Pengaruh Pemberian Berbagai Jenis Bahan Organik Terhadap Sifat Kimia Tanah Pada Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea Batatas L.) Di Entisol Ngrangkah Pawon, Kediri

Main Author: Afandi, FahriansyahNur
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131188/1/skripsi_buat_yudisium_2.pdf
http://repository.ub.ac.id/131188/
Daftar Isi:
  • Desa Ngrangkah Pawon merupakan salah satu wilayah yang terkena dampak dari erupsi Gunung Kelud yang meletus pada 13 Februari 2014. Letusan Gunung Kelud ini, menyebabkan lahan pertanian tertutup abu vulkanik. Abu vulkanik ini mengandung mineral yang dibutuhkan oleh tanah dan tanaman dengan komposisi total unsur tertinggi yaitu Ca, Na, K dan Mg, sedangkan unsur makro lain berupa P dan S. Diketahui bahwa material vulkanik belum dapat menyumbangkan unsur hara bagi tanaman, karena merupakan bahan baru (recent material) yang belum mengalami pelapukan sempurna. Jenis tanah di Desa Ngerakah Pawon tergolong Entisol. Entisol mempunyai kadar lempung dan bahan organik rendah, sehingga daya menahan airnya rendah, struktur remah sampai berbutir dan sangat jarang, hal ini menyebabkan tanah tersebut mudah melewatkan air, dan memiliki konsentrasi N, P, dan K yang tergolong rendah.Tujuan dari penelitian ini (1) Untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai jenis bahan organik (kotoran ayam, kotoran sapi dan kompos) terhadap sifat kimia tanah. (2) untuk mengetahui sifat kimia tanah Entisol dan serapan N, P dan K dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman ubi jalar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Agustus 2015 di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang, dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAK) yang terdiri dari 10 perlakuan dan 3 kali ulangan. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini meluputi: (1) lapisan atas Entisol (kedalaman 0-20cm) diperoleh dari Desa Ngrangkah Pawon, Kediri. (2) bibit tanaman ubi jalar varietas Sari yang berumur dua sampai tiga bulan. (3) bahan organik dari kotoran ayam, kotoran sapi dan kompos. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bahan organik berupa kotoran ayam, kotoran sapi dan kompos dapat berpengaruh nyata dalam meningkatkan kandungan unsur hara di Entisol. Perlakuan B1D3 (kotoran ayam 15 Mg ha-1) dan B2D3 (kotoran sapi 15 Mg ha-1) merupakan perlakuan paling baik. Pada perlakuan B1D3 (kotoran ayam 15 Mg ha-1) merupakan perlakuan paling baik. Pada perlakuan B1D3 (kotoran ayam 15 Mg ha-1) merupakan perlakuan dengan rerata nilai pH (5,59), C-organik (1,04%), P-tersedia (8,59 ppm), serapan P di tanaman (8,44 kg P ha-1), dan serapan P di umbi (3,33 kg P ha-1). Sedangkan pada perlakuan B2D3 (kotoran sapi 15 Mg ha-1) merupakan perlakuan dengan rerata nilai N-total (0,27%), K-tersedia (0,43 cmol kg-1), serapan N di tanaman (24,87 kg N ha-1), serapan N di umbi (7,12 kg N ha-1), serapan K di tanaman (40,87 kg K ha-1), dan serapan K di umbi (10,15 kg ha-1), dan parameter pertumbuhan tanaman ubi jalar dengan pertumbuhan tertinggi yaitu meliputi panjang cabang utama 14 MST (94,33 cm), jumlah daun 14 MST (88 helai), dan jumlah cabang primer 14 MST (34 cabang).