Analisis Persepsi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Beras Organik Dan Anorganik Di Giant Hypermarket Mall Olympic Garden, Malang

Main Author: Samosir,AdelinaPutri
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131249/
Daftar Isi:
  • Beras merupakan kebutuhan makanan pokok bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia. Sebanyak 75% masukan kalori harian masyarakat di negara-negara Asia berasal dari beras. Beras sebagai komoditas pangan menyumbang energi, protein dan zat besi masing-masing sebesar 63,1%, 37,7% dan 25-30% dari total kebutuhan tubuh. Lebih dari 50% penduduk dunia juga tergantung pada beras sebagai sumber kalori utama (Haryadi dalam Wahyudin, 2008). beras, yang dikonsumsi harus sehat dan aman. Namun sebagian besar petani sudah terbiasa dan hampir tidak mungkin menanam padi tanpa pupuk kimia dan pestisida pembasmi hama. Hal ini disebabkan oleh minimnya pengetahuan petani akan pertanian yang sehat dan benar. Menyikapi tantangan tersebut, maka mulai dikembangkan adanya suatu sistem pertanian yang lebih modern dan lebih ramah lingkungan yaitu sistem pertanian organik. Salah satu hasil dari pertanian organik adalah beras organik. Namun hal tersebut masih memiliki beberapa kendala yaitu harga yang masih mahal dan juga kurangnya informasi yang dimiliki oleh masyarakat. Sehingga masyarakat masih mengkonsumsi beras anorganik yang jauh lebih murah dan lebih mudah dicari walaupun beras anorganik mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan karena tidak mudah dicerna oleh tubuh. Dengan semakin banyaknya informasi mengenai beras organik dan anorganik, maka konsumen memiliki tambahan pengetahuan untuk menentukan jenis beras yang akan dikonsumsi. Dengan perbedaan informasi yang diperoleh, maka persepsi yang diterima seseorang akan berbeda juga. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi karakteristik demografi konsumen beras organik dan anorganik, (2) menganalisis atribut-atribut yang dipertimbangkan konsumen dalam memilih beras organik dan anorganik, (3) menganalisis perbedaan persepsi konsumen terhadap beras organik dan anorganik di Giant Hypermarket Mall Olympic Garden (MOG). Dalam penelitian ini, metode penentuan lokasi yang digunakan adalah purposive dengan pertimbangan Giant MOG merupakan salah satu tempat belanja terbesar di Kota Malang. Metode penentuan responden adalah non probability sampling yaitu siapa saja yang secara tidak sengaja ditemui dan sedang membeli atau mengkonsumsi beras organik atau anorganik. Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan kuantitatif. Analisis deskrtiptif yaitu yang berkaitan dengan karakteristik demografi responden. Sedangkan analisis kuantitatif yaitu dengan menggunakan Cochran Q Test, uji validitas, uji reliabilitas dan perceived quality. Hasil yang didapat pada penelitian ini adalah terdapat 9 atribut yang dipertimbangkan konsumen pada beras organik yaitu harga, rasa, kebersihan, kemasan, label, ketersediaan produk, variasi warna, daya simpan dan jaminan kesehatan. Sedangkan pada beras anorganik sebanyak 8 atribut yang dipertimbangkan yaitu yaitu harga, rasa, kebersihan, kemasan, label, daya simpan, jaminan kesehatan, promosi. Untuk hasil perceived quality, didapatkan hasil ii ii bahwa persepsi konsumen terhadap beras organik lebih tinggi dibandingkan beras anorganik yaitu dengan skor PQ masing-masing 1,07 dan 0,93. Hal ini dapat dilihat pada gambar pemetaan posisi performance beras. Dapat dilihat bahwa konsumen menilai seluruh kualitas atribut pada beras organik adalah positif, sedangkan kualitas atribut pada beras anorganik adalah negatif. Hal ini sangat mempengaruhi persepsi konsumen dalam pengambilan keputusan, persepsi dengan kualitas yang paling tinggi pasti akan dibeli lagi oleh konsumen. Saran yang dapat diberikan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Atribut yang sudah baik pada beras organik sebaiknya semakin ditingkatkan lagi agar persepsi kualitas konsumen tidak menurun. Untuk atribut beras anorganik dapat dibenahi seiring dengan pengurangan penggunaan bahan kimia. 2. Produsen beras organik disarankan untuk selalu menjaga keorganikan beras yang dihasilkan karena berdasarkan hasil yang didapatkan bahwa konsumsi masyarakat Kota Malang sudah mulai beralih ke beras organik. Untuk produsen beras anorganik (konvensional) berkaitan dengan kesadaran konsumen yang semakin baik tentang keamanan pangan dan bahaya residu bahan kimia disarankan untuk mulai beralih ke pertanian padi organik secara bertahap seperti mengurangi penggunaan pestisida kimia dengan menggunakan pestisida alami. 3. Distributor atau pihak pemasar beras organik seperti Giant Hypermarket disarankan lebih gencar dalam pengenalan beras organik seperti promosi atau mengadakan event tertentu khusus pelanggan beras organik agar lebih loyal lagi dalam mengkonsumsi dan diharapkan juga dengan mulai adanya promosi maka konsumen beras anorganik perlahan akan mencoba beras organik. 4. Pemerintah disarankan untuk memberi edukasi bagi petani melalui peran penyuluh tentang pertanian organik karena belum semua mengetahui dan memahami beras organik.