Pengaruh Waktu Pengendalian Gulma Dan Berbagai Taraf Pemupukan Nitrogen Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung (Zea Mays L.)
Main Author: | Prayitno, FajarBudhi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131236/ |
Daftar Isi:
- Jagung ialah tanaman pangan yang sangat penting bagi kehidupan manusia ataupun hewan. Jagung merupakan makanan pokok kedua setelah padi di Indonesia dan menjadi makanan pokok ketiga didunia setelah gandum dan padi. Produksi tanaman jagung di Indonesia pada tahun 2014 ialah sebesar 18.548.872 ton. Produksi jagung sebesar itu masih belum mencukupi kebutuhan jagung di Indonesia dan harus mengimpor sebanyak 3,5 juta ton/tahun. Kekurangan akan kebutuhan jagung tersebut dapat dikurangi bahkan dapat dipenuhi sendiri dengan cara meningkatkan produktivitas tanaman jagung di Indonesia. Salah satu komponen yang menyebabkan hasil jagung di Indonesia tidak maksimal ialah masalah pemupukan dan gulma, karena gulma dapat menurunkan hasil lebih besar dibanding kerusakan akibat serangan hama yaitu hingga hingga 75%. Pupuk merupakan kunci dari kesuburan tanah karena berisi satu atau lebih unsur untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman. Peningkatan penyerapan pupuk oleh tanaman dapat dilakukan dengan cara pemupukan yang tepat yaitu tepat pupuk dan dosis, tepat cara aplikasi dan waktu aplikasi. Tujuan dari percobaan ialah untuk mengetahui pengaruh waktu pengendalian gulma dan dosis pupuk N yang optimal terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung. Hipotesis dari percobaan ialah pengendalian gulma pada umur 21 hst, 35 hst dan 49 hst dengan aplikasi 100 kg ha-1 pupuk N akan menunjukkan pengaruh yang optimal terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang pada bulan 21 Oktober 2014 sampai 6 Februari 2015. Alat-alat yang digunakan yaitu tugal, penggaris, leaf area meter, oven, label pengamatan, timbangan analitik dan patok. Bahan-bahan yang digunakan ialah benih jagung varietas Bisi-2 dan pupuk (Urea, KCL, SP-36). Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi dengan tiga kali ulangan. Pupuk N sebagai petak utama yang terdiri dari tiga level yang terdiri dari : N1 : 100 kg N ha-1, N2 : 150 kg N ha-1 dan N3 : 200 kg N ha-1. Sedangkan anak petaknya ialah penyiangan gulma yang terdiri dari empat level yaitu : P0 : Tanpa penyiangan, P1 : Penyiangan umur 21 hst, P2 : Penyiangan umur 21 dan 49 hst dan P3 : Penyiangan umur 21 hst, 35 hst dan 49 hst. Pengamatan dilakukan pada tanaman, gulma dan tanah. Variabel pengamatan tanaman dilakukan secara destruktif (luas daun, bobot kering tanaman), non destruktif (tinggi tanaman dan jumlah daun) dan panen (panjang tongkol, bobot 1000 biji dan produksi dalam ton ha-1), pengamatan gulma terdiri dari (jenis gulma, brat kering gulma dan dominansi gulma) sedangkan parameter pengamatan tanah yaitu kimia tanah (N, P dan K). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5%. Apabila terdapat pengaruh antar perlakuan yang berbeda nyata dilanjutkan uji nyata beda terkecil (BNT) pada taraf 5% untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan. ii Hasil penelitian menunjukkan gulma yang mendominasi semua perlakuan yaitu golongan rumput : Cynodon dactylon dan Digitaria sanguinalis, golongan daun lebar terdiri dari : Ageratum conoyzoides L, Amaranthus spinosus (L.), Ipomea batatas dan Leptochloa chinensis, golongan daun sempit terdiri dari : Commelina diffuse, Mimosa pudica, Cleome rotidosperma dan Portulaca oleracea, serta gulma golongan teki yaitu Cyperus rotundus. Dengan perlakuan 3 kali penyiangan mampu mengurangi populasi gulma serta pemberian N yang semakin tinggi maka akan meningkatkan populasi gulma yang tumbuh dilahan budidaya. Pemupukan 200 kg N ha-1 dengan 3 kali penyiangan menunjukkan pertumbuhan yang paling baik akan tetapi secara statistik tidak menunjukkan peningkatan hasil tanaman jagung.