Efek Residu Pemupukan Npk Berbasis Amonium Dan Nitrat Terhadap Ketersediaan Hara, Kelimpahan Bakteri Serta Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Sawi (Brassica Juncea L.)
Main Author: | Anggraini, NurFitriaDwiRetno |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131138/ |
Daftar Isi:
- Kebutuhan pupuk NPK dari tahun ketahun semakin meningkat khususnya pada tanaman hortikultura. Penggunaan pupuk NPK mencapai 1,9 juta ton/ tahun. Hal tersebut akan mempengaruhi jumlah residu pupuk yang tertinggal ditanah. Residu pemupukan NPK dapat berdampak positif bagi peningkatan unsur hara tanah, dan peningkatan hasil produksi tanaman, namun memberikan dampak negatif bagi tanah dan pertumbuhan tanaman juga dapat ditimbulkan akibat pemberian pupuk NPK yang tidak efisien. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan tentang pengaruh residu kombinasi pupuk NPK yang diberikan pada musim tanam 1 (MT1). Sehingga penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh residu kombinasi pupuk NPK berbasis amonium nitrat dan petrobiofertil terhadap ketersediaan hara NPK di musim tanam kedua (MT 2). Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2015 hingga Nopember 2015 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang yang berlokasi di Cangar Batu, Jawa Timur dan analisis contoh tanah dan tanaman dilakukan di Laboratorium Kimia Tanah Kompartemen Riset PT. Petrokimia Gresik serta di Laboratorium Kimia dan Biologi Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan satu kontrol dan delapan perlakuan, setiap perlakuan ada 3 ulangan. Perlakuan menggunakan residu 400 kg /ha NPK 25-7-7 dengan tambahan nitrat sebanyak 1%, 2%, dan 3% dan kombinasi pupuk Petrobiofertil 100 kg/ha. Parameter yang diamati meliputi Nitrogen (N), amonium (NH4+) nitrat (NO3-), K2O, P Total dan P Tersedia dan Serapan N tanaman sawi, kepadatan populasi bakteri, tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot konsumsi segar dan bobot kering, panjang akar, dan berat kering akar. Analisis menggunakan uji Anova dan uji Duncan pada taraf 5%. Hasil menunjukkan perlakuan residu memberikan pengaruh yang nyata terhadap kandungan N mineral pada 20 HST di kedalaman 0-20 cm dan saat 40 HST di kedalaman 0-20 cm dan 20-40 cm tertinggi pada perlakuan P7, namun hasil tidak nyata di kedalaman 20-40 cm saat 20 HST. Konsentrasi N total nyata pada 40 HST di kedalaman 0-20 cm tertinggi pada perlakuan P4. Konsentrasi K total nyata pada 20 HST di kedalaman 0-20 cm dan 20-40 cm dan saat 40 HST dikedalaman 20-40 cm tertinggi pada perlakuan P8. Perlakuan juga memberikan hasil yang nyata terhadap jumlah koloni bakteri pada 20 HST dan 40 HST tertinggi pada perlakuan P7. Tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, berat konsumsi segar nyata pada 20 hingga 40 HST dengan hasil tertinggi dan jumlah daun terbanyak pada perlakuan P7. Serapan N juga nyata pada 20 dan 40 HST dengan kandungan terbesar pada perlakuan P5. Sedangkan pada parameter lainnya perlakuan residu tidak memberikan pengaruh yang nyata.