Analisis Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Selada Air (Nasturtium Officinale) Pada Tingkat Pemberian Air Yang Berbeda Dan Dua Macam Bahan Tanam

Main Author: Fitriyah, NurulLailiyatul
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131223/
Daftar Isi:
  • Selada air (Nasturtium officinale) adalah salah satu jenis selada yang tergolong ke dalam famili Brassicaceae. Permasalahan yang menyebabkan hasil panen selada air masih rendah dan fluktuatif di Malang Raya adalah sistem budidaya yang masih konvensional. Pada musim penghujan produksi tanaman mengalami penurunan hingga 50%. Tanaman selada air yang biasa dibudidayakan di lahan sawah dapat dibudidayakan di lahan non sawah, dengan menggunakan wadah tanam seperti polybag dan pot. Penggunaan wadah dalam budidaya tanaman ini dikarenakan tingkat kebutuhan air yang cukup tinggi. Faktor lain yang juga menunjang hasil selada air adalah jenis bahan tanam. Selada air yang ditanam dari biji harus disemaikan terlebih dahulu selama 2 minggu, kemudian ditransplanting. Setelah ditransplanting, tanaman baru memasuki fase vegetatif awal. Berbeda dengan selada air yang ditanam dari stek batang, waktu pertumbuhannya lebih cepat karena setelah ditanam, tanaman langsung memasuki fase vegetatif cepat. Dengan demikian, waktu panen selada air yang ditanam dari stek batang lebih cepat dibandingkan dengan selada air dari biji. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan penelitian tentang tingkat pemberian air yang tepat dengan memperhatikan jenis bahan tanam yang sesuai untuk keberhasilan budidaya selada air di polybag. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan tingkat pemberian air dan jenis bahan tanam yang sesuai pada proses pertumbuhan dan hasil produksi selada air. Hipotesis yang disajikan adalah terdapat interaksi antara bahan tanam dan tingkat pemberian air pada pertumbuhan dan hasil produksi selada air dalam polybag. Penelitian ini dilaksanakan di screenhouse STTP 2, Tanjung, Malang pada 4 Januari hingga 2 April 2016. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF). Penelitian menggunakan 2 faktor perlakuan yaitu faktor I adalah tingkat pemberian air (kapasitas lapang) dengan 5 taraf 25% kapasitas lapang, 50% kapasitas lapang, 75% kapasitas lapang, 100% kapasitas lapang dan 125% kapasitas lapang. Faktor II adalah jenis bahan tanam dengan 2 taraf bahan tanam benih dan bahan tanam stek batang, sehingga didapatkan 10 interaksi perlakuan. Semua perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Variabel pengamatan yang digunakan adalah panjang tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, luas daun, bobot segar total tanaman, bobot kering total tanaman, panjang akar, bobot segar akar, laju pertumbuhan tanaman, dan laju pertumbuhan relatif dan bobot segar total tanaman panen selada. Analisa data menggunakan analisis ragam (ANOVA), apabila terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi antara tingkat pemberian air dan perbedaan jenis bahan tanam. Interaksi tersebut memberikan pengaruh yang nyata pada berbagai variabel pengamatan antara lain panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, panjang akar, bobot segar akar, bobot segar dan kering tanaman, v laju pertumbuhan tanaman, laju pertumbuhan relatif dan hasil panen. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada perlakuan bahan tanam benih umumnya meningkat pada semua tingkat pemberian air kecuali pada tingkat pemberian air 125% kapasitas lapang semua variabel menunjukkan penurunan. Menurut Soet (2011) bahan tanam benih memiliki sifat toleransi yang kurang pada kelebihan air, ketika air terlalu banyak maka akan menghambat pertumbuhan tanaman karena akar tanaman mudah stress terhadap air. Pada perlakuan bahan tanam stek menunjukkan bahwa peningkatan semua nilai variabel pengamatan, berbanding lurus dengan peningkatan pemberian air. Perlakuan tingkat pemberian air 125% kapasitas lapang dengan bahan tanam stek menunjukkan respon yang nyata, namun tidak berbeda dengan perlakuan tingkat pemberian air 100% kapasitas lapang dengan bahan tanam yang sama. Dengan demikian, tanaman selada air yang ditanam di polybag untuk pertanian perkotaan sebaiknya menggunakan bahan tanam stek dan memberikan air sesuai kapasitas lapang yang dicirikan dengan tanah lembab, tanpa menerapkan sistem penggenangan.