Pola Konsumsi Dan Belanja Berbagai Strata Sosial Rumah Tangga Petani Di Desa Jetak Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo

Main Author: Jayadi, VictorAlfien
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131180/
Daftar Isi:
  • Ketahanan pangan tidak hanya fokus pada penyediaan pangan tingkat wilayah tetapi juga penyediaan di tingkat daerah seperti desa. Dari berbagai macam barang yang tersedia di kios/toko, konsumen akan memilih dan mengambil keputusan dalam membeli barang yang akan dibeli atau tidak dibeli. Pola konsumsi dan belanja suatu individu berbeda antar satu sama lain. Perbedaan tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti kebudayaan, sosial, strata sosial, lingkungan, dll. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis ingin mendeskripsikan pola konsumsi dan belanja, serta strategi manajemen ekonomi rumah tangga petani berdasarkan strata sosial yang ada di Desa Jetak Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo. Jenis Penelitiaan yang dilakukan adalah jenis penelitian deskriptif (descriptive research) dan menggunakan pendekatan analisa data kuantitatif dan kualitatif. Penentuan lokasi dan sampel penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Penelitian dilakukan pada bulan Desember hingga Januari 2016. Responden dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga dari keluarga petani sebanyak 37 rumah tangga petani. Terdapat tiga strata sosial masyarakat yang terdapat di Desa Jetak berdasarkan pendapatan yang didapatkan oleh tiap keluarga dalam sebulan terakhir. Strata sosial tersebut yaitu, strata sejahtera, strata prasejahtera, dan strata kurang sejahtera. Keluarga petani berbagai strata yang ada di Desa Jetak rata-rata mengkonsumsi makanan sebanyak 3 kali sehari. Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa keluarga petani strata sejahtera memiliki jumlah konsumsi mie instan, nasi aron, lauk pauk, sayuran dan kopi paling banyak. Namun keluarga tersebut masih lebih rendah dalam jumlah konsumsi nasi keluarga petani strata prasejahtera. Sedangkan konsumsi teh terbanyak adalah keluarga petani strata kurang sejahtera. Pola belanja yang dilakukan keluarga petani strata sejahtera mayoritas membeli kebutuhan pangan sehari-hari di kios milik Bu Sutarmi. Sedangkan kelurga petani strata prasejahtera dan strata kurang sejahtera mayoritas membeli kebutuhan pangan di kios milik Bu Udin. Walaupun pendapatan keluarga petani strata prasejahtera menempati urutan kedua, namun keluarga tersebut memiliki total pengeluaran paling besar. Dalam hal pembelian beras, nasi aron, lauk pauk, sayur, buah, kopi, gula dan tepung terigu keluarga petani strata sejahtera mengeluarkan biaya paling besar. Pembelian mie instan, susu, teh, garam dan minyak goreng tertinggi dilakukan oleh keluarga petani strata prasejahtera. Keluarga petani strata sejahtera melakukan pembelian seluruh bahan pangan secara borongan. Sedangkan keluarga petani strata prasejahtera melakukan pembelian bahan pokok secara borongan dan melakukan pembelian lauk pauk,sayur, buah, minuman, dan bahan komplementer secara eceran. Selanjutnya keluarga petani strata kurang sejahtera melakukan pembelian seluruh bahan pangan secara eceran. Adapun cara pembayaran yang dilakukan oleh rumah ii tangga petani berbagai strata sosial dalam membeli bahan pangan adalah secara tunai. Berdasarkan pola konsumsi dan pola belanja tersebut, strategi rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan pangannya adalah sebagai berikut: 1) Keluarga petani strata sejahtera mengalokasikan sekitar 21 persen dari pendapatannya untuk membeli kebutuhan pangan, melakukan pembelian bahan pangan hanya pada salah satu toko saja, membeli bahan pangan dengan cara borongan dan dibayar secara tunai, serta mengkonsumsi makanan dengan cara memperbanyak jenis makanan pokok dan lauk pauk. 2) Keluarga petani strata prasejahtera mengalokasikan sekitar 51 persen untuk digunakan dalam membeli kebutuhan pangan, melakukan pembelian bahan pangan dari beberapa toko, membeli bahan pangan secara eceran dan membayar dengan cara tunai, serta memperbanyak jumlah nasi sebagai makanan pokok. 3) Keluarga petani strata kurang sejahtera mengalokasikan sekitar 71 persen dari pendapatannya untuk membeli kebutuhan pangan, melakukan pembelian bahan pangan dari beberapa toko yang tersebar, membeli bahan pangan secara eceran dan membayar dengan cara tunai, serta mengkonsumsi pangan dengan jumlah yang rendah. Kesimpulan dari pola konsumsi, pola belanja dan strategi petani dalam mencukupi kebutuhan pangan sehari-hari di Desa Jetak yaitu keluarga petani strata sejahtera merupakan keluarga yang mempunyai jumlah konsumsi terbesar. Dalam hal jumlah pembelian bahan pangan, keluarga petani strata sejahtera adalah keluarga yang mempunyai pembelian terbanyak. Keluarga petani strata sejahtera adalah keluarga yang paling sedikit mengalokasikan pendapatannya untuk membeli bahan pangan. Saran yang diberikan peneliti menurut kesimpulan yang telah dibuat yaitu peneliti menyarankan keluarga tersebut untuk mengonsumsi makanan berdasarkan jenis yang beragam sehingga keluarga tersebut dapat menunjang kegiatan atau aktivitas sehari-hari. Dalam hal berbelanja, peneliti menyarankan rumah tangga petani untuk membandingkan harga suatu bahan pangan di setiap toko sehingga rumah tangga tersebut bisa memperoleh bahan pangan yang murah dengan kualitas yang sama. Terkait dengan strategi rumah tangga, peneliti menyarankan keluarga petani dapat mengalokasikan pendapatan sebaik-baiknya sehingga tidak hanya dapat mencukupi kebutuhan pangan namun juga dapat memenuhi kebutuhan yang lainnya.