Pengaruh Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Petani Dalam Penggunaan Kredit Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (Pkbl) Terhapap Pendapatan Usahatani Tebu Di Desa Wates, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lum
Main Author: | Purwanti, TinaSri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131187/ |
Daftar Isi:
- Salah satu dari sembilan bahan pokok kebutuhan pangan yang sangat penting keberadaannya di Indonesia yaitu gula. Upaya dalam memenuhi kebutuhan gula nasional, maka perlu didukung oleh ketersediaan bahan baku yang cukup agar tingkat permintaan gula selalu terpenuhi setiap tahunnya. Tingkat kualitas gula yang dihasilkan berasal dari bahan baku tebu yang juga berkualitas, sehingga diperlukan cara budidaya serta faktor produksi yang cukup dan tepat, salah satunya yaitu modal. Modal bertujuan sebagai dana untuk meningkatkan produksi dan pendapatan usahatani. Berdasarkan kondisi di lapang modal yang digunakan oleh petani di Desa Wates, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang dalam usahatani tebu yaitu menggunakan modal pinjaman dalam bentuk program kemitraan yang dilakukan oleh petani dengan Pabrik Gula, salah satunya yaitu Pabrik Gula Gending. Dana kredit PKBL yang seharusnya digunakan hanya untuk kepentingan usahatani tebu, tidak seluruhnya digunakan untuk urusan budidaya melainkan untuk kepentingan yang lainnya seperti digunakan untuk biaya pendidikan, perluasan lahan, pembelian kendaraan seperti sepeda motor dan mobil. Penggunaan dana PKBL yang tidak tepat sasaran dikarenakan terdapat faktor-faktor yang menyebabkan petani berbeda-beda dalam menyikapi keberadaan kredit PKBL tersebut. Faktor-faktor tersebut meliputi variabel pendidikan petani, umur petani, jumlah anggota keluarga petani, pengalaman petani dalam berusahatani tebu serta luas lahan petani. Variabel-variabel tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap keputusan petani dalam menggunakan kredit PKBL yang akhirnya berpengaruh terhadap pendapatan yang diperoleh petani. Lebih lanjut dapat dihubungkan dengan tujuan penelitian ini, yaitu melihat pengaruh langsung faktor-faktor yang mempengaruhi petani terhadap pendapatan dan pengaruh tidak langsung antara faktor-faktor yang mepengaruhi petani terhadap pendapatan melalui penggunaan kredit PKBL sebagai variabel mediasi yang dilakukan di Desa Wates. Responden yang digunakan selama penelitian sebanyak 39 responden dari total 296 petani tebu yang bermitra dengan Pabrik Gula Gending. Penentuan responden tersebut dihitung menggunakan rumus Slovin dengan taraf kepercayaan α = 15%. Sementara metode yang digunakan selama penelitian yaitu metode wawancara dengan kuisioner dan dokumentasi. Penggunaan kedua metode tersebut dirasa sudah mampu untuk menjawab dan mendukung serta memberikan informasi yang dibutuhkan selama pengerjaan tugas akhir. Alat analisis yang digunakan yaitu analisis jalur (path analysis) yang digunakan untuk mengetahui pengaruh langsung antara variabel pendidikan, umur, jumlah anggota keluarga, pengalaman berusahatani dan luas lahan terhadap penggunaan kredit PKBL serta untuk menganalisis pengaruh tidak langsung antara variabel pendidikan, umur, jumlah anggota keluarga, pengalaman berusahatani dan luas lahan terhadap pendapatan melalui variabel penggunaan kredit PKBL sebagai variabel mediasi ii (intervening). Selain itu juga menggunakan analisis jalur model Trimming (model yang digunakan ketika variabel dalam persamaan terdapat nilai yang tidak signifikan, sehingga perlu dihilangkan variabel tersebut dan diuji kembali), uji linieritas (untuk memastikan apakah persamaan yang digunakan dalam penelitian sudah linier), uji asumsi klasik (meliputi uji normalitas, multikolinieritas dan heteroskedastisitas), uji hipotesis (menggunakan regresi berganda dengan 2 macam uji yaitu secara simultan dan parsial). Setelah dilakukan analisis pada variabel dalam penelitian diperoleh hasil bahwa variabel umur dan jumlah anggota keluarga dihilangkan dalam persamaan 1 setelah Trimming, karena variabel tersebut memiliki nilai t hitung < t tabel dan nilai signifikansiya > 0,05 yang menyebabkan variabel tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan kredit PKBL. Pada persamaan kedua setelah Trimming variabel pendidikan, umur dan jumlah anggota keluarga dihilangkan karena nilai t hitung < t tabel dan nilai signifikansiya > 0,05 yang menyebabkan variabel tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan. Sehingga setelah dilakukan proses pengurangan variabel maka dilanjutkan pada analisis jalur yang menunjukkan hasil bahwa variabel pendidikan tidak memiliki pengaruh langsung terhadap pendapatan, akan tetapi memiliki pengaruh positif tidak langsung terhadap pendapatan melalui variabel penggunaan kredit PKBL sebagai variabel mediasi (intervening), sedangkan variabel pengalaman berusahatani memiliki pengaruh positif langsung terhadap pendapatan dan luas lahan memiliki pengaruh negatif langsung terhadap pendapatan. Disisi lain variabel pengalaman berusahatani dan luas lahan selain memiliki pengaruh langsung ternyata juga memiliki pengaruh positif tidak langsung terhadap pendapatan petani tebu melalui variabel penggunaan kredit PKBL sebagai variabel mediasi (intervening). Sehingga disarankan kepada petani untuk mempergunakan kredit PKBL hanya untuk usahatani sehingga bisa dimaksimalkan dalam penggunaan input produksi seperti pupuk dan perawatan selama budidaya tebu. Selain itu jika petani memiliki lahan yang sangat luas maka diharapkan untuk mengoptimalkan dalam perawatan, sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diinginkan petani tersebut.