Pengaruh Konsentrasi Naa Dan Bap Pada Pembentukan Planlet Anthurium Gelombang Cinta (Anthurium Plowmanii) Secara In Vitro

Main Author: Lestari, AryaniTrie
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131239/
Daftar Isi:
  • Anthurium merupakan salah satu tanaman yang pernah menjadi primadona dan bernilai tinggi pada masanya dalam dunia tanaman hias. Anthurium terdiri dari dua jenis yaitu anthurium bunga dan anthurium daun (Kurnianingsih et al, 2009). Salah satu jenis anthurium ialah gelombang cinta (Anthurium plowmanii) yang termasuk dalam jenis anthurium daun. Daun gelombang cinta memiliki keindahan berupa bentuknya yang tebal, lonjong panjang, ujung runcing dan tepi daun yang bergelombang. Anthurium merupakan tanaman hias yang berpotensi untuk diekspor. Ekspor tanaman Anthurium di Indonesia mengalami peningkatan mencapai 1.112.724 ton pada tahun 2004 dan meningkat menjadi 2.615.999 ton pada tahun 2005 (Departemen Pertanian, 2005). Perbanyakan anthurium gelombang cinta masih secara konvensional yaitu dengan menggunakan biji dan pemisahan anakan. Evaluasi dan seleksi tanaman baru dapat dilakukan 2-3 tahun setelah tanam (Wiranto dan Rachmawati, 2006). Perbanyakan secara in vitro menggunakan eksplan tunas hasil induksi dari biji Anthurium gelombang cinta diharapkan dapat mempersingkat waktu perbanyakan tanaman. Eksplan berupa tunas diinokulasi pada media MS (Murashige dan Skoog) yang sudah ditambahkan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT ) berupa NAA (naphtalene acetic acid) dan BAP (benzyl amino purin). ZPT yang diberikan diharapkan dapat menumbuhkan eksplan tunas Anthurium gelombang cinta menjadi planlet yang siap aklimatisasi. Tujuan penelitian ini ialah untuk mempelajari dan mendapatkan konsentrasi NAA (naphtalene acetic acid) dan BAP (benzyl amino purin) secara tunggal ataupun kombinasi pada pembentukan plantlet Anthurium gelombang cinta (Anturium plowmanii) secara in vitro dan hipotesis untuk penelitian ialah konsentrasi NAA (naphtalene acetic acid) secara tunggal menunjukkan pengaruh yang baik terhadap eksplan tunas Anthurium gelombang cinta (Anturium plowmanii) dalam pembentukan planlet. Penelitian dilaksanakaan di UPT Kultur Jaringan Gedung Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya pada bulan Agustus-Desember 2015. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 16 perlakuan NAA dan BAP sebagai berikut: A0 = tanpa pemberian NAA dan BAP, A1 = 2,5 ppm BAP, A2 = 5 ppm BAP, A3 = 10 ppm BAP, A4 = 0,25 ppm NAA, A5 = 0,25 ppm NAA + 2,5 ppm BAP, A6 = 0,25 ppm NAA + 5 ppm BAP, A7 = 0,25 ppm NAA + 10 ppm BAP, A8 = 0,5 ppm NAA, A9 = 0,5 ppm NAA + 2,5 ppm BAP, A10 = 0,5 ppm NAA + 5 ppm BAP, A11 = 0,5 ppm NAA + 10 ppm BAP, A12 = 1 ppm NAA, A13 = 1 ppm NAA + 2,5 ppm BAP, A14 = 1 ppm NAA + 5 ppm BAP, A15 = 1 ppm NAA + 10 ppm BAP. Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga diperoleh 48 satuan percobaan. Setiap perlakuan/ ulangan terdiri dari dua botol kultur sehingga totalnya ialah 96 botol. Pengamatan dilakukan setiap hari setelah inokulasi sampai eksplan berumur 56 hari setelah inokulasi (hsi). Pengamatan yang dilakukan meliputi jumlah daun, jumlah tunas, waktu muncul daun (hsi), waktu muncul tunas (hsi), waktu muncul ii akar (hsi), panjang planlet (cm), jumlah akar, panjang akar (cm) dan presentase eksplan hidup (%), eksplan mati (%) dan eksplan terkontaminasi (%). Data jumlah daun, jumlah tunas, jumlah akar dan panjang akar ditransformasi menggunakan transformasi akar (√x+0,5) dan data persentase eksplan hidup ditransformasi menggunakan transformasi Arcsine (sine-1√y), data eksplan mati dan kontaminasi ditransformasi menggunakan Arcsine (sine-1√y+0,5). Data pengamatan yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Analisis of variance (Anova). Apabila hasil pengujian diperoleh hasil yang perbedaan nyata antar perlakuan maka dilanjutkan dengan uji BNT 5%. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa perlakuan dengan pemberian 0,5 ppm NAA (naphtalene acetic acid) menunjukkan hasil terbaik untuk pembentukan planlet Anthurium gelombang cinta (Anturium plowmanii) yang ditunjukkan dengan adanya 2,00 daun; 2,00 tunas; 2,17 cm panjang akar dan 20,17 jumlah akar dan 5,03 cm panjang planlet pada akhir pengamatan.