Dapatkah Status Unsur Hara dan Produktivitas Tanaman Padi Metode SRI (System of Rice Intensification) Ditingkatkan?
Main Author: | Nugroho, VirgusAmin |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131206/1/SKRIPSI_VIRGUS_AMIN_N._125040201111126.pdf http://repository.ub.ac.id/131206/ |
Daftar Isi:
- Berdasarkan data Kabupaten Malang tahun 2015 untuk Kecamatan Pakisaji memiliki potensi untuk tanaman padi mencapai 17.000 ton. Namun hal tersebut memiliki kendala dalam mencukupi kebutuhan air pada tanaman padi yang ditanam menggunakan sistem konvensional. Oleh karena itu, diperlukan inovasi teknologi ramah lingkungan dengan masukan yang rendah untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi. Salah satu inovasi teknologi yang ramah lingkungan adalah dengan metode SRI (System of Rice Intensification). System of Rice Intensification (SRI) dapat dijadikan sebagai alternatif strategi budidaya padi untuk meningkatkan hasil padi dengan masukan rendah (Uphoff, 2007). Keuntungan dari metode SRI yaitu produksi meningkat minimal 50% dari budidaya konvensional, mengurangi kebutuhan benih 80-90%, dan mengurangi kebutuhan air 50% (Wayayok et al., 2014). Ketika tanah yang terus tergenang, N akan tersedia hampir seluruh nya sebagai amonium, sedangkan dengan penggenangan alternatif dan pengeringan tanah seperti pada praktek SRI, maka nitrogen dapat tersedia dalam bentuk NH4+ dan NO3- (Uphoff, 2006). Salah satu upaya dalam meningkatkan produksi padi dan meningkatkan ketersediaan unsur hara N, P, K, dalam tanah, maka dengan aplikasi pupuk NPK 15-15-15 dan pupuk hayati pada metode System of Rice Intensification diharapkan dapat meningkatkan produksi padi dan meningkatkan unsur hara N, P, K dalam tanah. Tujuan dari penelitian ini (1) mengetahui unsur hara N, P, K dalam tanah akibat pemberian pupuk NPK 15-15-15 dengan penambahan pupuk hayati pada tanaman padi metode SRI, (2) mengetahui tingkat produksi tanaman padi metode SRI akibat pemberian pupuk NPK 15-15-15 dengan penambahan pupuk hayati. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustust-Desember 2015, pada kebun percobaan Pusat Kajian Pertanian Organik Terpadu (PKPOT), di Desa Karangduren, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pupuk hayati (3,75 liter/petak), pupuk N (100 kg ha-1), pupuk NPK 15-15-15 (300 kg ha-1). Penelitian ini menggunakan 4 perlakuan dengan 4 ulangan. Pengambilan contoh tanah untuk analisa beberapa sifat kimia tanah pada 50 hari setelah tanam dan 100 hari setelah tanam. Pengambilan contoh tanah dilakukan pada kedalaman tanah 0-20 cm dan 20-40 cm. Variabel penelitian yang diukur adalah N-total, P-tersedia, K-tersedia, C-organik, pH, tinggi tanaman, jumlah anakan, bobot 1000 biji, dan hasil produksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan P3 (NPK 15-15-15 + Pupuk Hayati) memperoleh hasil tertinggi N-total (0,29%), P-tersedia (26,31 ppm), K-tersedia (0,58 me 100g-1). Perlakuan P3 (NPK 15-15-15 + Pupuk Hayati) memperoleh hasil tertinggi pada bobot 1000 biji (30,31 gram) dan produksi (8,4 t ha-1) gabah kering panen. Perlakuan P3 (NPK 15-15-15 + Pupuk Hayati) dapat meningkatkan hasil produksi padi metode SRI.