Analisis Efisiensi Alokatif Faktor-Faktor Produksi Usahatani Kedelai (Glycine Max L.) Di Desa Pakijangan Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur
Main Author: | Agriyanto, AstryWulandia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131222/ |
Daftar Isi:
- Kedelai merupakan salah satu komoditas pangan yang mempunyai potensi besar mengingat banyaknya bahan makanan yang berbahan dasar kedelai yang sudah banyak dikonsumsi oleh penduduk Indonesia. Namun terdapat beberapa kendala yang di hadapai petani di Kecamatan Wonorejo mengalami beberapa permasalahan diantaranya rendahnya produksi kedelai dari tahun ke tahun yang disebabkan oleh petani di daerah tersebut kurang berminat menanam kedelai. Rendahnya minat petani salah satunya disebabkan adanya impor kedelai membuat kedelai varietas lokal kalah bersaing dengan kedelai impor dilihat dari segi harga maupun kualitasnya. Salah satu penyebab utama Indonesia melakukan impor kedelai yaitu, lahan pertanian yang semakin sempit. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat biaya, penerimaan, dan pendapatan usahatani kedelai, menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi usahatani, menganalisis tingkat efisiensi alokatif faktor produksi usahatani kedelai di Desa Pakijangan Kecamatan Wonorejo Kabupaten Pasuruan. Lokasi penelitian di Desa Pakijangan Kecamatan Wonorejo Kabupaten Pasuruan Jawa Timur dipilih secara sengaja (purposive). Penentuan responden menggunakan metode simple random sampling dengan jumlah sampel 30 petani kedelai yang mengikuti kelompok tani dengan melihat populasi di daerah penelitian terdapat empat kelompok tani sedangkan setiap kelompok tani terdapat sekitar lebih dari 50 petani sehingga 30 petani dapat mewakili dari semua petani. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis fungsi Cobb-Douglass. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa rata-rata luas lahan garap petani kedelai di derah penelitian seluas 1,28 ha, rata-rata total biaya untuk usahatani kedelai di daerah penelitian adalah sebesar Rp 5.158.275,17 dan rata-rata penerimaan adalah sebesar Rp 7.686.408,33 per hektar per musim tanam. Keuntungan usahatani per ha diperoleh sebesar Rp 2.528.133,16. Hasil analisis fungsi produksi menunjukkan bahwa faktor-faktor produksi luas lahan dan pupuk berpengaruh nyata positif terhadap produksi usahatani kedelai karena (F hitung (0,05) = 99,995) lebih besar daripada f tabel (2,53). Secara parsial faktor yang berpengaruh nyata pada produksi kedelai adalah faktor luas lahan dan pupuk,luas lahan karena t hitung (12,502) lebih besar dari pada t tabel (2,045). Sedangkan faktor pupuk t hitung (3,201) lebih besar dari pada t tabel (2,045). Artinya, penambahan penggunaan faktor luas lahan dan pupuk akan berpengaruh terhadap peningkatan produksi kedelai dari pada penambahan dari faktor lainnya. Faktor-faktor yang tidak berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani kedelai adalah benih, pestisida dan tenaga kerja. Dari analisis efisiensi yang telah dilakukan, hasil analisis menunjukan bahwa alokasi optimal untuk luas lahan adalah 4,72/hektar sedangkan petani di daerah penelitian adalah 1,28/hektar. Alokasi optimal untuk pupuka adalah 597,85 kg/hektar sedangkan petani di daerah penelitian adalah 138,23 kg/hektar.