Pola Konsumsi Dan Pola Belanja Berbagai Strata Sosial Rumah Tangga Petani Dusun Jarak Ijo Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang

Main Author: Irwanto
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131184/
Daftar Isi:
  • Pangan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar karena berpengaruh terhadap eksistensi dan ketahanan hidupnya, baik dipandang dari segi kuantitas dan kualitasnya. Sebagai kebutuhan dasar bagi manusia maka pangan yang berkualitas sangat dibutuhkan untuk dikonsumsi dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Kebutuhan pangan erat kaitannya dengan pola konsumsi dan pola belanja masyarakat. Pola konsumsi dan pola belanja antara satu rumah tangga dengan rumah tangga lain akan berbeda. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi, diantaranya adalah faktor lingkungan, sosial, kebudayaan dan pendapatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi umum rumah tangga petani berdasarkan strata sosial, mendeskripsikan pola konsumsi rumah tangga petani berdasarkan strata sosial, mendeskripsikan pola belanja rumah tangga petani berdasarkan strata sosial, dan mendeskripsikan strategi manajemen ekonomi rumah tangga petani berdasarkan strata sosial. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan analisa data kualitatif dan kuantitatif. Metode dalam penentuan lokasi dalam penelitian ini adalah secara purposive (disengaja), yaitu di Dusun Jarak Ijo, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Metode dalam penentuan responden yaitu dengan metode purposive sampling, dan didapatkan 30 orang sebagai responden. Terdapat tiga strata sosial di Dusun Jarak Ijo yaitu sejahtera, pra sejahtera dan kurang sejahtera. Jenis dan sumber data dalam penelitian ini menggunakan data primer yang meliputi kuisioner, wawancara, dan observasi lapang dan data sekunder yang meliputi penelitian kepustakaan dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan, rumah tangga petani strata sosial sejahtera mengonsumsi makanan nasi, mie instan, lauk pauk, sayur dan buah serta minuman yang lebih tinggi dibandingkan dengan strata sosial lainnya. Namun untuk konsumsi nasi jagung rumah tangga petani strata sosial sejahtera terendah dibandingkan strata sosial lainnya. Sedangkan konsumsi nasi jagung rumah tangga petani strata sosial kurang sejahtera tertinggi dibandingkan strata sosial lainnya. Dari aspek pola belanja, rumah tangga petani dengan strata sosial sejahtera mengeluarkan biaya yang lebih tinggi untuk membeli beras, mie instan, bahan pangan lauk pauk, bahan pangan komplemen dan minuman dibandingkan dengan strata sosial lainnya. Namun untuk pembelian nasi jagung rumah tangga petani strata sosial sejahtera terendah dibandingkan strata sosial lainnya. Sedangkan pembelian nasi jagung tertinggi adalah rumah tangga petani strata sosial kurang sejahtera. Untuk cara pembelian bahan pangan, rumah tangga petani strata sosial sejahtera dan pra sejahtera melakukan pembelian cara borongan, sedangkan rumah tangga petani strata sosial kurang sejahtera melakukan pembelian dengan cara eceran. Sedangkan untuk cara pembayaran bahan pangan, dari tiga strata sosial baik itu sejahtera, pra sejahetera dan kurang sejahtera, semuanya membayar dengan cara tunai. ii Berdasarkan pola konsumsi dan pola belanja, maka strategi yang digunakan rumah tangga petani dalam memenuhi kebutuhan pangan adalah sebagai berikut : 1). Rumah tangga petani strata sosial sejahtera mengalokasikan 22,6 % dari total pendapatan per bulan untuk pembelian bahan pangan, memperbanyak konsumsi makanan kecuali nasi jagung, melakukan pembelian bahan pangan hanya pada salah satu kios, membeli bahan pangan dengan cara borongan dan membayar dengan cara tunai. 2). Rumah tangga petani strata sosial pra sejahtera mengalokasikan 32,2 % dari total pendapatan per bulan untuk pembelian bahan pangan, memperbanyak konsumsu makanan kecuali nasi jagung, melakukan pembelian bahan pangan hanya pada salah satu kios, membeli bahan pangan dengan cara borongan dan membayar dengan cara tunai. 3). Rumah tangga petani strata sosial kurang sejahtera mengalokasikan 96,2 % dari total pendapatan per bulan untuk pembelian bahan pangan, mengurangi konsumsi makanan dan memperbanyak konsumsi nasi jagung, melakukan pembelian bahan pangan pada beberapa kios, membeli bahan pangan dengan cara eceran dan membayar dengan cara tunai. Berdasarkan hasil penelitian maka didapatkan kesimpulan, rumah tangga petani strata sosial sejahtera melakukan konsumsi pangan dan belanja bahan pangan dengan jumlah yang tertinggi dibandingkan dengan strata sosial lainnya, sedangkan rumah tangga petani strata sosial kurang sejahtera melakukan konsumsi pangan dan pembelian bahan pangan terendah, yang disebabkan keterbatasan pendapatan yang dimiliki setiap rumah tangga strata sosial kurang sejahtera. Selanjutnya terkait strategi ekonomi rumah tangga, setiap strata sosial memiliki strategi yang berbeda dalam memenuhi kebutuhan pangan. Terdapat lima strategi yang digunakan, yaitu strategi alokasi belanja, srategi konsumsi, strategi menu makan, strategi pemilihan tempat pembelian bahan pangan dan strategi pembelian serta pembayaran bahan pangan. Sehingga dari kesimpulan tersebut, maka terdapat saran berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, yaitu hendaknya bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan lebih memperhatikan menu makanan yang dikonsumsi agar sesuai anjuran gizi yang baik, sehingga dapat menunjang aktifitas-aktifitas yang dilakukan termasuk menunjang kegiatan ekonomi bagi setiap rumah tangga.