Pengaruh Kecepatan Dekomposisi Pupuk Organik Cair Limbah Tahu Terhadap Serapan N Dan S Tanaman Jagung (Zea Mays L.) Pada Alfisols

Main Author: Kusumaningtyas, Anindita
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131167/
Daftar Isi:
  • Alfisols adalah tanah yang memiliki permasalahan utama dengan pH, C-organik dan ketersediaan hara yang rendah. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keberadaan unsur hara dalam Alfisols adalah dengan menambahkan pupuk organik. Limbah cair tahu merupakan salah satu alternatif bahan baku yang bisa dijadikan pupuk organik. Untuk itu aplikasi pupuk organik cair limbah tahu dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan N dan S pada tanaman. Efisiensi kecepatan dekomposisi sangat perlu untuk diteliti agar mendapatkan hasil N dan S yang optimal, sehingga dapat diketahui pengaruh kecepatan dekomposisi terhadap ketersediaan dan serapan N dan S pada tanaman jagung di Alfisols. Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) mengetahui pengaruh kecepatan dekomposisi pupuk organik cair limbah tahu terhadap N dan S di tanah. (2) mengetahui pengaruh kecepatan dekomposisi pupuk organik cair limbah tahu terhadap serapan N dan S pada tanaman jagung. Penelitian dilakukan di rumah plastik Ngijo dan Laboratorium Kimia Tanah Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, pada bulan September hingga November 2015. Variabel pengamatan meliputi N-total, S, C-organik, pH, tinggi tanaman, jumlah daun dan bobot kering tanaman jagung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan terdiri dari kontrol (P0), Pupuk Organik Cair Limbah Tahu 0 Hari Dekomposisi (P1), Pupuk Organik Cair Limbah Tahu Dekomposisi 2 Hari (P2), Pupuk Organik Cair Limbah Tahu Dekomposisi 4 Hari (P3), Pupuk Organik Cair Limbah Tahu Dekomposisi 6 Hari (P4),Pupuk Organik Cair Limbah Tahu Dekomposisi 8 Hari (P5), Pupuk Organik Cair Limbah Tahu Dekomposisi 10 Hari (P6), Pupuk Organik Cair Limbah Tahu Dekomposisi 12 Hari (P7), Pupuk Organik Cair Limbah Tahu Dekomposisi 14 Hari (P8). Data diuji dengan analisis ragam, dilanjutkan dengan uji Duncan, regresi dan korelasi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh nyata aplikasi pupuk organik cair limbah tahu terhadap pH, C organik, N-total, tinggi tanaman, jumlah daun. Aplikasi pupuk organik cair limbah cair tahu perlakuan P2 (dekomposisi 2 hari) menunjukan hasil terbaik pada analisa awal dan akhir. Peningkatan nilai N-total pada P2 jika dibandingkan dengan kontrol yaitu 100% pada analisis tanah awal dan 23,53% pada analisis tanah akhir. Sedangkan pada analisis S tanah awal P1 (dekomposisi 0 hari) menunjukkan nilai terbaik dengan nilai 3,52 ppm dan pada analisis S tanah akhir P5 (dekomposisi 8 hari) merupakan hasil tertinggi dengan nilai 2,59 ppm. Aplikasi pupuk organik cair limbah tahu tidak berpengaruh nyata pada serapan N dan S tanaman jagung. Perlakuan P7 (dekomposisi 12 hari) memberikan hasil terbaik dengan peningkatan nilai serapan N 107,62% jika dibandingkan dengan kontrol. Sedangkan untuk serapan S pada perlakuan P1 (dekomposisi 0 hari) menunjukkan nilai serapan terbaik dengan peningkatan mencapai 161,62%.