Usaha Perbaikan Sifat Fisik Bahan Letusan Gunung Kelud Melalui Aplikasi Daun Jagung Dan Tanaman Pionir

Main Author: Azizah, Nur
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131240/
Daftar Isi:
  • Letusan Gunung Kelud tahun 2014 bersifat eksplosif. Desa Pandansari, menjadi desa terkena dampak paling parah dengan ketebalan abu 20-30 cm. Lahan pasca erupsi tidak dapat langsung digunakan sebagai lahan pertanian karena kemampuan menyimpan air rendah dan agregat tanah belum terbentuk. Penelitian sebelumnya pada reklamasi lahan pasca erupsi Gunung Merapi dengan menggunakan rumput zoysia dan bahan organik berpengaruh nyata terhadap BI, pori air tersedia dan indeks agregat. Sehingga dilakukan penelitian aplikasi daun jagung dan tanaman pionir (Arachis pintoi, Pennisetum purpureum dan Tithonia diversifolia) pada bahan letusan dengan ketebalan 30 cm sebagai upaya reklamasi lahan terkena dampak erupsi Gunung Kelud. Tanaman pionir yang digunakan memiliki kecepatan tumbuh berbeda, umumnya tumbuh di area Gunung Kelud. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh dari penambahan daun jagung dan penanaman tiga jenis tanaman pionir, serta kombinasi keduanya dalam memperbaiki sifat fisik bahan letusan Gunung Kelud. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan membuat plot percobaan. Penelitian Lapangan dilakukan dari bulan Maret-Oktober 2015 dilanjutkan analisis laboratorium sampai bulan Februari 2016. Ukuran pot pada plot percobaan dengan panjang 50 cm, lebar 50 cm dan tinggi 40 cm, ketebalan bahan letusan dalam pot 30 cm. Dosis daun jagung yang digunakan sebesar 375 gram/pot. Metode penelitian menggunakan RAKF (Rancangan Acak Kelompok Faktorial) dengan faktor perbedaan jenis tanaman dan dosis bahan organik, menggunakan tiga kali ulangan. Parameter yang dianalisis yaitu BI, porositas, kemantapan agregat, air tersedia dan C-Organik, yang dilakukan pada awal dan enam bulan setelah aplikasi. Data hasil penelitian kemudian dianalisis dengan menggunakan Analysys of Variance (ANOVA), selanjutnya dilakukan analisis pada Matriks Korelasi. Hasil penelitian menunjukkan penambahan daun jagung berpengaruh signifikan terhadap C-Organik, meningkatkan C-Organik sebesar 0,04 % pada perlakuan BZMT0. BO tidak berpengaruh signifikan pada sifat fisik bahan letusan namun cenderung lebih baik dibandingkan kontrol, menurunkan BI 0,15 g/cm3, meningkatkan porositas 6,85 %, meningkatkan jumlah air tersedia 2,77 % dan meningkatkan indeks DMR 5,1. Penanaman tanaman pionir berpengaruh signifikan terhadap penurunan BI dan peningkatan porositas bahan letusan. Rumput gajah adalah tanaman pionir yang memiliki pengaruh paling baik. Kombinasi perlakuan menunjukkan hasil paling baik pada BZMTPP, menurunkan BI 0,33 g/cm3, meningkatkan porositas 13,14 %, meningkatkan jumlah air tersedia 3,05 % volume dan mempercepat pembentukan agregat dari kriteria kurang stabil menjadi agak stabil.