Hubungan Antara Peran Penyuluh Lapang Pabrik Gula Krebet Baru Dengan Respon Petani Terhadap Penyuluhan Pertanian (Kasus Kelompok Tani Dewi Sri Di Desa Sukonolo, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang)
Main Author: | DwiF, Mareta |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131251/ |
Daftar Isi:
- Penyuluhan pertanian merupakan suatu sistem pendidikan nonformal untuk para petani dengan tujuan agar mereka tahu, mau, dan mampu dalam menerapkan suatu inovasi. Tanggung jawab untuk membawa perubahan ke arah yang lebih baik di bidang pertanian juga terletak pada para penyuluh lapang. Pabrik gula Krebet Baru melalui penyuluh lapang pabrik gula dalam menyampaikan inovasi serta kebijakan-kebijakan yang harus diterima dan dilaksanakan oleh petani juga melalui kegiatan penyuluhan pertanian. Peran penyuluh lapang pabrik gula yaitu penyuluhan serta bimbingan kepada petani agar menanam tebu sesuai dengan standar yang ditetapkan sehingga dapat menghasilkan tebu dengan rendemen yang tinggi. Adanya peran penyuluh lapang pabrik gula Krebet Baru, diharapkan dapat meningkatkan respon petani yang dilihat dari perilaku petani sehingga petani dapat menerapkan budidaya tebu yang baik, serta mendorong petani agar petani tahu, mau, dan mampu dalam menerapkan usahatani yang sesuai dengan budidaya yang telah direkomendasikan oleh penyuluh lapang pabrik gula. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan penyuluhan pertanian pabrik gula Krebet Baru dalam pembinaan kelompok tani Dewi Sri, menganalisis peran penyuluh lapang pabrik gula dalam membina kelompok tani Dewi Sri, menganalisis respon petani terhadap penyuluhan pertanian dari pabrik gula Krebet Baru, serta menganalisis hubungan antara peran penyuluh lapang pabrik gula Krebet Baru dengan respon petani terhadap penyuluhan pertanian. Penelitian ini dilakukan di Desa Sukonolo yang ditentukan secara purposive. Metode penentuan sampel menggunakan metode sensus. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi dan studi literatur. Metode analisis data yang digunakan yaitu metode kuantitatif dengan menggunakan analisis deskripsi kuantitatif dan analisis korelasi rank spearman. Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan penyuluhan pertanian yang dilakukan oleh penyuluh lapang pabrik gula tergolong baik dengan skor yang diperoleh yaitu 40,78 dari total skor 42 atau 97,9 persen. (2) Peran penyuluh lapang pabrik gula meliputi peran sebagai koordinator, motivator, edukator, sumber informasi dan agen penghubung, teknisi, dan organisator. Peran penyuluh lapang pabrik gula termasuk kategori tinggi dengan skor yang diperoleh yaitu 61,05 atau 96,90% dari jumlah skor maksimal 63. Peran penyuluh lapang pabrik gula sebagai koordinator menunjukkan skor rata-rata 5,52 atau 92%, peran penyuluh lapang pabrik gula sebagai motivator menunjukkan skor rata-rata 5,89 atau 98,16%, peran penyuluh lapang pabrik gula sebagai edukator menunjukkan skor rata-rata 20,52 atau 97,71%, peran penyuluh lapang pabrik gula sebagai sumber informasi dan agen penghubung menunjukkan skor rata-rata 11,63 atau 96,91%, peran penyuluh lapang pabrik gula sebagai teknisi menunjukkan skor rata-rata 8,78 atau 97,55%, serta peran penyuluh lapang pabrik gula sebagai organisator menunjukkan skor rata-rata 8,73 atau 97,07%. Hal ini menunjukkan ii bahwa penyuluh lapang pabrik gula memiliki kemapuan dalam memberikan penyuluhan kepada petani. (3) Respon petani terhadap penyuluhan pertanian dapat dilihat dari perubahan perilaku berdasarkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan petani. Respon petani terhadap penyuluhan pertanian termasuk dalam kategori tinggi dengan skor yang diperoleh yaitu 59 atau 93,65%. Respon petani pada indikator kognitif (pengetahuan) diperoleh skor sebesar 20,26 atau 96,47%, Respon petani pada indikator sikap diperoleh skor sebesar 19,63 atau 93,47%, Respon petani pada indikator keterampilan diperoleh skor sebesar 19,10 atau 90,95%. Hal ini menunjukkan bahwa tingginya respon petani terhadap penyuluhan pertanian memberikan tanggapan yang baik pada budidaya tebu yang baik, benar, dan tepat. (4) Terdapat hubungan positif dan kuat antara peran penyuluh lapang pabrik gula Krebet Baru dengan respon petani terhadap penyuluhan pertanian. Berdasarkan analisis korelasi Rank Spearman diketahui bahwa nilai rs sebesar 0,791 dan sebesar 0,388 (α = 0,05) pada pengujian dengan jumlah responden sebanyak 19 orang. Jumlah > yaitu 0,791 > 0,388 maka Ha diterima. Semakin tinggi peran penyuluh lapang pabrik gula Krebet Baru, maka semakin tinggi juga respon petani. Penyuluh lapang pabrik gula Krebet Baru yang mampu memaksimalkan peranannya, maka akan berpengaruh pada tingginya respon petani. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka saran yang dapat diajukan yaitu Penyuluhan pertanian yang dilakukan oleh penyuluh lapang Pabrik gula Krebet Baru harus terus dipertahankan dengan melakukan perbaikan terus menerus agar dapat memberikan bimbingan serta informasi mengenai budidaya tebu yang baik, benar dan tepat pada lahan budidaya petani sehingga nantinya juga akan dapat meningkatkan respon petani. Bagi peneliti selanjutnya, dapat memperdalam penelitian dengan menambah variabel peran penyuluh lapang pabrik gula yang lainnya, selain peran penyuluh lapang pabrik gula sebagai koordinator, motivator, edukator, sumber informasi dan agen penghubung, teknisi serta organisator.