Analisis Efisiensi Pemasaran Pada Manajemen Rantai Pasok Kopi Robusta Di Kelompok Tani Kopisari I Desa Sukodono, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang

Main Author: Baskoro, SonyRio
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131175/
Daftar Isi:
  • Kecamatan Dampit sebagai salah satu dari kawasan “AMSTIRDAM” membudidayakan kopi robusta dan arabika pada ketinggian 400 s/d 700 mdpl (DPP, 2006). Kecamatan Dampit merupakan kecamatan penghasil kopi robusta terbanyak di Kabupaten Malang. Kecamatan Dampit pada tahun 2012 mampu menghasilkan 1.435 ton. Tiga kecamatan lain di Kabupaten Malang yang menjadi produsen terbesar kopi robusta yaitu Kecamatan Tirtoyudo, Ampelgading, dan Sumbermanjing. Nilai ekspor kopi robusta merupakan yang terbesar di Kabupaten Malang, lebih besar daripada nilai ekspor produk lainya seperti kabinet/tv, tekstil dan mebel kayu yang pada tahun 2012 ekspor kopi menyumbang total nilai ekspor non migas Kabupaten Malang sebesar 25,04% (BPS Jawa Timur, 2014). Petani menghadapi permasalahan di bidang pengolahan dan pemasaran diantaranya adalah rendahnya daya saing produk kopi, baik kopi biji maupun kopi yang sudah diolah yang disebabkan oleh rendahnya mutu dan tampilan kopi, rendahnya tingkat efisiensi produksi dan pemasaran, rendahnya akses petani terhadap informasi, lemahnya budaya pemasaran dan kewirausahaan pelaku, serta minimnya sarana dan prasarana pengolahan dan pemasaran produk kopi. Berdasarkan pada permasalahan yang ada, penelitian ini bertujuan untuk (1) mengindentifikasi kondisi rantai pasok kopi robusta di kelompok tani Kopisari I, Desa Sukodono, Kecamatan Dampit, dan (2) Menganalisis efisiensi pemasaran kopi robusta di kelompok tani Kopisari I, Desa Sukodono, Kecamatan Dampit. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja, sesuai dengan pertimbangan peneliti. Responden dalam penelitian ini yaitu petani yang tergabung dalam kelompok tani Kopisari I yang berjumlah 15 orang dan juga lembaga pemasaran yang berjumlah 4 responden. Metode analisis rantai pasok pada kelompok tani Kopisari I menggunakan pola aliran, aktivitas anggota rantai pasok, dan area cakupan rantai pasok, sedangkan untuk menganalisis efisiensi pemasaran kopi robusta menggunakan alat analisis marjin pemasaran dan share lembaga pemasaran. Hasil penelitian menunjukan: (1) aliran produk bergerak dari hulu ke hilir. kopi yang dijual petani berupa biji kopi olah kering (Ose). Aliran uang bergerak dari hilir ke hulu, aliran uang berjalan lancar dengan sistem pembayaran langsung setelah kopi dikirim. aliran informasi bergerak dari hilir ke hulu, aliran informasi masih belum terintegrasi dengan baik. Terbatasnya informasi yang diterima oleh petani menyebabkan kurang berkembangnya kopi robusta di kopisari I. (2) Terdapat empat saluran pemasaran, antaralain : 1. petani – eksportir, 2. petani - pengepul (UD. Anugrah Palawija), 3. petani – pengepul (CV. Sumber Agung & UD. Murni Rezeki), 4. petani – tengkulak – pengepul (UD. Anugrah Palawija). Total marjin pada saluran pemasaran I, II, III, dan IV adalah Rp 1,500; Rp 1,200; Rp 1,100; Rp 2,500. Berdasarkan perhitungan marjin diatas dari saluran I sampai saluran IV dapat diketahui bahwa saluran III merupakan saluran yang paling efisien, dengan marjin Rp 1.100 dan farmer share sebesar 95%. Sedangkan saluran IV merupakan saluran yang paling tidak efisien, bisa dilihat marjin sebesar Rp 2.500 dan farmer share sebesar 89%. ii Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah adanya kemitraan jangka panjang agar jumlah kopi yang ditawarkan dapat terjaga secara kuantitas dan kualitas. Selain itu dengan adanya kemitraan jangka panjang diharapkan dapat meningkatkan integrasi rantai pasok kopi robusta. Petani yang dalam rantai pasok mendapatkan informasi yang paling minim dapat berkembang dengan diberikan informasi lebih mengenai costumer preference, jumlah permintaan, dan jumlah persediaan. Pemerintah dapat berperan sebagai fasilitator antara petani dengan eksportir (PT. Asal Jaya) dalam merumuskan kemitraan jangka panjang.