Aplikasi Bahan Pembenah Tanah Nanoteknologi Dan Bahan Organik Tanaman Terhadap Kemantapan Agregat Tanah, Intensitas Serangan Hama Penyakit Serta Pertumbuhan - Produksi Tanaman Kentang (Solanum Tuberos
Main Author: | Masturo, NurlailiHayati |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131172/ |
Daftar Isi:
- Tanaman kentang yang dibudidayakan di dataran tinggi memiliki potensi erosi. Erosi yang berkelanjutkan akan menyebabkan degradasi lahan, salah satunya degradasi sifat fisik tanah yang berorientasi pada kondisi struktur tanah. Kendala terdapat pada petani belum banyak melakukan konservasi lahan untuk budidaya tanaman hortikutura di dataran tinggi padahal rentan erosi. Faktor hama penyakit juga menjadi masalah dalam budidaya di dataran tinggi karena hama - penyakit mudah berkembang di daerah lembab. Aplikasi bahan pembenah tanah nanoteknologi dan bahan organik tanaman menjadi salah satu alternatif dalam upaya peningkatan kemantapan agregat tanah yang nantinya akan menunjang pertumbuhan dan produksi tanaman. Tanaman sebagai sumber bahan organik juga dapat digunakan sebagai pestisida nabati dalam mengontrol hama - penyakit. Diharapkan melalui aplikasi bahan pembenah tanah nanoteknologi dan bahan organik tanaman mampu meningkatkan kemantapan agregat tanah, mengontrol intensitas serangan hama - penyakit dan menunjang pertumbuhan serta produksi kentang. Penelitian dilakukan di KP. Cangar UB dan Lab. Fisika Tanah, Jurusan Tanah, FP UB mulai Agustus 2015 hingga Januari 2016. Alat yang digunakan yaitu alat labotarium analisis tanah, alat konduktivitas hidroulik jenuh, penggaris, penetrometer, jangka sorong dll. Bahan yang digunakan ialah bibit kentang, tanaman (paitan, brokoli, kaliandra dan pinus) sebagai tambahan sumber bahan organik, 3 jenis bahan pembenah tanah nanoteknologi, pupuk, dan pestisida. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 3 kali ulangan. Perlakuan yang diujikan yaitu perpaduan 3 bahan pembenah tanah nanoteknologi dan kontrol dengan 4 bahan organik tanaman dan kontrol sehingga terdapat 20 perlakuan. Parameter yang diamati adalah beberapa parameter sifat fisik tanah, parameter intensitas serangan hama penyakit dan parameter pertumbuhan – produksi tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi bahan pembenah tanah nanoteknologi dan bahan organik tanaman tidak mampu memperbaiki sifat fisik tanah namun telah terjadi range peningkatan kemantapan agregat tanah awal dan akhir. Perlakuan menunjang pertumbuhan tanaman dengan decomposer brokoli memberikan hasil terbaik pada tinggi tanaman, dan fertilizer paitan memberikan hasil terbaik pada jumlah daun dan diameter batang. Tanaman yang diberi perlakuan masih dapat berproduksi cukup baik karena daya toleransi yang dimilikinya. Pada perlakuan paitan, intensitas serangan Liriomyza sp meningkat diduga karena paitan mengandung metil salisilat yang bertindak sebagai atraktan bagi hama Diptera.