Analisis Pendapatan Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usahatani Tanaman Nanas Varietas Queen Di Desa Pandantoyo Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri

Main Author: Lestari, AgungBudi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131202/
Daftar Isi:
  • Sektor pertanian merupakan sektor penggerak pembangunan di Indonesia. Sektor pertanian dalam negeri menjadi sektor yang fundamental sebagai penopang perekonomian dengan produk pertanian unggulan yang dihasilkan. Komoditas yang banyak diolah sebagai produk unggulan adalah golongan buah-buahan, salah satu diantaranya adalah nanas. Budidaya nanas memiliki prospek yang baik untuk kedepannya untuk membantu pemenuhan keberagaman pangan dan nutrisi. Keadaan iklim di Indonesia menjadikan nanas dapat tumbuh dengan baik dan jumlahnya sangat melimpah. Dengan demikian diharapkan komoditas nanas dikembangkan lebih lanjut, untuk meningkatkan kontribusi nanas terhadap pendapatan negara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat pendapatan usahatani nanas yang dilakukan oleh petani di Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, dan untuk menganalisis faktor-faktor produksi yang mempengaruhi pendapatan usahatani nanas di Desa Pandantoyo. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis data deskriptif yaitu merupakan metode analisis yang dilakukan untuk mengetahui data-data pendukung seperti nama responden, umur responden, pendidikan. Serta metode analisis data kuantitatif yaitu metode analisis data yang digunakan untuk menganalisis data-data tertentu sesuai tujuan penelitian. Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah analisis biaya, analisis kelayakan usahatani dan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani. Berdasarkan hasil analisis pendapatan dapat diketahui bahwa usahatani yang dilakukan petani nanas di Desa Pandantoyo dinilai menguntungkan dan layak untuk diteruskan. Hal ini terbukti dari nilai pendapatan usahatani nanas yang mencapai Rp 91.134.538 per hektar, dengan nilai RC rasio dan BC rasio sebesar 2,87 dan 1,87. Analisis BEP juga menunjukkan bahwa usahatani yang dilakukan oleh petani nanas di Desa Pandantoyo layak untuk diteruskan. Hasil analisis BEP unit menunjukkan nilai 22.957. Nilai ini menunjukkan bahwa petani nanas di Desa Pandantoyo harus memproduksi setidaknya 22.957 unit buah nanas agar petani tidak dalam posisi merugi. Faktor produksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah luas lahan, biaya bibit, tenaga kerja, dan pupuk. Berdasarkan analisis OLS (Ordinary Least Square) didapatkan hasil bahwa hanya faktor produksi biaya bibit yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani nanas, dimana nilai thitung dari biaya bibit adalah 4,695 yang lebih besar daripada nilai ttabel yaitu 2,042.. Mengetahui hal tersebut, maka dapat disarankan agar petani menambah pengadaan bibit agar keuntungan yang diperoleh menjadi maksimal.