Analisis Efisiensi Pemasaran Pada Rantai Pasok (Supply Chain) Kopi Robusta Kelompok Tani Subur Makmur Desa Srimulyo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang
Main Author: | Nadhifah, DefiAini |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131193/ |
Daftar Isi:
- Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan andalan Indonesia. Menurut Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (2012), Indonesia merupakan produsen kopi terbesar urutan keempat di dunia setelah Brazil, Vietnam, dan Colombia. Indonesia telah mengekspor kopi lebih dari 350 ribu ton/ tahun yang terdiri dari 85% kopi robusta dan 15% kopi arabika dengan tujuan Negara ekspor yaitu USA, Jepang, Jerman, Italia, dan Inggris. Permintaan kopi Indonesia setiap tahunnya terus meningkat karena, kopi robusta di Indonesia mempunyai ciri khas yaitu keunggulan akan biji kopi robusta cukup kuat dan kopi arabika Indonesia mempunyai karakteristik citarasa yang khas dan unik. Salah satu penghasil kopi di Indonesia yaitu Desa Srimulyo, Kecamatan Dampit. Komoditas kopi yang dibudidayakan di Kecamatan Dampit merupakan kopi robusta yang memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri bagi konsumen. Hal ini dikarenakan kopi robusta dibudidayakan di ketinggian lebih dari 800 m dpl dan struktur tanah yang baik sehingga menghasilkan kopi robusta dengan rasa istimewa (special taste). Meskipun demikian, harga jual kopi di petani masih terbilang rendah. Hal ini menyebabkan kegiatan usaha petani terhambat. Salah satu cara peningkatan daya saing petani yaitu dengan menerapkan strategi rantai pasok yang berkesinambungan dan mampu mengefesiensikan sistem rantai pasok yang ada. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui pihak-pihak yang terkait dalam rantai pasok kopi robusta kelompok tani Subur Makmur dan menganalisis marjin pemasaran di setiap saluran pemasaran yang ada. Penelitian ini dilaksanakan di kelompok tani Subur Makmur Desa Srimulyo, Kecamatan Dampit, Malang. Penentuan responden petani dilakukan dengan teknik sensus karena responden hanya berjumlah 16 orang, sedangkan teknik penentuan responden lembaga pemasaran dilakukan dengan metode snowball sampling, yaitu lembaga pemasaran yang berhubungan langsung dengan petani. Pengumpulan data ii dilakukan dengan 3 metode yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan masing-masing petani yang termasuk dalam kelompok tani Subur Makmur dan dilakukan juga dengan lembaga pemasaran yang terlibat. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan marjin pemasaran. Analisis deskriptif digunakan untuk menjawab tujuan yang pertama dan analisis marjin pemasaran digunakan untuk menjawab tujuan yang kedua Terdapat dua pola aliran barang yaitu dari petani ke pedagang pengumpul lalu ke konsumen kopi kemudia dari petani langsung ke eksportir. Dalam aliran informasi terdapat dua aliran dari konsumen ke pedagang pengumpul dan eksportir kopi kemudian ke petani kemudian dari eksportir kopi langsung ke petani melalui seminar pelatihan. Aliran informasi juga didapatkan dari penyuluh pertanian melalui kegiatan penyuluhan serta Sekolah Lapang (SL). Nilai margin saluran pemasaran pertama adalah Rp 500,00 per kg dengan share harga sebesar 97,82%. Nilai tersebut menunjukkan bahwa selisih harga kopi di pedagang pengumpul dan di petani sebesar RP 500,00 per kg dan sebesar 97,82% harga kopi di pasaran diterima oleh petani. Nilai marjin saluran pemasaran yang kedua adalah Rp 3000,00 per kg dengan share harga 88,46%. Hal ini menunjukkan bahwa selisih harga kopi di eksportir sebesar Rp 3000,00 per kg dan hanya 88,46% harga kopi yang diterima oleh petani. Dengan demikian ssaluran pemasaran utama paling efisien dibandingkan dengan saluran pemasaran kedua.