Uji Daya Hasil Biomassa Pendahuluan 21 Hibrida Jagung (Zea Mays L.) Untuk Bahan Baku Silase
Main Author: | Nurwidyaningsih |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131165/ |
Daftar Isi:
- Jagung merupakan sumber pangan karbohidrat selain padi dan gandum. Selain fungsinya sebagai sumber pangan, jagung dapat digunakan sebagai bahan pakan ternak dan bahan baku industri. Namun belakang ini, telah banyak pemanfaatan brangkasan jagung sebagai pakan ternak sapi perah. Hasil brangkasan jagung tersebut akan diproduksi menjadi silase untuk memenuhi kebutuhan serat pakan ternak. Potensi brangkasan jagung sebagai bahan baku alternatif untuk pembuatan silase untuk pakan ternak telah diakui oleh beberapa peternak ruminansia. Namun masih sedikit penelitian dan perakitan varietas baru jagung yang berpotensi untuk dijadikan pakan ternak ruminansia. Dalam kegiatan perakitan varietas, uji daya hasil pendahuluan merupakan salah satu kegiatan yang ada di dalamnya. Tujuan dari uji daya hasil biomassa ini yaitu untuk mengetahui daya hasil biomassa dari calon-calon varietas yang akan dilepas, sehingga perlu dilakukan uji daya hasil varietas maupun galur jagung yang memiliki bobot segar yang tinggi untuk diproduksi sebagai silase ruminansia. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui daya hasil biomassa dari hibrida-hibrida jagung PT. BISI International, Tbk. yang berpotensi untuk dijadikan sebagai bahan baku dalam pembuatan silase untuk pakan ternak ruminansia. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2015 sampai dengan bulan Januari 2016 di desa Mukuh, kecamatan Pagu, kabupaten Kediri. Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini meliputi 21 hibrida jagung PT. BISI International, Tbk., 4 varietas jagung komersil yaitu BISI-18, BISI-228, Pertiwi-3 serta P27, Pupuk NPK, Urea dan Pestisida. Sedangkan alat-alat yang digunakan pada saat pelaksanaan penelitian yaitu traktor, tugal, ember, raffia, ajir, meteran, penggaris, meteran, jangka sorong, kamera, alat tulis dan peralatan lain yang mendukung penelitian. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 25 perlakuan berupa 25 hibrida. Tiap perlakuan dilakukan 2 kali ulangan sehingga terdapat 50 petak percobaan. Setiap petak percobaan terdapat 40 tanaman. Jarak tanam yang digunakan yaitu 70 cm x 35 cm. Pengamatan dilakukan secara non destruktif dan pengamatan komponen hasil panen. Peubah pengamatan percobaan yaitu bobot segar tajuk, umur berbunga jantan, umur berbunga betina, tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah tongkol per tanaman, panjang daun, lebar daun dan diameter batang. Seluruh data yang diperoleh dianalisis ragam dengan uji F taraf 5%, apabila hasil F hitung > F tabel berarti perlakuan berbeda nyata dan dilanjutkan dengan uji BNJ pada taraf 5%. Selain itu, dihitung pula nilai KKG untuk mengetahui keragaman setiap sifat sehingga membantu dalam proses seleksi dan menghitung korelasi antar variabel pengamatan untuk mengetahui keeratan hubungan antar peubah pengamatan dilanjutkan uji nyata pada taraf 5% untuk mengetahui apakah korelasi antar perlakuan berbeda nyata atau tidak. vii Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 6 hibrida dari 21 hibrida yang diuji yang memiliki daya hasil biomassa yang tinggi sehingga berpotensi untuk dijadikan sebagai bahan baku silase yaitu H5, H9, H10, H14, H16 dan H17. Peubah yang berpengaruh nyata yaitu bobot segar tajuk, jumlah daun dan jumlah tongkol. Nilai koefisien keragaman dengan kategori tinggi diperoleh pada karakter bobot segar tajuk, sedangkan karakter dengan kategori keragaman sedang diperoleh pada jumlah tongkol. Korelasi nyata dan bernilai positif diperoleh dari karakter bobot segar tajuk dengan jumlah daun, jumlah tongkol, tinggi tanaman dan umur berbunga betina.