Kajian Variasi Jarak Tanam Dan Pemupukan Kalium Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea Mays Saccharata Sturt L.)
Main Author: | Uliyah, VikaNoer |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131247/ |
Daftar Isi:
- Jagung manis termasuk komoditas sayuran yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Nilai ekonomis tersebut terletak pada rasa manis dari biji jagung tersebut yang melebihi rasa manis jagung biasa.Jagung manis memiliki nilai gizi yang tinggi terdiri dari vitamin, antioksidan, mineral serta sebagai salah satu sumber serat terbaik. Permintaan jagung manis pada tahun 2010 -2011 mencapai 8% per tahun, sedang peningkatan produksinya hanya mencapai 6 % per tahun (BPS, 2015).Hal ini menunjukkan bahwa untuk meningkatkan produksi diantaranya adalah melalui pemupukan K dan pengaturan jarak tanam. Oleh karena itu, dalam upaya untuk meningkatkan hasil jagung manis, dan agar biji jagung manis akan tetap dipertahankan rasa kemanisannya maka perlu dicari dosis optimum untuk pupuk K. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh kombinasi jarak tanam dan pemupukan kalium pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis serta menentukan kombinasi jarak tanam dan pemupukan kalium yang optimum pada pertumbuhan dan hasil Tanaman Jagung Manis. Penelitian dilaksanakan di Desa Sumberurip Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk dengan ketinggian ±100 meter diatas permukaan laut (dpl) dengan jenis tanah latosol. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan bulan Agustus 2015.Rancangan lingkungan yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan kombinasi jarak tanam dan pemupukan Kalium sebagai perlakuan, dan terdiri dari 12 kombinasi perlakuan yaitu :30 cm x 20 cm + 125% KCl (P1), 30 cm x 20 cm + 100% KCl (P2), 30 cm x 20 cm + 75% KCl (P3), 30 cm x 20 cm + 50% KCl (P4), 50 cm x 20 cm + 125% KCl (P5), 50 cm x 20 cm + 100% KCl (P6), 50 cm x 20 cm + 75% KCl (P7), 50 cm x 20 cm + 50% KCl (P8), 70 cm x 20 cm + 125% KCl (P9), 70 cm x 20 cm + 100% KCl (P10), 70 cm x 20 cm + 75% KCl (P11), 70 cm x 20 cm + 50% KCl (P12). Perlakuan diulang 3 kali sehingga didapatkan 36 petak kombinasi perlakuan. Jarak tanam dan pemberian dosis pupuk KCl disesuaikan dengan perlakuan.Pengamatan percobaan adalah komponen pertumbuhan dan hasil meliputi jumlah daun, luas daun, bobot segar total tanaman, bobot kering total tanaman, jumlah tongkol per tanaman, dan bobot tongkol per tanaman , pada komponen panen meliputi bobot segar total tanaman, bobot tongkol ber klobot per tanaman,bobot tongkol tanpa klobot per tanaman, diameter tongkol, panjang tongkol, dan hasil panen per hektar, dan Analisis Pertumbuhan Tanaman. Data yang diperoleh selanjutnya diuji dengan analisis ragam (uji F) dengan taraf 5 %. Jika terdapat pengaruh pada kombinasi perlakuan maka dilanjutkan dengan Uji Beda ii Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf 5 % untuk mengetahui tingkat perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kombinasi perlakuan jarak tanam dan pemupukan kalium berpengaruh nyata pada seluruh komponen yang diamati mencakup pertumbuhan dan hasil yang meliputi jumlah daun, luas daun, bobot segar total tanaman, bobot kering total tanaman, bobot tongkol dengan kelobot, bobot tongkol tanpa kelobot, panjang tingkol, diameter tongkol, dan brix. Pada penggunaan jarak tanam 70 cm x 20 cm + 125% Pupuk K, bobot tongkol per hektar yang dihasilkan paling tinggi dengan R/C tertinggi yaitu 1,83.