Karakteristik Sifat Fisika Dan Kimia Tanah Pada Satuan Produksi Pinus (Pinus Merkusii Jungh. & De Vr) Yang Berbeda Di Perhutani Bkph Ngantang
Main Author: | Indallah, ArisyiditaMuslim |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131243/ |
Daftar Isi:
- Pinus merupakan tanaman utama yang ditanam oleh Perum Perhutani BKPH Ngantang. Selain itu tanaman pinus di Perum Perhutani BKPH Ngantang juga di ambil getahnya yang selanjutnya digunakan sebagai hasil produksi tanaman pinus. Perum Perhutani BKPH Ngantang merupakan salah satu bagian dari KPH Malang di wilayah Unit II Jawa Timur yang memiliki hutan seluas 88.848,10 Ha. Sedangkan untuk luas BKPH Ngantang memiliki luas 12.809,80 Ha. Getah pinus merupakan hasil produksi terbesar dibandingkan dengan hasil produksi tanaman yang di tanam di perum perhutani BKPH Ngantang. Namun pada kenyataannya hasil produksi getah pinus yang di hasilkan di Perum perhutani BKPH Ngantang sendiri sangat berbeda. Karakteristik sifat fisika dan kimia tanah menjadi tolak ukur untuk mengetahui status kesuburan tanah. Beberapa parameter fisika dan kimia tanah mempunyai hubungan terhadap produksi tanaman pinus. Parameter fisika yang terdiri dari beberapa paremeter mempunyai hubungan terhadap produksi dan pertumbuhan tanaman pinus. Selanjutnya parameter kimia yang mempunyai hubungan ketersediaan unsur hara makro yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman pinus. Pada penelitian ini kemudian dilakukan pengambilan sampel untuk mengetahui hasil aktual parameter karakteristik sifat fisika dan kimia tanah terhadap produski tanaman pinus, selanjutnya mengetahui dan menghubungkan parameter terhadap produksi tanaman pinus. Perbedaan hasil produksi terjadi di beberapa petak yang berbeda. Pendugaan terjadinya produksi yang berbeda bersumber dari data hasil panen yang dilakukan dalam kurun waktu satu tahun, hal ini menunjukkan terjadinya perbedaan hasil produksi getah pinus. Metode survey dan metode wawancara yang digunakan untuk menentukan kriteria lahan dengan produksi tinggi terdapat pada petak 24 A, produksi sedang terdapat pada petak 25 D, dan produksi rendah terdapat pada petak 121 A. Untuk melihat status kesuburan tanah pada tanaman pinus, Perlu dibuat usulan penilaian tentang karakteristik sifat fisika dan kimia tanah, Karena belum terdapat penilaian tentang status kesuburan tanah untuk tanaman pinus. Hasil perbandingan antara penilaian karateristik sifat fisika dan kimia tanah pada lokasi penelitian dengan BALITAN 2005 tidak bisa dipakai untuk melihat status kesuburan tanah pada tanaman pinus. Menurut hasil analisis penilaian status kesuburan tanah pada lahan produksi tinggi, status kesuburan tergolong tinggi sampai sampai sedang, pada lahan produksi sedang status kesuburan tergolong sedang sampai rendah, sedangkan pada lokasi produksi rendah status kesuburan tergolong rendah sampai sangat rendah.