Uji Ketahanan Dua Jenis Bibit Tebu (Saccharum Officinarum L.) Terhadap Tingkat Cekaman Air Pada Fase Pertumbuhan Awal Tanaman

Main Author: Widiyani, DimasPrakoswo
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131128/
Daftar Isi:
  • Tebu (Saccharum officinarum L.) adalah tanaman penghasil gula yang menjadi salah satu kebutuhan pokok bagi masyarakat. Tanaman ini sangat dibutuhkan sehingga kebutuhannya terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk di negeri ini. Namun dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk dan kebutuhan konsumsi akan gula, produksi yang dihasilkan belum bisa mengimbanginya. Penyebab rendahnya produksi gula dalam negeri salah satunya dapat dilihat dari sisi on farm, diantaranya penyiapan bibit dan kualitas bibit tebu. Sebab pemilihan bibit yang berkualitas akan menentukan keberhasilan produksi dari tebu tersebut. Ketersediaan lahan yang semakin menyempit juga merupakan masalah yang harus diperhatikan bagi kelangsungan keberlanjutan produksi gula nasional. Menurut Mulyono (2011), Permasalahan mutu bibit tebu yang ada di lapangan sampai saat ini adalah belum adanya perhatian yang serius dari pihak yang berwenang. Hal ini tercermin dari masih banyaknya PG yang tidak memiliki KBD untuk menghasilkan bibit tebu unggul guna memenuhi kebutuhan petani di wilayah kerjanya. Selain permasalahan diatas juga terdapat permasalahan lain yang harus diperhatikan, salah satunya yaitu pengaruh ketersediaan air bagi tanaman tebu. tanaman tebu memerlukan jumlah air yang cukup untuk tumbuh dan kembang dalam upayanya mencapai produksi yang optimal. Tanaman tebu yang kekurangan air cenderung akan mengalami produksi yang lebih rendah dibandingkan dengan tanman tebu yang jumlah airnya tercukupi. Air sangat dibutuhkan bagi tanaman tebu. Kekurangan atau kelebihan air akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tanaman tebu. Kekurangan air akan mengganggu aktifitas fisiologis tanaman sehingga pertumbuhan akan terhenti. Defisiensi air yang berkelanjutan akan mengakibatkan perubahan irreversibel (tidak dapat balik) dan perlahan tanaman akan mati (Haryati, 2008). Begitupun dengan kelebihan air pada tanaman akan berpengaruh negatif bagi pertumbuhan tanaman. Air merupakan pembatas pertumbuhan tanaman karena jika jumlahnya terlalu banyak menimbulkan genangan dan menyebabkan cekaman aerasi sedangkan jika jumlahnya sedikit sering menimbulkan cekaman kekeringan (Mahajan dan Tuteja, 2005). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketahanan pada dua jenis bibit tanaman tebu terhadap kondisi cekaman air, agar dapat direkomendasikan jenis bibit mana yang memiliki ketahanan yeng lebih baik dalam hal ketahanan terhadap cekaman air. Hipotesis Bibit bagal memiliki ketahanan pada kondisi kekurangan maupun kelebihan air dan Bibit Bud chips memiliki ketahanan pada kondisi air berlebih yaitu sampai perlakuan 150% dari kapasitas lapang namun tidak tahan terhadap kondisi kekurangan air pada perlakuan pemberian air 50% dari kapasitas lapang Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2015 sampai bulan september 2015 di green house kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Desa Jatikerto, Kabupaten Malang. Pada penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) dengan menggunakan dua faktor yaitu: Faktor I Jenis bibit ( bagal dan bud chips) dan Faktor II penggunaan media air ii (50%,75%,100%,125% dan 150% dari kapasitas lapang polibag). Pelaksanaan penelitian meliputi, persiapan media tanam, persiapan bahan tanam, penanaman. Pemeliharaan meliputi, penyiraman, penyulaman, penyiangan dan pemupukan. Sedangkan parameter pengamatanya yaitu perkecambahan bibit, tinggi, jumlah daun, diameter batang dan luas daun. Data pengamatan yang telah diperoleh akan dianalisis menggunakan analisis ragam (Uji F) pada taraf 5%. Apabila terdapat beda nyata (F hitung > F tabel 5%), maka akan dianjutkan dengan uji lanjutan Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf 5%. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan menunjukan hasil bahwa pengaruh pemberian tingkat cekaman air dan dua jenis bibit tebu menghasilkan interaksi yang nyata, khususnya pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan,luas daun dan diameter batang tanaman. Bibit bud chips lebih tahan terhadap tingkat cekaman kelebihan air dibandingkan dengan bibit bagal. Hal ini ditunjukan dari hasil parameter jumlah daun, jumlah anakan, luas daun dan diameter batang tanaman. Sedangkan pemberian tingkat cekaman air baik kelebihan atau kekurangan air berakibat tanaman lebih pendek, menghasilkan daun yang lebih sedikit, jumlah anakan sedikit, luas daun yang rendah serta diameter batang yang lebih kecil.