuk membeli alumunium foil sebagai pengganti plastik. Terbatasnya wilayah pemasaran hasil produksi kopi bubuk pada kelompok Tani Harapan, disarankan agar penyuluh pada klaster agribisnis untuk membantu memasarkan produk secara online melalui media sosial atau website. Pelaksana klaster agribisnis pada kelompok tani sebaiknya menumbuhkan koperasi sebagai salah satu unit usaha yang mampu melakukan kerjasama dengan pihak eksternal seperti ditributor alumunium foil sebagai penyedia sarana kemasan. Hal tersebut ditujukan agar kelompok Tani Harapan lebih mudah untuk pengadaan alumunium foil.