Pengaruh Pupuk Kompos Ub Dan Pupuk Nitrogen Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Sawi Bunga (Brassica Juncea L.)

Main Author: Atari, NIndya
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131157/1/Skripsi_Nindya_Atari_115040201111032.pdf
http://repository.ub.ac.id/131157/
Daftar Isi:
  • Menurut data Badan Pusat Statistik (2012), produksi sawi di Indonesia dari tahun 2008-2011 mengalami fluktuasi yang dapat dilihat secara berturut-turut (Badan Pusat Statistik, 2012) : 565,636 ton (2008), 562,838 ton (2009), 583,770 ton (2010) dan 580,969 ton (2011). Rendahnya tingkat konsumsi tersebut berkaitan dengan minimnya tingkat produksi pangan yang dialami oleh petani Indonesia. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan produksi sawi hijau tersebut. Produksi utama dari sawi adalah daunnya, yang dapat ditingkatkan kuantitasnya dengan aplikasi pupuk nitrogen. Pupuk nitrogen adalah unsur esensial untuk pertumbuhan tanaman, selain itu, nitrogen pun berperan penting dalam pembentukan hijau daun yang sangat berguna dalam proses fotosintesis (Noverita, 2005). Kandungan bahan organik yang rendah merupakan kendala utama dalam produksi sayur-sayuran. Oleh Karena itu untuk mendapatkan produksi sayur-sayuran yang tinggi, disamping pemberian pupuk kimia juga harus dilakukan pemberian pupuk organik (Sarno, 2009). Pemberian kompos pada tanaman sayuran sangat penting untuk menyediakan hara yang dibutuhkan tanaman. Salah satu bahan organik yang dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik adalah kompos UB yang berasal dari sampah organik yang diolah menjadi kompos di UPT kompos UB, baik yang secara keseluruhan maupun sebagian bahan telah mengalami dekomposisi (Nagano, 2015). Tujuan dari penelitian ini adalah Mendapatkan dosis kompos UB dan pupuk nitrogen yang terbaik bagi pertumbuhan dan hasil tanaman sawi (Brassica juncea L.). Sedangkan hipotesis dari penelitian ini yaitu Aplikasi kompos UB 15 ton/ha dan pupuk nitrogen 180 kg/ha memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman sawi bunga (Brassica juncea L.) terbaik. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan September hingga Oktober 2015 di Green House Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) kampus 2 di Jl. Ichwan Ridwan Rais, Tanjung-Malang. Alat yang digunakan untuk penelitian ini adalah Sekop, gembor, alat ukur meteran, penggaris, label, timbangan analitik, kamera, dan alat tulis. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Benih sawi varietas tosakan, tanah, plastik polibag 5 kg, pupuk urea, pupuk KCL, pupuk SP36, pupuk kompos yang berasal dari UPT Kompos Universitas Brawijaya. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor perlakuan, faktor I yaitu kompos, terdiri dari 2 taraf : Tanpa Kompos (Ko), Kompos Ub 15 ton/ha (K1), sedangkan faktor II yaitu Perlakuan Pupuk Nitrogen yang terdiri dari 4 taraf : N1 = 45 kg N/ha (0,4 g Urea/tanaman), N2 = 90 kg N/ha (0,8 g Urea/tanaman), N3 = 135 kg N/ha (1,2 g Urea/tanaman), N4 = 180 kg N/ha (1,6 g Urea/tanaman). Perlakuan diulang 3 kali sehingga diperoleh 24 petak vii percobaan dengan masing-masing petak terdiri dari 15 tanaman. Parameter terdiri dari Luas daun, tinggi tanaman, jumlah daun, bobot segar tanaman dan bobot segar konsumsi tanaman. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi antara pengaruh Kompos dan Dosis Nitrogen terhadap jumlah dan luas daun sawi. Perlakuan tanpa pupuk kompos UB dengan pupuk nitrogen 180 kg N ha-1 pada umur 25 hst menghasilkan jumlah daun yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan pupuk kompos UB dengan dosis pupuk nitrogen 45, 90, 135, dan 180 kg ha-1. Kompos UB berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, bobot segar total tanaman sawi dan bobot segar total konsumsi sawi. Perlakuan kompos UB menghasilkan tinggi tanaman sawi (18,28 cm). bobot segar total tanaman sawi (39,24 g) dan bobot segar total konsumsi sawi (25,55 g) lebih tinggi bila dibandingkan dengan tanpa kompos. Nitrogen berpengaruh nyata terhadap luas daun, bobot segar total tanaman sawi dan bobot segar total konsumsi sawi. Perlakuan nitrogen 180 kg N ha-1 menghasilkan luas daun, bobot segar total tanaman sawi (g) dan bobot segar total konsumsi sawi (g) yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan perlakuan 45 kg N ha.