Analisis Peramalan Permintaan Konsumen Dan Model Bisnis Pupuk Guano Fosfat Di Pt. Gemah Ripah Loh Jinawi Industri, Kabupaten Gresik
Main Author: | Kiranasari, DewiIntan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131156/ |
Daftar Isi:
- Dewasa ini lahan yang digunakan untuk usaha pertanian semakin menyempit dan terancam habis karena banyaknya alih fungsi lahan. Salah satu cara yang dapat dilakukan ketika keadaan lahan yang semakin menyempit sedangkan kebutuhan pertanian tidak terbatas adalah dengan melakukan intensifikasi pertanian. Akibat pelaksanaan intensifikasi pertanian adalah meningkatnya penggunaan pupuk. Berdasarkan pusat data dan informasi kementerian pertanian (2010) penggunaan pupuk organik untuk pertanian sampai saat ini masih sangat diperlukan oleh petani, dimana kebutuhan pupuk nasional terus meningkat dari tahun 2010 sampai tahun 2014. Salah satu pupuk organik yang dapat digunakan adalah pupuk guano fosfat. Data deposit fosfat alam di Indonesia yang dikumpulkan oleh Pusat Sumber Daya Geologi tahun 2008 diketahui bahwa Kabupaten Gresik merupakan daerah yang memiliki deposit fosfat alam selama 2500 tahun. Hal tersebut membuat Kabupaten Gresik menjadi salah satu daerah yang yang mendukung adanya industri pupuk. PT. Gemah Ripah Loh Jinawi Industri merupakan perusahaan pupuk yang terletak di Kabupaten Gresik. Salah satu produk yang dihasilkan adalah pupuk guano fosfat. Permintaan konsumen berasal dari Negara Jepang, New Zealand dan Australia yang selalu memesan pupuk guano fosfat dalam jumlah banyak. Untuk memenuhi permintaan konsumen, perusahaan memproduksi pupuk guano fosfat setiap hari. Proses produksi didasarkan pada kapasitas minimal yang harus dicapai pekerja harian produksi. Hal ini berakibat pada kemungkinan terjadinya kekurangan ataupun kelebihan produk pupuk guano fosfat. Jika terjadi kekurangan produk maka perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan konsumen sedangkan jika terjadi kelebihan produk akan menumpuk barang jadi yang beresiko pada kerusakan pupuk guano fosfat. Berdasarkan kondisi tersebut maka perusahaan harus mengetahui jumlah permintaan konsumen yang akan datang sehingga perusahaan dapat memproduksi pupuk guano fosfat sesuai dengan permintaan yang telah diramalkan. Setelah mengetahui kondisi permintaan konsumen berdasarkan peramalan, diperlukan strategi manajerial dengan membuat model bisnis kanvas pupuk guano fosfat. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Mengidentifikasikan pelaksanaan produksi pupuk guano fosfat yang diterapkan oleh PT. Gemah Ripah Loh Jinawi Industri, 2) Menganalisis peramalan permintaan konsumen pupuk guano fosfat pada bulan Januari 2016 – Desember 2017 dan 3) Menganalisis model bisnis pupuk guano fosfat di PT. Gemah Ripah Loh Jinawi Industri yang dapat digunakan sebagai strategi manajerial. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, analisis peramalan dengan metode Winter dan analisis model bisnis kanvas. Hasil penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut 1) Pelaksanaan produksi pupuk guano fosfat yang diterapkan oleh PT. Gemah Ripah Loh Jinawi Industri dilakukan secara terus menerus, hanya didasarkan pada kapasitas minimal ii dan tidak ada perencanaan produksi yang seharusnya memperhatikan jumlah permintaan konsumen, 2) Peramalan permintaan konsumen pupuk guano fosfat pada bulan Januari 2016 sampai bulan Desember 2017 menggunakan metode Winter dengan nilai parameter optimum α = 0,4; β = 0,1 dan γ = 0,1. Berdasarkan hasil peramalan menunjukkan bahwa prediksi permintaan konsumen pupuk guano fosfat tertinggi selama tahun 2016 dan 2017 terjadi pada bulan Mei yaitu sebesar 464631 kg dan 483446 kg sedangkan permintaan konsumen pupuk guano fosfat mengalami penurunan terjadi bulan Juli yaitu sebesar 253967 kg dan 264181 kg, 3) Bisnis model kanvas digunakan sebagai strategi manajerial dengan mengacu pada hasil peramalan yang telah dilakukan yaitu customer segment memperluas jangkauan segmennya, value proposition mempertahankan kualitas produk dari awal hingga produk siap kirim, channel mengintensifkan jenis distribusi FOB (Free On Board) dan meningkatkan penjualan media online, customer relationships senantiasa menjaga kedekatan hubungan dengan pelanggan, revenue stream untuk modal produksi selanjutnya dan investasi perusahaan, key resource terdiri dari fisikal, intelektual, manusia dan finansial dengan memperhatikan dan meningkatkan performanya, key activity diperlukan perhatian pada berbagai bagian internal terkait melalui intensitas pertemuan, key partners menambah jumlah pemasok bahan baku secara mandiri dan memperluas mitra, cost structure memperhatikan estimasi harga beli bahan baku untuk menekan harga jual.