Revitalisasi Pabrik Gula Dalam Upaya Peningkatan Produksi Gula Kristal Putih (Gkp) (Studi Kasus Pada Pabrik Gula Kremboong, Pt. Perkebunan Nusantara X)

Main Author: Rahmawati, Nila
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131256/
Daftar Isi:
  • Adanya kebijakan revitalisasi pada industri gula Indonesia saat ini sangat penting untuk membangun pabrik gula berbasis tebu dalam memperbaiki kinerjanya untuk meningkatkan produksi gula. Hal ini dilakukan karena pada saat ini terjadi ketidakseimbangan produksi dengan konsumsi gula di Indonesia sehingga revitalisasi diperlukan untuk diterapkan di setiap Pabrik Gula Indonesia. Urgensi revitalisasi industri gula ini didasarkan pada kenyataan menurunnya kinerja produksi gula nasional. Produksi Gula Kristal Putih (GKP) yang menjadi sasaran akhir dari Revitalisasi Industri Gula ternyata kinerjanya selama periode 2008-2012 justru menurun dengan rata-rata pertumbuhan sebesar -0,47% (Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian, 2012) Salah satu pabrik gula tertua di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1847 dan menerapkan revitalisasi adalah PG. Kremboong. PG. Kremboong merupakan salah satu pabrik gula di bawah naungan PTPN X melalui perbaikan mesin. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 hingga bulan Maret 2016 di PG. Kremboong, Kabupaten Sidoarjo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi revitalisasi pabrik yang dilakukan di PG. Kremboong dan ada tidaknya peningkatan produksi gula setelah revitalisasi pabrik di PG. Kremboong. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif interaktif. PG. Kremboong melakukan revitalisasi pabrik berdasarkan kondisi mesin yang sudah tua dan perlu untuk dilakukan peremajaan atau penggantian. Penerapan revitalisasi pabrik sudah tepat dilakukan. PG. Kremboong telah melakukannya sesuai dengan instruksi Dewan Direksi PTPN X dan menekankan proses perubahan pada pembenahan mesin. Terdapat perbedaan hasil sebelum dan setelah pada mesin yang direvitalisasi di beberapa stasiun seperti pada peningkatan kapasitas giling, peningkatan kapasitas pengemasan, kelebihan ampas, peningkatan energi berkapasitas tinggi, serta jumlah pekerja bagian mesin berkurang dari 206 orang menjadi 181 orang. Gula Kristal Putih (GKP) yang diproduksi sebelum direvitalisasi sebesar 16.304,59 ton sedangkan tahun 2015 mengalami peningkatan menjadi sebesar 23.754,60 ton, namun belum sesuai RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan). Meskipun tidak sesuai RKAP, PG. Kremboong tidak mengalami kerugian. Hanya saja pada tahun 2013 terjadi penurunan sebesar 19.021,7 yang diakibatkan oleh penyesuaian mesin baru di pabrik. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi PG. Kremboong dalam menerapkan revitalisasi mesin secara konsisten. Alangkah baiknya jika melakukan peningkatan pengembangan pada aspek lain seperti bagian tanaman (on farm) agar dapat menyeimbangkan penerapan revitalisasi mesin, dan hasil dari revitalisasi ini dapat berkontribusi secara nyata pada peningkatan produksi Gula Kristal Putih (GKP).