Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Sarana Komunikasi Dalam Pengembangan Desa Wisata (Studi Kasus Desa Wisata Pujon Kidul, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang)
Main Author: | Mutiara, Fauziah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/13125/1/FAUZIAH%20MUTIARA.pdf http://repository.ub.ac.id/13125/ |
Daftar Isi:
- Desa wisata adalah sebuah kawasan pedesaan yang memiliki beberapa karakteristik khusus untuk menjadi daerah tujuan wisata. Karakteristik yang dimiliki pada desa wisata adalah sumber daya alam yang masih asli, keunikan desa, tradisi dan budaya masyarakat lokal.Pujon Kidul adalah salah satu desa wisata yang berpotensi di Kecamatan Pujon tentu saja telah memberikan kontribusi yang tidak sedikit bagi masyarakat setempat. Media sosial merupakan salah satu bentuk dari media baru sebagai wujud perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat. Dari berbagai kalangan dan usia hampir semua masyarakat Indonesia memiliki dan menggunakan media sosial sebagai salah satu sarana guna memperoleh dan menyampaikan informasi ke publik. Penelitian ini bertujuan untuk (a)mendeskripsikan potensi objek wisata Desa Wisata Pujon Kidul, (b) mendeskripsikan upaya promosi penyampaian informasi melalui sosial media, (c) menganalisis faktor-faktor penghambat dan pendukung penyampaian informasi desa wisata melalui sosial media, dan (d) menganalisis kegunaan dan kepuasan penyampaian informasi desa wisata melalui sosial media. Penelitian ini dilakukan di Desa Wisata Pujon Kidul, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang menggunakan metode penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Penentuan informan menggunakan metode non-probability sampling yaitu purposive sampling. Informan pada penelitian ini terbagi menjadi dua kelompok yaitu informan kunci dan informan pendukung. Informan kunci pada penelitian ini adalah Kepala Desa Wisata Pujon Kidul dan 1 admin Media Sosial Desa Wisata Pujon Kidul. Sedangkan informan pendukung yaitu 5 anggota desa wisata dan 10 pengunjung Desa Wisata Pujon Kidul yang telah membuka sosial media Desa Wisata Pujon Kidul. Data yang digunakan meliputi data primer dan sekunder. Model analisis menggunakan model interaktif Miles and Huberman. Pengujian keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Berdasarkan Pedoman Analisis Daerah Operasi Objek dan Daya Tarik Wisata Alam (2003), hasil penelitian menunjukkan Desa Wisata Pujon Kidul telah memenuhi kesesuaian dari berbagai kriteria tersebut. Besarnya potensi daya tarik yang dimiliki Desa Wisata Pujon Kidul, kemudahan akses untuk menuju kawasan tersebut yang dilengkapi sarana dan prasarana penunjang memadai, serta ketersediaan akomodasi di sekitarnya membuat Desa Wisata Pujon Kidul berpotensi dan strategis untuk terus dikembangkan. Upaya promosi melalui media sosial web dan instagram yang dimiliki Desa Wisata Pujon Kidul dimulai dari penyiapan aspek konten yaitu menampilkan informasi setelah ada kunjungan dari wisatawan. Pengelola memiliki admin media sosial yang dapat melakukan promosi. Admin media sosial juga bekerja sebagai pemandu wisata dan pengurus desa. Pengelola tidak mengeluarkan biaya khusus untuk kuota internet. ii Faktor pendukung dalam kegiatan promosi Desa Wisata Pujon Kidul melalui sosial media adalah jumlah anggota yaitu 6 orang untuk mempercepat proses promosi. Faktor pendukung lainnya adalah jenis jaringan yang digunakan oleh pengelola Desa Wisata Pujon Kidul adalah provider yang memiliki sinyal kuat dan menjangkau hingga pelosok desa sehingga mudah untuk mengakses internet. Faktor penghambat untuk kegiatan promosi desa wisata Pujon Kidul adalah anggota admin media sosial yang terkadangmenunda untuk menampilkan info terbaru. Wisatawan menilai seluruh kegiatan promosi melalui media sosial yang dilakukan oleh pengelola Desa Wisata Pujon Kidul sudah baik. Pengunjung Desa Wisata Pujon Kidul dapat memenuhuhi kebutuhan individunya dan mendapatkan kepuasan dari fungsi media sosial tersebut. Berdasarkan hasil penelitian rekomendasi penulis untuk Desa Wisata Pujon Kidul adalah (a) pemerintah atau pihak yang terkait dapat memberikan bantuan pembinaan kepada pengelola seperti upaya promosi melalui media sosial yang lebih baik lagi sehingga pengelola lebih mudah untuk melakukan promosi, (b) pengelola sosial media dapat mengikuti pelatihan mengenai teknologi sosial media agar menambah keahlian untuk promosi, (c) pengelola perlu menyiapkan anggaran khusus untuk promosi melalui sosial media seperti biaya kuota internet untuk setiap admin, (d) pengelola perlu menyiapkan pekerja yang khusus untuk bekerja sebagai admin media sosial