Pengaruh Macam Bahan Organik Dan Pupuk N Pada Pertumbuhan Dan Hasil Jagung Manis (Zea Mays Saccharata Sturt)
Main Author: | Irawan, Joni |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131132/ |
Daftar Isi:
- Jagung manis ( Zea mays saccharata Sturt) ialah komoditas pertanian yang sering dibudidayakan dan banyak mengandung gizi serta vitamin, begitu juga rasa manis pada biji jagung manis disebabkan oleh tingginya kadar gula pada endosperm biji jagung manis yang berkisar 13-14 %, sedangkan kandungan kadar gula jagung biasa hanya mencapai 2–3%. Menurut Tim Karya Mandiri (2010), produksi jagung manis di Indonesia masih rendah, rata-rata produksi 2,89 t ha-1 tongkol basah, sedangkan hasil jagung manis dapat mencapai 7-10 t ha-1 tongkol basah, ditambah lagi dengan laju impor jagung di Indonesia yang semakin meningkat dengan nilai impor sebesar 22,14% pada tahun 2010-2013 dan laju konsumsi jagung 5,14% per tahun (Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, 2014). Peningkatan produksi melalui aplikasi pupuk hijau dan kotoran ayam mampu meningkatkan hasil serta mampu mengurangi ketergantungan pupuk anorganik kususnya pupuk Nitrogen. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui kombinasi dosis terbaik dalam pemberian pupuk hijau Crotalaria juncea, pupuk kotoran ayam dan pupuk N pada pertumbuhan dan hasil jagung manis. Hipotesis yang diajukan ialah Pemberian pupuk hijau Crotalaria juncea dapat meningkatkan petumbuhan dan hasil jagung yang lebih baik dibanding dengan pupuk kotoran ayam. Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Sejak bulan April – Juli 2015. Adapun alat dan Bahan yang digunakan ialah jangka sorong, timbangan analitik, meteran, oven, cangkul, gembor, penggaris, gunting, kamera digital, alat tulis menulis dan Leaf Area Meter (LAM). Sedangkan bahan yang digunakan dalam penelitian ialah: Benih Jagung manis Varietas Talenta , Crotalaria juncea L., pupuk kotoran ayam, EM4 (Effective Microorganisms) berbahan aktif Rhodopseudomonas spp., Lactobacillus spp., Saccharomyces spp., Actinomycetes, Aspergillus dan Penicilium. Insektisida yang digunakan mengandung bahan aktif Karbofuran 3 %. Pupuk Urea 300 kg/ha, SP-36 150 kg/ha, dan KCl 100 kg/ha.. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Terdiri dari 9 perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali : Adapun perlakuannya sebagai berikut : Urea 100% ( 306,6 kg ha-1) (P1), Crotalaria juncea 25% (1 t ha-1) + Urea 75% (229,9 kg ha-1) (P2), Crotalaria juncea 50% (2,1 t ha-1) + Urea 50% (153,3 kg ha-1) (P3), Crotalaria juncea 75% (3,1 t ha-1) + Urea 25% (76,65 kg ha-1) (P4), Crotalaria juncea 100% (4,2 t ha-1) (P5), Pupuk Kotoran ayam 25% (1,3 t ha-1) + Urea 75% (229,9 kg ha-1) (P6), Pupuk kotoran ayam 50% (2,6 t ha-1) + Urea 50% (153,3 kg ha-1) (P7), Pupuk kotoran ayam 75% (3,9 t ha-1) + Urea 25% (76,65 kg ha-1) (P8), Pupuk kotoran ayam 100% (5,2 t ha-1) (P9). Pengamatan yang dilakukan meliputi pengamatan Destruktif, Non-Destruktif dan analisis pertumbuhan tanaman. Pengamatan Non-destruktif dilakuka mulai umur, 30 hst, 45 hst dan 60 hst yang meliputi tinggi tanaman dan diameter batang. Sedangkan pengamatan Destruktif meliputi luas daun. ii Pengamatan analisis pertumbuhan tanaman yang meliputi Indeks Luas Daun, Laju Pertumbuhan Relatif tanaman, bobot kering total tanaman. Pengamatan hasil meliputi diameter tongkol tanpa kelobot, panjang tongkol tanpa kelobot, bobot tongkol tanpa kelobot dan hasil ton ha-1. Data pengamatan dianalisis menggunakan analisis ragam (Uji F) taraf 5 %. Apabila terdapat perbedaan yang nyata, maka dilanjutkan dengan uji BNT taraf 5 %. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk hijau Crotalaria juncea 50% + Urea 50%, memberikan respon yang lebih baik pada parameter pertumbuhan yaitu tinggi tanaman, diameter batang, luas. Pada parameter analisis pertumbuhan yang meliputi Indeks Luas Daun, bobot kering total tanaman, Laju Pertumbuhan Relatif tanaman. Sedangkan pada parameter hasil, pemberian pupuk hijau Crotalaria juncea 50 % + Urea 50%, memberikan respon yang baik terhadap bobot tongkol tanpa kelobot, diameter tongkol tanpa kelobot, panjang tongkol tanpa kelobot. Sedangkan perlakuan Crotalaria juncea 100% menghasilkan kadar gula tertinggi (19,10). Perlakuan Crotalaria juncea 50% + Urea 50% memberikan hasil panen per hektar yang lebih tinggi yaitu 21,95 t ha-1.